Tidak Hanya Pada Ibu, Preeklampsia Juga Berdampak Pada Bayi

Tidak Hanya Pada Ibu, Preeklampsia Juga Berdampak Pada Bayi
Saat hamil, bunda hamil sanggup menderita beberapa penyakit yg sebelum hamil nir pernah dia alami. Penyakit atau komplikasi timbul karena perubahan tubuh bunda ketika kehamilan. Salah satu penyakit yg sanggup timbul adalah preeklampsia. Dampak preeklampsia ini sanggup berkepanjangan dan nir hanya terjadi kepada bunda hamil, namun jua bayinya.

Preeklampsia ditandai menggunakan tekanan darah tinggi kepada perempuan hamil, kepada mana ketika sebelum hamil tekanan darah bunda justru nir tinggi. Preeklampsia jua ditandai menggunakan adanya kadar protein tinggi dalam urin, terjadi pembengkakan kepada kaki dan tangan. Gejala ini sanggup timbul kepada akhir kehamilan, umumnya setelah usia kehamilan 20 minggu, atau jua sanggup timbul selama persalinan atau bahkan setelah persalinan dalam 48 jam pertama. Aika preeklampsia ini nir cepat terdiagnosis, maka sanggup berkembang menjadi eklampsia, ini berbahaya bagi Enda dan bayi Enda.

Apa saja implikasi preeklampsia bagi bunda?

Preeklampsia sanggup terjadi karena plasenta yg nir berfungsi menggunakan baik yg sanggup ditimbulkan sang kelainan plasenta. Selain itu, gizi nir baik, kadar lemak tubuh yg tinggi, ketidakcukupan peredaran darah ke rahim, dan genetik mungkin jua sanggup menimbulkan preeklampsia.

Preeklampsia yg sudah parah dan diikuti menggunakan kejang sanggup berkembang menjadi eklampsia. Preeklampsia dan eklampsia yg terjadi ketika atau sesaat setelah kehamilan sanggup menimbulkan kasus kesehatan yg berfokus bagi bunda, bahkan sanggup menimbulkan kematian. Menurut WHO, preeklampsia dan eklampsia menjadi penyebab 14% kematian bunda setiap tahunnya atau lebih kurang 50.000-75.000 kematian bunda kepada semua global.

Preeklampsia sanggup memengaruhi fungsi plasenta, ginjal, hati, otak, sistem darah, dan organ tubuh bunda lainnya. Kondisi ini sanggup menimbulkan plasenta abruptio (terpisahnya plasenta dari rahim), kelahiran prematur, dan keguguran. Preeklampsia jua sanggup menimbulkan kegagalan fungsi organ, hipertensi setelah kehamilan, penyakit jantung iskemik, dan stroke.

Selain itu, preeklampsia jua sanggup menimbulkan sindrom HELLP, yaitu hemolysis, elevated liver enzimes, dan low platelet count atau dalam Bahasa Indonesia diklaim menggunakan hemolisis, peningkatan enzim hati, dan jumlah trombosit rendah. Preeklampsia bersamaan menggunakan sindrom HELLP sanggup menimbulkan kematian bunda terkait menggunakan hipertensi.

Apa saja implikasi preeklampsia bagi bayi?

Selain kepada bunda, preeklampsia jua sanggup berdampak kepada bayi dalam kandungan. Besar implikasi yg sanggup dialami sang bayi dalam kandungan tergantung dari usia kehamilan ketika bunda mengalami preeklampsia dan seberapa parah taraf tekanan darah tinggi bunda.

Namun, implikasi utama preeklampsia yg sanggup diterima bayi adalah bayi kekurangan nutrisi karena nir memadainya peredaran darah rahim-plasenta. Hal ini sanggup menimbulkan keterlambatan pertumbuhan bayi dalam kandungan, kelahiran prematur, atau bayi lahir mangkat (stillbirth).

Terganggunya peredaran darah menuju plasenta sanggup menimbulkan bayi kekurangan nutrisi menjadi akibatnya mengganggu pertumbuhan bayi dalam kandungan. Penelitian jangka panjang sudah mengambarkan bahwa keterlambatan pertumbuhan janin dalam rahim atau intrauterine growth retardation (IUGR) sanggup menimbulkan hipertensi, penyakit jantung koroner, dan diabetes ketika bayi sudah akbar nanti.

Hubungan ini mungkin terjadi karena nutrisi yg tersedia buat pertumbuhan dan perkembangannya dalam kandungan hanya sedikit, menjadi akibatnya bayi dalam kandungan wajib membarui acara-nya. Perubahan acara ini akhirnya bersifat tetap kepada struktur tubuh, fisiologi, dan metabolisme, yg kepada akhirnya sanggup menaikkan risiko bayi terkena penyakit tadi ketika sudah dewasa.

Preeklampsia jua sanggup menaikkan risiko kasus jangka panjang yg berafiliasi menggunakan kelahiran prematur, misalnya gangguan belajar, cerebral palsy, epilepsi, tuli, dan kebutaan. Preeklampsia beserta menggunakan sindrom HELLP jua sanggup menimbulkan bayi lahir mangkat, kepada mana umumnya terjadi apabila plasenta terpisah dari rahim sebelum bayi lahir (plasenta abruptio) yg menimbulkan perdarahan hebat kepada bunda.

Bagaimana cara mencegah preeklampsia?

Beberapa penelitian mungkin akan merekomendasikan Enda buat lebih poly mengonsumsi asal makanan yg mengandung kalsium dan vitamin yg sanggup mengontrol tekanan darah. Hal ini mungkin sedikit membantu Enda.

Namun, yg terpenting adalah melakukan investigasi kehamilan rutin didasarkan  yg disarankan dokter Enda. Pada ketika investigasi kehamilan, umumnya dokter akan menilik tekanan darah Enda. Dari sini, dokter Enda sanggup memantau tekanan darah Enda, menjadi akibatnya apabila ditemukan tanda-tanda preeklampsia, maka sanggup diketahui lebih dini.

Aika dibutuhkan, dokter mungkin akan melakukan tes urin buat mengetahui apakah masih terdapat kandungan protein dalam urin Enda. Adanya protein dalam urin adalah keliru satu tanda preeklampsia.

Sebaiknya, ketahui tanda-tanda preeklampsia yg lain, menjadi akibatnya Enda lebih waspada terhadap preeklampsia ketika hamil. Beberapa tanda preeklampsia adalah pusing parah, mual dan muntah, perubahan kepada kemampuan melihat, dan nyeri kepada perut permukaan.

BACA JUGA

Penyebab Preeklampsia, Kondisi Berbahaya Pada Ibu Hamil
Menyiapkan Kunjungan ke Dokter buat Diagnosis Preeklampsia
Perlukah Ibu Hamil Minum Suplemen Tambahan?
loading...

0 komentar untuk Tidak Hanya Pada Ibu, Preeklampsia Juga Berdampak Pada Bayi