Si Kecil Kesulitan Berbicara Hati-hati, Mungkin Karena Tongue Tie

Si Kecil Kesulitan
Lidah adalah organ yang memiliki peranan krusial dalam proses mengunyah dan berbicara. Oleh karenanya, kalau anak memiliki gangguan atau kelainan kepada pengecap, kemampuannya dalam berbicara juga sanggup terpengaruhi. Salah satu kondisi yang berakibat ini artinya tongue tie, atau ankyloglosia.

Apa itu tongue tie?

Tongue tie artinya gangguan bawaan lahir yang dicirikan bareng frenulum linguae yang pendek kepada pengecap, yang berakibat gerakan pengecap menjadi terbatas.

Apa itu frenulum linguae? Frenulum linguae artinya lipatan mukus membran yang membentang berdasarkan bagian bawah verbal dan terhubung hingga bagian tengah bawah pengecap.

Saat lahir, pengecap umumnya berukuran pendek, dan frenulum masih timbul kepada ujung pengecap. Kemudian, kepada minggu-minggu pertama kehidupan, pengecap akan bertambah panjang dan menipis, lalu posisi frenulum secara perlahan akan mundur ke bagian belakang pengecap. Namun, bila terjadi tongue tie, frenulum akan permanen terletak kepada ujung pengecap, disertai adanya perlekatan frenulum, menjadi akibatnya terjadi gangguan konvoi kepada pengecap.

Kondisi yang memiliki nama medis ankyloglosia ini lebih acapkali terjadi kepada bayi dibandingkan bareng remaja dan dewasa. Hal ini sebab tongue tie ringan umumnya sanggup sembuh sendiri seiring pertumbuhan. Diperkirakan, frenulum yang pendek sanggup memanjang secara impulsif sebab regangan dan penipisan, seiring bareng pertambahan usia dan penggunaan pengecap untuk berbicara.

Apa penyebab tongue tie?

Penyebab tongue tie masih belum terang. Terdapat beberapa sindrom yang berakibat keluarnya tongue tie, diantaranya: X-linked cleft palate (rata bibir sumbing), sindrom Kindler, sindrom van der Woude, sindrom Opitz. Namun, sebagian akbar tongue tie ditemukan kepada orang tanpa adanya kelainan bawaan juga penyakit lainnya. Selain itu, ditemukan juga adanya komponen genetik yang berakibat terjadinya tongue tie.

Apa bukti diri tongue tie?

Lidah yang mengalami tongue tie akan memiliki frenulum tebal atau tipis, dan memiliki membran. Ukuran pengecap pendek secara abnormal, dan masih timbul penempelan kepada ujung pengecap atau dekat bareng ujung pengecap. Lidah mungkin memiliki cekungan atau berbentuk hati dikala menjulur. Lidah acapkali kali sulit menjulur, bahkan gagal mencapai bibir bawah.

Tongue tie juga berakibat adanya kesulitan dalam menjulurkan ujung pengecap ke gigi dan bibir atas. Jila telah nisbi parah, bahkan si mini mungkin nir sanggup mengangkat pengecap sama sekali. Atau bila mereka sanggup mengangkat ujung pengecap, umumnya akan timbul lesung kepada belakang ujung pengecap. Tongue tie juga berakibat gerakan pengecap ke sisi kanan atau kiri terganggu.

Apa dampaknya kalau si mini memiliki tongue tie?

Tongue tie sanggup berakibat adanya kesulitan dikala bunda menyampaikan ASI kepada bayinya, menjadi akibatnya bayi akan cenderung berhenti menyusui kepada minggu pertama kehidupan mereka. Selain itu tongue tie juga sanggup membangun puting bunda menjadi simpel luka, sebab puting bunda akan poly tertekan bareng gusi bayi, dan bayi kesulitan untuk mengisapnya.

Tongue tie juga berpotensi untuk membangun adanya duduk perkara fisik dan sosial. Masalah fisik yang acapkali terjadi contohnya kesulitan menjilat bibir, membersihkan gigi berdasarkan residu kuliner, dan rasa nir nyaman. Masalah lain yang berafiliasi bareng konvoi pengecap yang terbatas termasuk menurunnya kemampuan untuk bermain instrument tiup dan kesulitan menjilat es krim. Gejala ini umumnya disertai bareng rasa memalukan sebab menerima ejekan berdasarkan teman sebaya.

Tongue tie sanggup mengakibatkan kesulitan berbicara kepada anak

Tongue tie sanggup berakibat adanya gangguan berbicara kepada beberapa anak, tetapi nir akan mengganggu atau memperlambat kapan anak tersebut mulai berbicara.

Gangguan ini umumnya terjadi kepada artikulasi alias pengucapan, contohnya kepada alfabet T, D, L, R, dan S yang memerlukan konvoi ujung pengecap menyentuh langit-langit verbal. Ini sebab si mini akan kesulitan untuk mengangkat pengecap hingga mencapai bagian itu.

Ketika si mini akan mengucapkan alfabet r, kepada mana butuh adanya getaran kepada pengecap, terutama kepada bagian depan dan membutuhkan adanya ujung pengecap yang bebas, si mini akan mengalami kesulitan. Sehingga, untuk mengompensasi hal ini, bagian rahang bawah si mini acapkali kali dinaikkan untuk mengurangi keterbatasan konvoi pengecap.

Bagaimana cara mengatasi dan menyembuhkan tongue tie?

Terdapat cara lain selain operasi yang sanggup dilakukan dikala si mini mengalami tongue tie, yaitu observasi dan terapi bicara. Pendekatan observasi dilakukan kepada bayi bareng membuktikan-membuktikan yang ringan, sebab kemungkinan anak akan mengatasi sendiri keterbatasan konvoi pengecap tersebut seiring dia bertambah usia.

Pada anak yang mengalami kesulitan bicara yang akan terjadi tongue tie, terapi bicara sanggup membantu memperbaiki kesalahan artikulasi. Salah satu kekurangan terapi bicara artinya membutuhkan waktu yang lebih usang menjadi akibatnya anak akan sadar mengenai gangguan yang dia miliki.

Terapi bicara yang sanggup dilakukan artinya terapi artikulasi untuk membantu produksi bunyi dan mengajarkan cara melafalkan alfabet-alfabet. Terapis akan memperbaiki bila anak keliru dalam melafalkannya. Terapis juga akan meminta si mini untuk mengucapkan alfabet dalam bentuk istilah-istilah dan kalimat, dan mengajarkannya si mini cara penyebutan yang betul.

Kapan tongue tie wajib dioperasi?

Terkadang, tongue tie wajib diperbaiki secepatnya lewat jalan operasi, terutama bila:

kondisi ini berakibat si mini kesulitan menyusui
terbawa hingga usia sekolah dan berakibat duduk perkara artikulasi
anak mengalami implikasi psikologis negatif yang akan terjadi celaan teman-temannya

Frenotomi (mutilasi frenum) atau frenektomi (mutilasi dan pengangkatan frenulum) dianjurkan bila anak mengalami kesulitan berbicara disertai bareng kesulitan menyusui.
loading...

0 komentar untuk Si Kecil Kesulitan Berbicara Hati-hati, Mungkin Karena Tongue Tie