Cannabis = marijuana/ganja & hasish (getah ganja)
ATS = amphetamin, ekstasi, katinon & shabu (methamphetamin)
Opiad = heroin (putau), morfin, opium, pethidin, codein, subutek/subuxon & methadone
Tranquilizer = luminal, nipam, pil koplo, mogadon, valium, camlet, dumolid, kokain & ketamin
Menurut survei yg dilakukan BNN dalam tahun 2014, jenis narkoba yg paling acapkali dikonsumsi dalam Indonesia artinya marijuana, shabu, ekstasi & heroin.
Jenis narkoba terpopuler dalam Indonesia
1. Ganja
Nama lain: cimeng, marijuana, gele, pocong
Marijuana artinya istilah yg dipergunakan buat memberi paparan bunga, btg, biji & daun kemarau dari tumbuhan ganja, Cannabis sativa, tumbuhan yg mengandung zat pengubah logika sehat delta-9 tetrahydrocannabiol (THC) & senyawa lain yg terkait.
Marijuana artinya obat terlarang yg paling awam dipergunakan dalam semua global termasuk Indonesia. Hasil kuesioner sang BNN memberikan marijuana beserta konsumen tertinggi yaitu, pekerja sebesar 956.002 orang, pelajar sebesar 565.598 orang & tempat tinggal tangga sebesar 460.039 orang.
Orang-orang memakai ganja kemarau/marijuana beserta memasukannya ke dalam lintingan rokok atau ke dalam pipa (bong). Mereka jua terkadang mengosongkan tembakau dalam rokok & diisi beserta marijuana. Untuk menghindari asap yg didapatkan, poly orang yg memakai indera penguap (vaporizer) yg jua acapkali dianggap bong. Alat ini bisa menarik zat-zat aktif, termasuk THC dari ganja & mengumpulkan uap mereka dalam unit penyimpanan. Kemudian seseorang akan menghirup uap tadi, bukan menghirup asap.
Efek marijuana
Efek jangka pendek
Ketika seseorang merokok ganja, THC akan cepat melewati paru-paru menuju sirkulasi darah. Darah akan membawa bahan kimia tadi ke otak & organ-organ lain dalam semua tubuh. Tubuh akan menyerap THC lebih lambat ketika masih terdapat kegiatan makan atau minum. Oleh karenanya, dalam umumnya pengguna akan mencicipi efeknya sehabis 30 menit hingga 1 jam.
THC bekerja dalam reseptor sel otak langsung yg umumnya akan bereaksi terhadap zat alami yg mirip beserta THC dalam dalam otak. Zat-zat tadi memiliki peran dalam perkembangan & fungsi otak. Ganja akan memaksakan fungsi bagian otak yg mengandung jumlah tertinggi dalam reseptor tadi. Hal ini akan berakibat pengguna mencicipi high & beberapa imbas lainnya misalnya:
Perubahan indra
Perubahan pencerahan terhadap waktu
Perubahan mood
Gerakan tubuh terganggu
Kesulitan berpikir & memecahkan perkara
Memori terganggu
Efek jangka panjang
Marijuana jua menghipnotis perkembangan otak. Ketika seseorang remaja memakai ganja, maka beliau akan mencicipi penurunan daya pikir, memori, & fungsi belajar & menghipnotis kinerja otak. Efek ganja dalam perkara tadi akan betahan usang atau bahkan tetap.
Selain itu, ganja jua bisa berakibat imbas fisik & mental misalnya:
Gangguan pernapasan. Asap ganja bisa memproduksi iritasi dalam paru-paru yg berakibat batuk berdahak, sakit paru-paru hingga infeksi paru-paru.
Meningkatkan denyut jantung. Marijuana bisa mempertinggi denyut jantung sehabis tiga jam merokok. Hal ini bisa berakibat agresi jantung.
Masalah perkembangan anak ketika & sehabis kehamilan. Penggunaan ganja semasa kehamilan bisa menghipnotis otak & konduite dalam bayi.
Halusinasi, paranoia & berpikir secara tidak teratur. Pemakaian marijuana yg berkepanjangan bisa menghipnotis mental seseorang.
2. Shabu
Nama lain: meth, metamfetamin, kristal, kapur, es
Methamphetamine atau yg biasa kita kenal menjadi shabu artinya stimultan obat yg sangat adiktif, yg secara kimiawi mirip beserta amfetamine. Bentuknya putih, tidak berbau, getir & misalnya kristal. Hasil kuesioner BNN memberikan shabu menjadi narkoba peringkat 2 yg paling acapkali dikonsumsi sang warga, yaitu 419.448 orang pekerja, 151.548 orang pelajar & 189.799 orang tempat tinggal tangga.
Shabu bisa dikonsumsi beserta cara dimakan, dimasukan ke dalam rokok, dihisap & dilarutkan beserta air atau alkohol, kemudian disuntikan ke tubuh. Merokok atau menyuntikan shabu bisa menyampaikan imbas yg sangat cepat dalam otak & akan memproduksi euforia yg intens. Karena euforia tadi bisa memudar beserta cepat, maka pengguna acapkali memakainya berulang kali.
Efek shabu
Efek jangka pendek
Sebagai stimulan yg bertenaga, shabu dalam takaran mini sekalipun bisa mempertinggi tidak bisa tidur & menurunkan nafsu makan. Shabu jua bisa berakibat perkara jantung, termasuk detak jantung cepat, denyut jantung tidak teratur & peningkatan tekanan darah.Aika sudah dalam termin overdosis, shabu akan berakibat kejang-kejang, peningkatan suhu tubuh & kematian.
Shabu jua bisa mempertinggi jumlah neurotransmitter dopamine yg menunjuk kepada tingginya taraf kimia dalam otak. Dopamin terlibat dalam fingsi motorik terhadap rasa bahagia & motivasi. Kemampuan shabu dalam melepasakn dopamin ke otak sangat pesat menjadi akibatnya akan memproduksi euforia mendadak & singkat, menjadi akibatnya para pengguna akan terus menambahkan dosisnya. Singkatnya imbas shabu jangka pendek ialah:
Insomnia
Hilangnya nafsu makan
Euphoria & sikap terburu-buru
Peningkatan respirasi
Denyut jantung cepat & tidak teratur
Hipertermia
Efek jangka panjang
Penyalahgunaan shabu dalam jangka panjang bisa berakibat poly imbas negatif misalnya kecanduan kronis & disertai beserta perubahan fungsional & molekul dalam dalam otak. Toleransi imbas kegembiraan dalam shabu akan berkembang ketika dipergunakan berulang kali. Para pengguna akan selalu merogoh takaran yg lebih tinggi buat mendapatkan imbas yg diinginkan, menjadi akibatnya hayati mereka akan terikat beserta obat tadi. Ketika tidak mengonsumsi shabu, mereka akan mendapatkan tanda-tanda depresi, cemas, lelah, & cita-cita bertenaga buat mengonsumsi obat.
Selain itu, penggunaan shabu sudah terbukti memiliki implikasi negatif terhadap sel-sel otak non-saraf yg dianggap mikroglia. Sel-sel ini mendukung kesehatan otak beserta melindungi otak dari agen-agen infeksi & menghapus neuron yg rusak. Aika masih terdapat kerusakan dalam sel tadi maka hal ini bisa mempertinggi seseorang terkena stroke yg bisa berakibat kerusakan tetap dalam otak. Sebuah studi mutakhir bahkan menandakan tragedi yg lebih tinggi dari gangguan Parkinson antara mantan pengguna shabu. Berikut ini artinya imbas jangka panjang terhadap fisik & mental:
Kecanduan
Efek psikologi misalnya paranoia, halusinasi, & kegiatan motorik berulang
Perubahan struktur & fungsi otak
Menurunnya kepandaian & kemampuan motorik
Melemahnya konsentrasi
Hilang ingatan
Perilaku proaktif atau kekerasan
Gangguan suasana hati
Masalah gigi yg parah
Menurunnya berat badan
tiga. Ekstasi
Nama lain: E, X, XTC, inex
Ekstasi artinya nama awam buat tiga,4-methylenedioxymethamphetamine (MDMA). Ekstasi artinya bahan kimia sintetis beserta imbas kompleks yg meniru stimultan shabu & senyawa halusinogen. Pada awalnya ekstasi dipatenkan sang perusahaan farmasi Jerman, Merck, dalam tahun 1910 & dipergunakan menjadi obat buat mempertinggi mood & diet. Namun, dalam tahun 1985, AS Drug Enforcement (DEA) melarang penggunaan obat ini alasannya potensinya menjadi agen perusak otak. Menurut BNN, shabu adalah jenis Narkoba peringkat tiga yg paling acapkali dikonsumsi beserta jumlah pengguna sebesar 302.444 orang pekerja, 140.614 orang tempat tinggal tangga & 106.704 orang pelajar.
Efek ekstasi
Efek jangka pendek
Pengguna ekstasi umumnya akan mencicipi efeknya 30 menit sehabis mengonsumsi ekstasi yg diakibatkan sang kombinasi stimulan & sifat halusinogen termasuk imbas hipertensi transien & perkara beserta termoregulasi (agen peningkatan suhu tubuh).
Efek lainnya yg jua akan dirasakan pengguna yg bisa bertahan selama 6 jam ialah mencakup:
Menurunnya nafsu makan
Insomnia
Pusing & demam
Keram otot
Tremor
Berkeringat dingin
Penglihatan buram
Meningkatnya denyut jantung
Tekanan darah semakin tinggi
Menegangnya lisan, paras & dagu
Efek jangka panjang
Para peneliti percaya bahwa ekstasi bisa berakibat kebocoran serotonin dalam otak selama penggunaannya. Tanpa berfungsinya neurotransmitter, syarat misalnya depresi, kecemasan, tidak bisa tidur & kehilangan memori akan lebih mungkin terjadi. Kondisi ini akan bisa timbul dalam waktu yg usang, bahkan sehabis penggunaan sudah berakhir. Berikut artinya imbas jangka panjang terhadap psikologi & fisik:
Meningkatkan kecanduan
Serangan panik
Insomnia
Persepsi tidak sadar
Ketidakmampuan buat membedakan realita & fantasi
Delusi paranoid
Depresi
4. Heroin
Nama lain: putaw, bedak, etep
Heroin atau putaw artinya narkoba sangat adiktif yg diproses dari morfin, yaitu zat alami yg dari ekstrak benih biji tumbuhan poppy varietas langsung. Heroin biasa dijual beserta berbentuk serbuk putih atau relatif coklat yg sudah dicampur beserta gula, pati, susu serbuk atau kina. Heroin yg murni berbentuk serbuk putih yg sangat getir & umumnya berasal dari Amerika Selatan. Ada jua black tar heroin yg bentuknya lengket & keras, umumnya diproduksi dalam Meksiko & dijual dalam Amerika dalam bagian barat sungai Mississippi tiga. Warna gelap berasal dari output campuran antara heroin & tar hitam residu dari metode pengolahan minyak mentah. Menurut output kuesioner BNN, Heroin adalah jenis narkoba peringkat ke-4 yg paling poly dikonsumsi, beserta jumlah pengguna sebesar 33.358 orang tempat tinggal tangga, 32.782 orang pekerja & 29.838 orang pelajar.
Heroin umumnya dipergunakan beserta dihisap, dimasukkan ke dalam rokok atau dicairkan beserta memanaskannya dalam atas sendok kemudian disuntikkan ke pembuluh darah, otot, atau dalam bawah kulit.
Efek heroin
Efek jangka pendek
Setelah heroin masuk ke dalam otak, beliau akan berubah menjadi morfin & mengikat beserta cepat ke reseptor opiad. Pengguna umumnya mencicipi sensasi kegembiraan secara terburu-buru. Intensitas kegembiraan tergantung dari banyaknya jumlah obat yg dikonsumsi. Berikut ini artinya imbas heroin jangka pendek:
Demam
Mulut kemarau
Mual
Gatal
Fungsi jantung melambat
Pernapasan melambat
Koma
Kerusakan otak tetap
Efek jangka panjang
Penggunaan heroin bisa merubah struktur fisik & fisiologi otak yg bisa membentuk ketidakseimbangan jangka panjang dalam sistem saraf & hormon. Peneliti menandakan beberapa kerusakan otak putih implikasi heroin, yg bisa menghipnotis pengambilan keputusan, pengaturan konduite & tanggapan dalam situasi stres. Selain itu, berikut imbas heroin jangka panjang terhadap tubuh:
Penurunan kesehatan gigi yg ditandai beserta gigi yg rusak & gusi bengkak
Eksorasi kulit dari menggaruk
Peningkatan kerentanan terhadap penyakit alasannya menurunnya sistem kekebalan tubuh
Tubuh menjadi lemah
Nafsu makan yg tidak baik & kekurangan gizi
Insomnia
Penurunan fungsi seksual
Kerusakan hati atau ginjal secara tetap
Kurangnya oksigen dalam otak
Infeksi katup jantung
Keguguran
Kecanduan yg berakibat kematian
BACA JUGA:
Narkoba & Remaja: Menghindari Pengaruh Buruk Teman Sebaya
Apakah Tembakau Dapat Membuat Kecanduan?
Baik Buruknya Aspirin, Obat Sejuta Umat
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk 4 Jenis Narkoba Populer di Indonesia dan Bahayanya Bagi Tubuh