Tahukah Anda, Obesitas Pada Anak Bisa Jadi Tanda Penyakit Jantung

Tahukah Anda, Obesitas Pada Anak Bisa Jadi Tanda Penyakit Jantung
Penelitian yg teranyar menemukan bukti kuat bahwa anak penderita obesitas atau anak-anak yg memiliki kolesteror tinggi menunjukkan gejala dini penyakit jantung. Studi melaporkan, ketebalan dinding arteri pada anak & remaja obesitas atau berkolesterol tinggi sudah menyerupai ketebalan dinding arteri dari orang dewasa usia 45 tahun pada umumnya.

Studi ini, walaupun belum secara resmi diterbitkan, tergolong kecil, hanya melibatkan 70 anak bareng rentang usia 6 19 tahun, & beberapa pakar berkata hasil tadi masih belum mampu dijadikan rujukan resmi. Namun, mereka berkata, metode yg dipergunakan buat mengukur ketebalan dinding arteri memang merupakan indikator terhadap penyakit jantung yg sanggup mendapatkan amanah, umumnya lebih sanggup mendapatkan amanah dari pemindaian kadar kolesterol atau pengukuran lain. Metode ini, menggunakan ultrasound, diaplikasikan pada anak-anak pada penelitian lainnya selama beberapa tahun belakangan, tetapi para pakar berkata ini pertama kalinya hasilnya berkorelasi bareng orang dewasa.

Ilmuwan yg tidak terlibat dalam studi ini berkata bahwa temuan tadi mendukung kemajuan isi sebuah penelitian yg menyebut bahwa obesitas anak berafiliasi bareng meningkatnya risiko penyakit jantung seiring bareng pertumbuhan si anak.

Temuan ini konsisten bareng prediksi bahwa obesitas & komplikasinya akan menciptakan penyakit jantung menjadi persoalan kesehatan anak-anak jua. Ada sejumlah indikasi lain yg menunjukkan ini mungkin terjadi, tetapi sejauh ini hanyalah spekulasi belaka, jadi temuan ini mungkin mampu dikatakan menjadi data mentah yg kurang dari aneka macam aspek, walaupun dievaluasi signifikan. Temuan ini lebih mengacu pada perkembangan proses aterosklerosis, yg jikalau tidak ditangani bareng baik, akan berakibat agresi jantung atau stroke.

Walaupun jumlah kasus baru pada obesitas anak tampak berkurang, beberapa pakar mendeteksi peningkatan pada diabetes tipe dua pada anak usia dini. Mereka percaya bahwa peningkatan syarat ini artinya konsekuensi dari nomor obesitas yg melambung.

Sebuah studi yg dilakukan pada 991 anak Australia berusia 5 15 tahun menemukan, anak-anak bareng obesitas menderita pembesaran jantung, diukur dari ukuran atrium kiri jantung mereka.

Studi Australia lainnya menunjukkan bahwa proses pemompaan jantung, pada 150 anak usia 10 tahun, ventrikel kiri jantung anak-anak bareng indeks massa tubuh tinggi bekerja lebih lambat.

Penelitian ini menarik, karena apa yg selama ini kita sudah percayai terbukti betul. Epidemi obesitas anak artinya bom waktu terbesar dalam sejarah penyakit koroner. Penelitian ini merupakan teknologi tinggi buat menambahkan bukti-bukti baru.

Studi lain yg diterbitkan dalam jurnal yg sama pada waktu itu lebih lanjut mendukung hubungan antara obesitas anak & penyakit jantung. Menganalisis catatan dari 276.835 penduduk Denmark yg diperiksa menjadi anak-anak pada tahun 1930, peneliti Denmark menemukan bahwa semakin tinggi nomor indeks massa tubuh pada anak (tahun 1930), akan semakin akbar peluang mereka menderita penyakit jantung.

Walaupun masih terlalu dini buat mengetahui apakah generasi belia saat ini akan lebih banyak yg terkena risiko agresi jantung, stroke, atau gangguan jantung lainnya, atau akan mengalaminya lebih cepat, banyak pakar jantung yg mempertimbangkan perkembangan bukti-bukti yg menguatkan hubungan antara obesitas anak & penyakit jantung mengkhawatirkan.

Banyak dari arteri jantung anak-anak ini tidak mengeras atau mengapur walaupun mereka menunjukkan tanda-tanda termin awal aterosklerosis. Mungkin masih ada kesempatan buat mengimplementasikan cara lain gaya hidup sehat, bareng olahraga, atau pengaturan pola makan, atau mungkin bareng terapi obat-obatan. Mungkin syarat ini mampu diatasi.

Studi ini dilakukan bareng metode ultrasound yg dikenal menjadi carotid artery intima-media thickness (CIMT) buat mengukur ketebalan dinding dalam arteri karotid pada leher anak. Ilmuwan yg mengukur arteri karotid bareng alasan bahwa arteri karotid pada leher lebih praktis dipindai gambarnya dibanding bareng arteri koroner dalam jantung, berkata bahwa peningkatan ketebalan dinding arteri mengindikasikan jumlah plak lemak yg lebih akbar dalam arteri yg menghubungkan hati bareng jantung. Bika plak tadi pecah, mampu menyebabkan pembekuan darah yg berujung pada agresi jantung atau stroke.

Para pakar berkata bahwa, ditinjau dari faktor risiko, kasus obesitas pada anak sangat mengkhawatirkan, bukan hanya karena faktor periode waktu yg lebih usang buat merusak tubuh, melainkan jua karena ini terjadi pada termin pertumbuhan krusial pada mana tubuh mereka masih berkembang & sistem fisiologis anak sedang terbina.
loading...

0 komentar untuk Tahukah Anda, Obesitas Pada Anak Bisa Jadi Tanda Penyakit Jantung