13 Kesalahan Utama Saat Menggunakan Kondom

13 Kesalahan Utama Saat Menggunakan Kondom
Tidak menggunakan kondom ialah kesalahan terbesar yang mampu Enda lakukan. Tetapi, bahkan di waktu bertindak bareng tanggung jawab penuh & kehati-hatian, kecelakaan bisa saja terjadi.

Kondom rusak & sobek, meski jarang, bukanlah hal yang nir mungkin. Namun, ke 2 hal ini bukanlah satu-satunya kesalahan waktu menggunakan kondom yang dihadapi sang pasangan. Dilansir dari Live Science, sebuah artikel terbitan jurnal Sexual Health mengulas 50 studi dari 14 negara, berusia lebih dari 16 tahun tentang kesalahan penggunaan kondom dari seluruh mayapada.

Beberapa kesalahan yang paling tidak jarang dilakukan termasuk pemakaian yang terlambat atau melepasnya sebelum interaksi intim sungguh terselesaikan, nir menyisakan ruangan di ujung kondom untuk air mani, sampai keteledoran menilik kemasan guna meneliti kedaluwarsa atau kecacatan produk. Kesalahan sepele ini bisa menempatkan Enda & pasangan terhadap peluang kehamilan yang nir diinginkan & penularan penyakit kelamin yang lebih tinggi, tandas para peneliti.

Apakah Enda pernah menciptakan keliru satu kesalahan di atas? Dari penelitian tersebut, berikut ialah 13 kesalahan menggunakan kondom yang paling awam.

1. Pemasangan kondom terlambat

Sekitar 17-51,1 persen pasangan dilaporkan menggunakan kondom baru sesudah interaksi seksual sudah berjalan. Penelitian lain menemukan bahwa pemakaian yang terlambat terjadi mengalami kenaikan, dari 1,5 persen menjadi 24,8% perkara interaksi seksual.

Menunggu terlalu usang untuk menggunakan kondom ialah tindakan berisiko. Banyak pria yang menunggu foreplay usai sebelum menggunakan kondom. Tidak muncul masalah berarti bareng strategi ini kecuali apabila foreplay Enda melibatkan penetrasi dalam bentuk apapun.

Cairan pra-ejakulasi pria mampu mengandung sperma. Kontak kulit bareng kulit berpotensi mengakibatkan penyakit kelamin menular atau kehamilan. Dengan istilah lain: jangan menahan.

2. Terlalu cepat memakainya

Pemakaian yang terlalu dini waktu penis bahkan belum ereksi pula bukan merupakan langkah yang bijak. Melakukan hal ini mampu berarti kondom nir akan terpasang bareng benar berisiko longgar atau sobek sesudah penis ereksi. Hanya pakai kondom waktu penis 1/2 ereksi atau sepenuhnya.

3. Terlalu cepat melepas

Sekitar 13,6 persen sampai 44,7 persen individu yang dipelajari dalam studi tersebut melaporkan pernah melepas kondom sebelum waktunya sampai interaksi seksual sungguh berakhir. Penelitian lain menemukan bahwa pelepasan kondom terlalu dini pula ditemukan kepada 1,4 26,9 persen dari interaksi seksual.

Menarik diri dari perlindungan menempatkan Enda kepada ke 2 risiko penularan penyakit kelamin & kehamilan yang nir diinginkan. Disarankan untuk menanggalkan kondom sebelum penis kembali layu sepenuhnya, sebab hal ini mampu menyisakan lebih banyak ruangan dalam kondom yang bisa menaikkan peluang air mani tumpah keluar atau kondom tergelincir lolos.

Terlalu usang memakainya pula buruk, yang mampu merisikokan cairan ejakulasi Enda membeku. Hal ini mampu mengiritasi kulit sebab air mani memiliki banyak molekul anti-peradangan. Selain itu, sisa air mani Enda mampu bercampur bareng cairan pra-ejakulasi selanjutnya, & mampu menyumbat uretra penis apabila didiamkan terlalu usang.

4. Membuka gulungan kondom sebelum memakainya

Antara 2,1 sampai 25,3 persen individu melaporkan mereka membuka keseluruhan gulungan kondom sebelum mulai memakainya.

Terlihat sepele, namun membuka keseluruhan gulungan kondom sebelum Enda memakaikannya kepada penis justru mampu menciptakan proses pemakaian jauh lebih sulit & menempatkan Enda kepada risiko sobek atau rusak yang akan terjadi tarikan.

Cara pemakaian kondom yang benar ialah layaknya menggunakan stoking kumpulkan kerutan bahan di ujung koordinator penis & perlahan gulung ke atas dari bagian bawah gugusan kerutan bareng lembut sambil memastikan posisi kondom nir berubah & tertarik meregang sampai ke bagian pangkal bukan seperti menggunakan kaos kaki, yang biasa langsung Enda tarik dari atas. Intinya ialah untuk membangun sebuah jalur masuk yang gampang bagi penis Enda, sehingga Enda mampu menempatkannya di dalam kondom tanpa harus merobeknya.

5. Tidak menyisakan ruang di ujung

Gagal untuk menyisakan sedikit ruang di ujung koordinator penis untuk air mani dilaporkan dilakukan sang 24,3-45-45,7 persen responden studi.

Umumnya, disarankan untuk menyisakan ruang kosong di ujung kondom kurang lebih 1,5 centimeter untuk membiarkan kondom menangkup cairan ejakulasi. Kondom mampu berkiprah selama seks tertarik meregang mencekik koordinator penis atau melonggar. Pasrikan untuk mencubit ujung kondom waktu Enda memasangnya, sehingga akan muncul sedikit ruang untuk ejakulasi Enda apabila nir, kemungkinan air mani akan bocor.

6. Menyisakan gelembung udara

Hampir 1/2 (48,1 persen) wanita & 41,6 persen pria dilaporkan terlibat dalam interaksi seksual di mana pemasangan kondom masih menyisakan ruang udara di dalamnya.

Pemasangan kondom yang terburu-buru & nir tepat akan membangun ruang bagi gelembung udara permanen tinggal. Hal ini mampu merisikokan Enda kepada perkara kondom sobek atau robek seluruhnya. Saat menggulung kondom untuk melapisi penis Enda, pastikan bahan pas membalut indera genital Enda & nir lecek untuk menghindari pembentukan gelembung udara.

7. Pemasangan 1/2-1/2

11,2 persen wanita & 8,8 persen pria melaporkan memulai interaksi seksual sebelum kondom sungguh melapisi keseluruhan penis.

Setelah membuka kemasan kondom & menilik muncul tidaknya kecacatan pabrik, letakkan ujung gulungan di koordinator penis Enda, kemudian buka gulungan bareng menyeretnya perlahan ke atas sampai sungguh menutupi btg penis seutuhnya. Aika Enda hanya melakukannya 1/2 jalan, Enda akan merisikokan diri Enda kepada peluang penularan penyakit kelamin yang akan terjadi paparan antar kulit yang lebih akbar.

8. Satu kondom untuk dua situasi berbeda

Sekitar 4 30,4 persen responden studi melaporkan menggunakan satu kondom untuk dua situasi seksual berbeda (melepasnya, kemudian memasang ulang dalam posisi terbalik & kemudian melanjutkan penggunaannya).

Daur ulang vital bagi lingkungan, tapi nir untuk seks. Selain nir bersih bakteri dari kegiatan seksual sebelumnya mampu menyebar ke yang lain hal ini pula mampu mengekspos partner seks Enda terhadap cairan pra-ejakulasi Enda, yang menempatkannya kepada risiko penularan penyakit kelamin atau kehamilan. Dan, kecuali apabila Enda mencuci kondom Enda bareng sabun & menunggu lima hari, sperma sisa ejakulasi sebelumnya mampu bertahan hayati sampai lima hari setelahnya.

9. Paparan kepada benda tajam

Sekitar 2,1 sampai 11,2 persen responden melaporkan membuka bungkusan kondom bareng benda tajam. Masalahnya, apabila suatu obyek nisbi tajam untuk mampu membuka plastik segelnya, benda tersebut pula nisbi tajam untuk mampu menembus & merobek kondom.

10. Tidak menilik kedaluwarsa & kecacatan pabrik

Saat membuka kondom dari bungkusannya, 82,7 persen wanita & 74,5 persen pria melaporkan mereka nir bareng teliti menilik kondisi kondom & mencari muncul tidaknya kerusakan sebelum memasangnya.

Yang harus Enda perhatikan: pastikan bungkusan kondom nir lecek atau aus (longgar), tampak muncul sobekan atau terbuka. Periksa pula lepas kedaluwarsa & kondisi bahan kondom selagi Enda memasangnya.

11. Tidak menggunakan pelumas

16-25,8 persen responden studi melaporkan penggunaan kondom yang nir didahului sang adanya lubrikasi, sehingga menaikkan risiko sobek.

Beberapa produk kondom tersedia bareng lubrikan. Namun, menambahkan setetes pelumas akan memudahkan Enda waktu pemasangan & selama kegiatan seksual. Selain itu, tambahan lubrikasi kepada ke 2 sisi kondom (dalam & luar) pula mampu membantu mencegah risiko sobek atau robek.

12. Salah pilih pelumas

Sekitar 4,1 persen dari laporan interaksi seksual, responden melaporkan mereka mengombinasikan lubrikasi berbahan minyak (petroleum jelly, vaseline, minyak pijat, minyak kelapa, sampai lotion tubuh) bareng kondom lateks, yang mampu menciptakan bahan kondom cepat aus & rusak. Gunakan pelumas berbahan dasar air atau silikon, untuk pilihan yang lebih aman.

13. Metode penarikan yang kurang tepat

Gagal untuk secepatnya (& bareng tepat) menarik penis keluar sesudah ejakulasi ialah keliru satu kesalahan menggunakan kondom yang paling awam. Hal ini terjadi sampai 57 persen laporan interaksi seksual. Sekitar 31 persen pria & 27 persen wanita melaporkan pernah menciptakan kesalahan ini.

Ketika melepas kondom sesudah ejakulasi sungguh berakhir, pegang pinggiran kondom waktu Enda menarik kondom untuk melepasnya, agar mencegah adanya tumpahan.

Kondom bisa mencegah kehamilan yang nir diinginkan & melindungi dari penyakit menular seksual apabila dipakai bareng benar.
loading...

0 komentar untuk 13 Kesalahan Utama Saat Menggunakan Kondom