Pedoman Merawat Anak yang Lahir dengan Spina Bifida

Pedoman Merawat Anak yang Lahir dengan Spina Bifida
Anak yang lahir dengan spina bifida mungkin akan sulit beradaptasi dengan kehidupan barunya. Begitu pula dengan orangtua, mereka harus belajar menyesuaikan diri dengan kondisi anak dan berperan aktif dalam merawatnya.

Lalu, bagaimana cara merawat anak yang lahir dengan spina bifida? Yuk, simak ulasannya berikut ini.

Merawat anak yang lahir dengan spina bifida

Bayi dengan spina bifida

Selain penanganan berasal dokter, merawat anak yang terlahir dengan spina bifida membutuhkan perhatian ekstra berasal orangtua. Ini dia hal-hal yang perlu diperhatikan.

Aktivitas fisik

Bayi yang terlahir dengan kondisi ini akan bergerak dan beraktivitas dengan cara yang berbeda. Butuh bantuan ahli terapis fisik yang bekerja sama dengan orangtua untuk mengajari bagaimana melatih kedua kaki dan tangan bayi. Baik untuk menaikkan kekuatan, kelentukan (lentur), maupun gerakan bayi.

Aktivitas fisik sangat penting untuk bayi yang mempunyai kondisi mirip ini. Lakukan latihan yang sinkron dengan rekomendasi berasal ahli terapis fisik.

Merawat kulit bayi

Bayi yang mengidap spina bifida juga rentan dengan kulit lecet yang akan terjadi goresan benda di sekitarnya. Jadi, orangtua harus memeriksa kulit bayi setiap saat, tidak membiarkannya terlalu lama berjemur di bawah mahatari, atau pastikan kehangatan air jikalau ingin memandikannya.

Selain itu, dilansir berasal CDC, sebagian akbar bayi yang lahir dengan kondisi ini mengalami alergi terhadap benda atau produk yang mempunyai kandungan lateks atau karet alami. Artinya, Anda sebagai orangtua sebaiknya menjauhkan bayi Anda berasal benda-benda tersebut. Perhatikan pula dengan penggunaan aksesoris mirip kalung atau gelang yang dapat melukai kulitnya.

Kesehatan

Seperti bayi dalam umumnya, bayi dengan spina bifida juga membutuhkan pelayanan kesehatan mirip imunisasi guna menaikkan kekebalan tubuhnya. Bayi juga membutuhkan perawatan khusus, mirip:

Seorang ahli ortopedi, yang akan memeriksa kesehatan otot dan tulang bayi.
Seorang ahli urologi, yang akan memeriksa kesehatan ginjal dan kandung kemih bayi.
Seorang ahli bedah saraf, yang akan memeriksa perkembangan otak dan tulang belakang bayi.

Balita dan anak prasekolah dengan spina bifida

Pada usia ini, anak-anak mengalami perubahan kondisi mental, emosional, dan kehidupan sosialnya. Mereka juga lebih aktif untuk menjelajahi lingkungan dan belajar mandiri. Oleh karena itu, Anda harus membantu mengembangkan diri dan sikap kemandirian mereka.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua untuk mendukung perkembangan anak yang lahir dengan spina bifida. Penting untuk mengajarkan anak cara mengatasi keterbatasan tubuhnya, contohnya dengan alat bantu mirip kruk atau kursi roda. Penting juga untuk mengajarkan anak tanggung jawab, contohnya dengan membereskan mainannya sendiri.

Walaupun anak membutuhkan perhatian dan bantuan ekstra, bukan berarti orangtua lantas membatasi ruang geraknya. Biarkan anak mendapatkan kesempatan untuk melakukan sesuatu secara mandiri, tapi tetap dalam pengawasan Anda.

Aktivitas fisik

Selain menjalani latihan yang direkomendasikan oleh ahli terapis, Anda juga bisa mengajarkan anak bagaimana cara berenang, bermain dengan teman sebayanya, atau bermain di taman yang permainannya mudah untuk dilakukan sang anak.

Merawat kulit anak

Untuk mengawasi kesehatan kulitnya, pastikan untuk memilih ukuran sepatu yang sinkron dengan kakinya. Gunakan krim tabir surya (sunblock) yang sinkron kulitnya untuk melindungi berasal sengatan matahari ketika anak aktif bermain di luar.

Penting bagi Anda untuk mengajarkan anak agar bermain atau beraktivitas dengan aman dan memberitahunya apa yang harus dilakukan jikalau anak terluka.

Kesehatan

Lakukan investigasi kesehatan anak yang lahir dengan spina bifida secara rutin. Sekaligus mengonsultasikan ke ahli medis mengenai perawatan dan penggunaan kateterbagi yang menggunakan kursi rodaserta kebersihannya.

Anak usia sekolah dengan spina bifida

Pada masa ini, orangtua akan akan mengembangkan hobinya, minatnya, juga kegiatan yang dilakukannya. Namun, perlu perhatian khusus terhadap anak yang juga mengidap hidrosefalus. Sebab anak yang lahir dengan spina bifida akan menemui tantangan ekstra dalam proses belajarnya. Untuk itu, orangtua perlu mempertimbangkan bantuan berasal tenaga pengajar cara lain yang akan membantunya belajar.

Biarkan anak mengikuti kegiatan sekolah mirip berkemah untuk membantunya mengembangkan keterampilan bersosialisasi dan berinteraksi dengan anak lainnya.
loading...

0 komentar untuk Pedoman Merawat Anak yang Lahir dengan Spina Bifida