Saat memasuki masa pubertas, banyak perubahan yang terjadi pada
tubuh dan perilaku remaja, bagi laki-laki salah satunya adalah perubahan suara.
Tahukah Anda mengapa suara berubah saat puber terjadi pada anak laki-laki yang
beranjak remaja? Ini jawabannya.
Penyebab suara berubah saat
puber pada anak laki-laki
Pubertas merupakan suatu tahap
perkembangan seorang anak menjadi dewasa secara fisik. Pubertas berlangsung pada
kisaran usia 10-14 tahun untuk perempuan dan kisaran usia 12-16 tahun untuk
laki-laki. Ketika menginjak masa pubertas, remaja laki-laki dan perempuan
mengalami perubahan fisik.
Pada masa pubertas, tubuh laki-laki mulai
memproduksi banyak hormon testosteron yang menyebabkan perubahan di beberapa
bagian tubuh termasuk suara. Kenapa suara berubah saat puber? Jawabannya,
seperti yang dilansir dari Kidshealth, karena laring laki-laki yang juga dikenal
sebagai kotak suara, tumbuh jadi lebih besar saat beranjak remaja.
Laring
terletak di tenggorokan di bagian atas trakea atau tenggorokan, seperti tabung
hampa sekitar yang tingginya 5 cm. Laring bertanggung jawab untuk memproduksi
suara. Ada dua otot yang membentang pada laring, yaitu pita suara. Bila Anda
bernapas, pita suara akan melemas terhadap dinding laring dan benar-benar
terbuka untuk memungkinkan udara masuk dan keluar dari paru-paru.
Ketika
Anda berbicara, pita suara berdekatan dengan membentang di pangkal tenggorokan.
Udara dari paru-paru kemudian dipaksa keluar antara pita suara, menyebabkannya
bergetar dan menghasilkan nada suara. Nah, karena laring laki-laki akan semakin
tumbuh besar saat puber, pita suara akan tumbuh lebih panjang dan tebal. Juga
tulang wajah akan mulai tumbuh.
Rongga di dalam sinus, hidung dan bagian
belakang tenggorokan juga tumbuh lebih besar, menciptakan lebih banyak ruang di
wajah yang membuat suara lebih banyak ruang untuk gema. Semua faktor ini jadi
penyebab kenapa suara berubah saat puber terjadi pada remaja
laki-laki.
Perubahan suara pada laki-laki puber ini bisa dijelaskan
dengan membayangkan sebuah gitar. Ketika senar tipis dipetik, getaran akan
menghasilkan nada tinggi. Sedangkan ketika senar tebal dipetik, kedengarannya
jauh lebih dalam ketika bergetar. Itulah gambaran apa yang terjadi pada suara
remaja laki-laki.
Sebelum mengalami pertumbuhan, laring laki-laki relatif
kecil dan pita suara relatif tipis. Jadi suara anak laki-laki akan tinggi.
Namun, saat tulang, tulang rawan, dan pita suara tumbuh, suara akan mulai
terdengar seperti orang dewasa.
Perubahan lain pada anak
laki-laki yang sedang pubertas
Selain suara berubah saat puber,
remaja laki-laki juga akan mengalami beberapa tahap perkembangan ukuran testikel
dan penis yang membesar. Tidak ada patokan yang baku mengenai kapan perubahan
ini terjadi pada remaja laki-laki. Bertambahnya ukuran penis bisa terjadi sejak
usia 9 tahun atau lebih dewasa, tapi ada sebagian remaja berusia 15 tahun yang
masih belum mengalaminya.
Namun, jangan khawatir karena biasanya kondisi
semacam itu dianggap normal. Setiap orang bisa mengalami perkembangan fisik yang
berbeda-beda, baik usia perubahan maupun ukurannya.
Selain itu, tidak
perlu khawatir bila terdapat sedikit perbedaan ukuran antara testis satu dengan
yang lainnya karena hal itu normal. Selama pubertas, remaja laki-laki juga akan
mengalami mimpi basah, yaitu ejakulasi yang terjadi saat tidur. Penis dapat
mengalami ereksi atau menegang karena dipenuhi oleh darah dan juga bisa
mengeluarkan air mani. Hal ini diduga terjadi karena meningkatnya hormon
testosteron.
Yang perlu dilakukan adalah rutin memeriksanya dengan meraba
penis dan testikel setelah mandi untuk mengetahui bentuk normalnya dan apakah
terdapat benjolan atau tidak. Bila terasa ada benjolan, perubahan warna pada
testikel, atau terasa nyeri, jangan malu untuk memeriksakannya ke dokter. Remaja
laki-laki juga akan mengalami pertumbuhan rambut halus yang tumbuh di sekitar
kemaluan dan ketiak pada daerah kemaluan dan ketiak.
tubuh dan perilaku remaja, bagi laki-laki salah satunya adalah perubahan suara.
Tahukah Anda mengapa suara berubah saat puber terjadi pada anak laki-laki yang
beranjak remaja? Ini jawabannya.
Penyebab suara berubah saat
puber pada anak laki-laki
Pubertas merupakan suatu tahap
perkembangan seorang anak menjadi dewasa secara fisik. Pubertas berlangsung pada
kisaran usia 10-14 tahun untuk perempuan dan kisaran usia 12-16 tahun untuk
laki-laki. Ketika menginjak masa pubertas, remaja laki-laki dan perempuan
mengalami perubahan fisik.
Pada masa pubertas, tubuh laki-laki mulai
memproduksi banyak hormon testosteron yang menyebabkan perubahan di beberapa
bagian tubuh termasuk suara. Kenapa suara berubah saat puber? Jawabannya,
seperti yang dilansir dari Kidshealth, karena laring laki-laki yang juga dikenal
sebagai kotak suara, tumbuh jadi lebih besar saat beranjak remaja.
Laring
terletak di tenggorokan di bagian atas trakea atau tenggorokan, seperti tabung
hampa sekitar yang tingginya 5 cm. Laring bertanggung jawab untuk memproduksi
suara. Ada dua otot yang membentang pada laring, yaitu pita suara. Bila Anda
bernapas, pita suara akan melemas terhadap dinding laring dan benar-benar
terbuka untuk memungkinkan udara masuk dan keluar dari paru-paru.
Ketika
Anda berbicara, pita suara berdekatan dengan membentang di pangkal tenggorokan.
Udara dari paru-paru kemudian dipaksa keluar antara pita suara, menyebabkannya
bergetar dan menghasilkan nada suara. Nah, karena laring laki-laki akan semakin
tumbuh besar saat puber, pita suara akan tumbuh lebih panjang dan tebal. Juga
tulang wajah akan mulai tumbuh.
Rongga di dalam sinus, hidung dan bagian
belakang tenggorokan juga tumbuh lebih besar, menciptakan lebih banyak ruang di
wajah yang membuat suara lebih banyak ruang untuk gema. Semua faktor ini jadi
penyebab kenapa suara berubah saat puber terjadi pada remaja
laki-laki.
Perubahan suara pada laki-laki puber ini bisa dijelaskan
dengan membayangkan sebuah gitar. Ketika senar tipis dipetik, getaran akan
menghasilkan nada tinggi. Sedangkan ketika senar tebal dipetik, kedengarannya
jauh lebih dalam ketika bergetar. Itulah gambaran apa yang terjadi pada suara
remaja laki-laki.
Sebelum mengalami pertumbuhan, laring laki-laki relatif
kecil dan pita suara relatif tipis. Jadi suara anak laki-laki akan tinggi.
Namun, saat tulang, tulang rawan, dan pita suara tumbuh, suara akan mulai
terdengar seperti orang dewasa.
Perubahan lain pada anak
laki-laki yang sedang pubertas
Selain suara berubah saat puber,
remaja laki-laki juga akan mengalami beberapa tahap perkembangan ukuran testikel
dan penis yang membesar. Tidak ada patokan yang baku mengenai kapan perubahan
ini terjadi pada remaja laki-laki. Bertambahnya ukuran penis bisa terjadi sejak
usia 9 tahun atau lebih dewasa, tapi ada sebagian remaja berusia 15 tahun yang
masih belum mengalaminya.
Namun, jangan khawatir karena biasanya kondisi
semacam itu dianggap normal. Setiap orang bisa mengalami perkembangan fisik yang
berbeda-beda, baik usia perubahan maupun ukurannya.
Selain itu, tidak
perlu khawatir bila terdapat sedikit perbedaan ukuran antara testis satu dengan
yang lainnya karena hal itu normal. Selama pubertas, remaja laki-laki juga akan
mengalami mimpi basah, yaitu ejakulasi yang terjadi saat tidur. Penis dapat
mengalami ereksi atau menegang karena dipenuhi oleh darah dan juga bisa
mengeluarkan air mani. Hal ini diduga terjadi karena meningkatnya hormon
testosteron.
Yang perlu dilakukan adalah rutin memeriksanya dengan meraba
penis dan testikel setelah mandi untuk mengetahui bentuk normalnya dan apakah
terdapat benjolan atau tidak. Bila terasa ada benjolan, perubahan warna pada
testikel, atau terasa nyeri, jangan malu untuk memeriksakannya ke dokter. Remaja
laki-laki juga akan mengalami pertumbuhan rambut halus yang tumbuh di sekitar
kemaluan dan ketiak pada daerah kemaluan dan ketiak.
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk Kenapa Suara Anak Laki-laki Berubah Jadi Lebih Berat Saat Puber