Tes Skrining Apa Saja yang Wajib Dilakukan Wanita

Tes Skrining Apa Saja yang Wajib Dilakukan Wanita
Semua orang niscaya memahami pepatah yg membicarakan, Mencegah lebih baik daripada mengobati. Nah, skrining kesehatan adalah keliru satu upaya pencegahan penyakit. Tujuannya yaitu mendeteksi penyakit sedini mungkin agar Enda sanggup mengendalikan penyakitnya. Skrining buat perempuan termasuk investigasi fisik, tes kesehatan, tes laboratorium, atau investigasi radiologis.

Seberapa krusial sih, melakukan skrining buat perempuan? Skrining apa saja yg perlu dilakukan perempuan? Berikut ulasan lengkapnya.

Mengapa skrining kesehatan krusial dilakukan perempuan?

Skrining kesehatan sanggup membantu para perempuan buat:

Mendeteksi penyakit lebih cepat. Semakin cepat Enda menemukan penyakit, maka akan semakin simpel penyakit buat ditangani. Karenanya, peluang kesembuhan makin akbar.
Mempelajari faktor risiko penyakit. Beberapa faktor risiko tadi kepada antaranya adalah kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, atau obesitas yg sanggup membuahkan penyakit jantung, diabetes atau kanker. Dengan mengetahui faktor risiko, Enda akan termotivasi buat melakukan perubahan gaya hayati yg sanggup mencegah penyakit yg mungkin ditimbulkannya.
Memantau kesehatan Enda. Dengan melihat riwayat efek skrining, Enda sanggup melihat syarat kesehatan Enda sumber waktu ke waktu.

Berikut adalah beberapa skrining buat perempuan:

Karena tubuh setiap perempuan itu bhineka, Enda mungkin saja mengidap penyakit pribadi yg belum terdeteksi alasannya nir memunculkan menandakan-menandakan apa pun. Atau Enda punya poly keluhan kesehatan tanpa alasannya yg terperinci? Itulah mengapa Enda usahakan melakukan aneka macam skrining buat perempuan berikut adalah.

Medical Check Up

Medical check up (MCU) adalah investigasi kesehatan secara menyeluruh yg umumnya dilakukan rutin setiap enam bulan. MCU sanggup mencakup pengecekan tekanan darah, kolestrol, berat badan, & gula darah yg membantu Enda mendeteksi faktor risiko yg memicu terjadinya penyakit jantung, diabetes, obesitas, stroke, atau lainnya.

MCU sanggup dilakukan kepada fasilitas kesehatan, mirip klinik, puskesmas, atau tempat tinggal sakit. Sebaiknya buat jadwal dulu sebelum melakukan MCU.

Kanker payudara

Untuk deteksi dini kanker payudara, Enda sanggup melakukan investigasi memakai mamografi, yaitu proses investigasi payudara insan memakai sinar X takaran rendah.

Untuk Enda yg berusia 20 atau 30 tahun, Enda perlu melakukan investigasi payudara setiap satu hingga 3 tahun. Untuk Enda yg berusia 40 keatas, Enda perlu melakukannya setiap tahun alasannya risiko kanker payudara semakin tinggi seiring bertambahnya usia.

Namun, apabila keluarga Enda memiliki riwayat keluarga memakai kanker payudara atau memiliki faktor risiko yg lebih akbar buat memiliki kanker payudara, Enda perlu melakukan investigasi payudara lebih tidak sporadis.

Kanker serviks

Pap smear sanggup membantu Enda menemukan sel yg nir normal kepada serviks. Sel yg nir normal tadi sanggup diangkat sebelum berubah menjadi sel kanker.

Enda sudah sanggup mendapatkan pap smear pertama waktu Enda berusia 21 tahun (atau setelah menikah) & dilakukan rutin setiap 3 tahun. Aika Enda berumur 30 tahun atau lebih, Enda sanggup melakukan skrining kanker serviks beserta memakai tes HPV setidaknya setiap lima tahun sekali.

Penyakit kelamin

Aika Enda sudah menikah atau sudah aktif secara seksual, Enda juga memerlukan tes penyakit kelamin secara rutin, yaitu setiap tahun. Skrining yg diharapkan diantaranya buat mendeteksi klamidia, gonore, atau HIV/AIDS.

Osteoporosis & tulang patah

Penyakit ini sanggup dideteksi memakai sinar-X spesifik yg dikenal menjadi memakai dual energy X-ray absorptiometry (DXA) buat mengukur kekuatan tulang & mendeteksi osteoporosis sebelum terjadi.

Skrining buat perempuan ini sangat krusial, terutama bagi Enda yg berusia 65 tahun ke atas. Namun, apabila Enda memiliki faktor risiko osteoporosis, Enda mungkin perlu memulai investigasi lebih cepat.

Human Immunodeficiency Virus (HIV)

Deteksi HIV/AIDS sanggup dilakukan memakai tes ELISA atau IFA. Tes akan dilakukan 2 kali apabila efek investigasi pertama positif atau apabila Enda memiliki konduite berisiko tinggi, namun mendapatkan efek negatif. Aika efek negatif, Enda dianjurkan permanen melakukan pencegahan HIV. Aika efek positif, Enda akan mendapatkan pengobatan ARV.

Ingat, semakin cepat HIV terdeteksi, maka akan semakin panjang usia keinginan hayati yg sanggup diupayakan.

Glaukoma

Glaukoma adalah penyakit mata kepada mana tekanan cairan dalam bola mata menjadi terlalu tinggi menjadi akibatnya sanggup ganggu saraf optik & membuahkan kebutaan.

Untuk deteksi dini, Enda sanggup melakukan investigasi mata ke dokter mata. Orang tanpa faktor risiko atau menandakan-menandakan penyakit mata sanggup melakukan investigasi mata dasar, termasuk tes glaukoma, kepada usia 40 tahun. Namun apabila Enda memiliki faktor risiko, Enda perlu segera melakukan investigasi mata buat deteksi dini.
loading...

0 komentar untuk Tes Skrining Apa Saja yang Wajib Dilakukan Wanita