Hingga batas tertentu, seluruh ini artinya hal yg masuk akal & umumnya hanya akan terpintas sekilas, nir nisbi menonjol buat dipercaya serius. Namun, bagi orang bareng gangguan obsesif kompulsif (OCD), keraguan & ketakutan mereka bisa sangat mengaburkan fenomena menjadi akibatnya menjadikan mereka terobsesi bareng terus mempertanyakan apakah pasangan mereka nisbi pantas buat dirinya atau apabila mereka artinya betul jodoh sehidup-semati yg dikirim Tuhan untuknya.
Knda galat satunya?
Mengenal gangguan obsesif kompulsif dalam interaksi berpacaran
Gangguan obsesif kompulsif alias OCD artinya suatu gangguan mental yg menjadikan seseorang memiliki obsesi yg berasal pemikiran, perasaan, inspirasi, atau sensasi tertentu menjadi akibatnya memicu mereka melakukan konduite yg sama secara berulang (kompulsif; ritual).
Orang bareng OCD memiliki pemikiran obsesif wacana hal-hal yg paling krusial bagi mereka. Bagi beberapa orang kebersihan artinya hal yg maha krusial bagi mereka, jadi mereka terobsesi bareng sanitasi & selalu khawatir akan kontaminasi & kuman. Bagi yg lainnya, mungkin segi keamanan yg jadi obsesinya, menjadi akibatnya mereka terus menerus disibukkan sang kekhawatiran akan dilukai atau melukai orang lain. Nah, bagi beberapa orang, gangguan obsesif kompulsif bisa diwujudkan dalam interaksi romantis.
Seseorang bareng OCD bisa menjalin interaksi romantis bareng orang lain & kentara dipandang menurut kacamata penonton (& menurut pihak pasangan satunya) bahwa interaksi mereka berjalan bareng baik. Namun orang tadi sangat terobsesi buat memastikan bahwa mereka betul jatuh cinta dalam pasangan mereka bareng monoton melakukan ritual khasnya. Mereka akan memiliki obsesi atas hubungannya (jangan lupa, bukan obsesi kepada individu pacarnya itu sendiri) menjadi akibatnya mereka acapkali mengalami pemikiran yg mengganggu & menyebabkan tekanan terkait kekuatan interaksi dan kualitas & sifat sebenarnya menurut pasangan mereka.
Bentuk obsesi pengidap OCD cenderung berupa pemikiran menjadi akibatnya bisa sulit terdeteksi sang orang lain. Tetapi obsesi terhadap pasangan jua bisa terlihat menurut tindakan yg dilakukan secara kompulsif buat mengurangi stres mental yg disebabkan sang pemikiran-pemikiran tadi. Selain adanya talenta mengalami OCD, pemikiran obsesif yg mencurigai pasangan jua bisa berasal menurut miskonsepsi figur pasangan yg masih timbul dalam media misalnya lagu, film & novel menjadi akibatnya mereka cenderung memiliki ekspektasi fiktif tertentu & sulit mendapatkan sifat & ciri pasangan mereka yg sebenarnya.
Tanda & implikasi konduite OCD dalam interaksi
Perilaku berulang atau kompulsif menjadi mengambarkan seseorang pengidap OCD dalam suatu interaksi bisa diwujudkan dalam majemuk hal. Pengidap OCD nir memikirkan bagaimana dia bisa membangun sebuah interaksi pacaran yg sehat & baik bareng si pacar, akan namun justru akan selalu memikirkan atau mencurigai beberapa hal terkait pasangannya, misalnya:
Apakah dia pantas menjadi pasanganku? (Bukan kesombongan buat memandang rendah orang lain, namun lebih kepada keraguan maha dashyat)
Meragukan perasaannya terhadap si pasangan
Menilai/membandingkan taraf kecantikan/ketampanan pasangan
Mempertanyakan seberapa akbar mereka menginginkan pasangannya menjadi partner seks
Mempertanyakan kecocokan dalam jangka panjang
Berfokus dalam kekuarangan atau aspek negatif pasangan
Membanding-bandingkan interaksi kini bareng sebelumnya lebih baik atau lebih buruk
Secara awam konduite tadi mengkategorikan dalam beberapa gerombolan dalam antaranya:
Perilaku kompulsif yg ditujukan kepada pasangan
Ini bisa berupa tindakan yg dilakukan berkali-kali hanya buat mengetahui taraf kekuatan interaksi, gairah seks, atau kedekatan emosional misalnya bareng berafiliasi seks, menceritakan bahwa dia ragu akan interaksi mereka, terlalu acapkali putus-nyambung, atau menguji perasaan bareng mendekati atau memperhatikan orang lain & membandingkannya bareng pasangan.
Dorongan kompulsif OCD jua bisa melibatkan bisnis keras buat menyidik kesetiaan pasangan, misalnya berulang-ulang menghubunginya, menyidik email atau riwayat pencarian internet atau secara monoton bertanya apakah mereka sungguh-sungguh dikala mengekspresikan cinta mereka.
Perilaku menghindar secara hiperbola
Ini adalah tindakan yg bertujuan buat menjauhkan diri & perasaan terhadap pasangan baik secara mulut juga fisik. Perilaku ini jua menjauhkan pemicu rasa ragu terhadap pasangan mereka, misalnya menghindari orang-orang yg mereka anggap berpenampilan menarik atau mantan pasangan yg bisa memproduksi mereka merasa ragu terhadap interaksi yg sedang dijalani.
Perilaku kompulsif buat mencari dukungan orang lain
Hal ini dilakukan bareng cara mengkonfirmasi kecocokan interaksi mereka berdua, kepantasan pasangan bareng dirinya bareng terus menanyakan hal tadi dalam orang lebih kurang tanpa henti. Hal tadi dilakukan buat memperkuat keyakinan si pengidap OCD terhadap interaksi tadi.
Perilaku berulang semata dilakukan buat mengatasi beban stres mental implikasi mengambarkan-mengambarkan OCD
Setiap konduite hiperbola yg dilakukan sang pengidap OCD akan memiliki implikasi, & apabila terjadi dalam interaksi maka akan menjadikan kesalahpahaman & konflik antar pasangan yg bisa berujung dalam berakhirnya interaksi tadi. Mereka jua cenderung merasa bersalah akan konduite, pemikiran, & perasaan yg dialaminya, namun cenderung dilakukan lagi.
Tapi bagi mereka, pengulangan ini bukanlah kesengajaan buat menyakiti perasaan si pasangan. Bagi pengidap OCD, krusial buat terus melakukan ritual ini alasannya interaksi pacaran artinya hal yg mereka anggap krusial dalam hidupnya menjadi akibatnya bahkan berpikir buat mengakhirinya bisa sangat memproduksi mereka stres & terpuruk.
Perilaku berulang (kompulsif) artinya galat satu mengambarkan-mengambarkan OCD yg hadir menjadi teknik pertahanan diri buat menghindari beban mental ini, atau berusaha buat menguranginya. Ironisnya, meskipun pengidap OCD nir sengaja melakukan hal tadi, namun bareng melakukan konduite berulang misalnya menyatakan keraguannya terhadap interaksi mereka maka secara nir eksklusif dia jadi memberi tekanan mental & emosi terhadap pasangannya.
Apa yg bisa dilakukan apabila pasangan mengidap OCD?
Aika Knda mengalami perseteruan serupa, maka usahakan pastikan syarat OCD yg dialami bareng cara kenali timbul atau tidaknya faktor risiko OCD dalam keluarga atau gangguan OCD yg pernah dialami dalam dikala sebelumnya. Pada dasarnya gangguan obsesif kompulsif bisa dikelola bareng melakukan terapi konduite kognitif. Terapi ini diharapkan buat membuat ulang pola pikir & respon terhadap pemikiran yg obsesif terhadap interaksi atau pasangan.
Hal terpenting yg bisa dilakukan buat menghindari pemikiran obsesif artinya mengubah penekanan hal yg timbul dipikiran. Kenali syarat dalam mana pemikiran Knda merasa paling nyaman & nir terganggu sang pemikiran obsesif & fokuslah terhadap hal yg menimbulkannya.
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk Pacaran Putus-Nyambung Terus Mungkin Tanda Anda Mengidap OCD