Mengenal Tahapan Perkembangan Bahasa Pada Bayi

Mengenal Tahapan Perkembangan Bahasa Pada Bayi
Siapa, sih, yg nir senang bayi? Hampir seluruh orang menyukai calon insan dewasa yg menggemaskan ini, kecuali orang yg mengidap pedophobia. Tapi, poly sumber kita, yg belum menjadi orangtua, yg galau bareng apa yg diinginkan sang bayi. Bagi poly orang, bayi bagaikan mainan yg asik buat dipeluk, digendong, dan dicium, alasannya nir memahami cara komunikasi yg bayi coba sampaikan kepada pengasuhnya (orangtua, nenek, atau baby-sitter) dan orang dalam sekelilingnya. Padahal, bayi sudah memahami apa yg dibicarakan sang kita bahkan dikala terdapat dalam kandungan, loh. Berikut ialah perkembahan bahasa yg terjadi dalam bayi dan maknanya:

Tahapan 1: Tangisan

Bayi sudah menangis bahkan semenjak lahir. Ketika baru lahir, tangisan bayi mengindikasikan bahwa paru-parunya terisi sang udara. Ternyata, tangisan adalah galat satu respon sumber bayi terhadap lingkungan luarnya. Ada poly sekali macam juga jenis tangisan bayi, yaitu:

Menangis biasa. Ada beberapa pakar yg membicarakan bahwa tangisan adalah cara bayi buat memberitahukan pengasuhnya bahwa beliau lapar. Ciri tangisan ini ialah terdapat pola yg umumnya terdiri sumber bunyi tangis itu sendiri, jarak beberapa dikala, dan bunyi siulan pendek. Tangisan biasa juga umumnya terdengar lebih nyaring daripada tangisan lainnya.
Menangis alasannya murka. Saat bayi menangis alasannya murka, bunyi tangisan akan terdengar mirip dikala terdapat udara yg dipaksa masuk ke tenggorokan.
Menangis alasannya sakit. Biasanya bunyi tangisan bayi terdengar sangat keras dan terdapat kalanya bayi menunda napas.

Tahapan 2: Ocehan

Bayi umumnya mulai mengoceh dalam usia kurang lebih 1-2 bulan. Suara sumber ocehan bayi sendiri terbentuk sumber bunyi udara yg diolah dalam tenggorokan. Bayi umumnya mengoceh waktu merasa bahagia dikala berada dalam sisi pengasuhnya.

Tahapan tiga: Celotehan (babbling)

Celoteh adalah yg akan terjadi penyempurnaan sumber ocehan. Celoteh sendiri ialah yg akan terjadi penggabungan alfabet meninggal dan alfabet hayati, mirip da, ma, uh, dan na (Pujaningsih, 2010). Bayi sanggup mulai berceloteh waktu berada dalam usia pertengahan satu tahun.

Pada bayi tunarungu yg dilahirkan sumber keluarga tunarungu yg menggunakan bahasa isyarat, bayi akan cenderung melakukan celotehan bareng tangan dan jarinya (Bloom, 1998). Proses belajar ini juga akan timbul dalam waktu yg sama bareng bayi lainnya yg menggunakan bunyi dalam berceloteh, yaitu dalam usia pertengahan satu tahun.

Tahapan 4: Munculnya istilah pertama

Sebelum sanggup berbicara lancar, bayi sebenarnya sudah memahami istilah-istilah yg belum sanggup mereka ucapkan (Pan & Uccelli, 2009). Seperti halnya waktu bayi sudah sanggup mengetahui namanya sendiri dalam usia lima bulan.

Walaupun begitu, istilah-istilah pertama bayi umumnya baru keluar waktu bayi meninjak usia 10-15 bulan. Rata-homogen dalam usia 13 bulan, bayi memahami 50 istilah, namun bayi baru sanggup menyebutkannya setelah berusia 18 bulan. Di antara 18 bulan-2 tahun, bayi sudah sanggup mengucapkan 200 istilah. Hal ini dikenal menjadi bareng vocabulary spurt, atau pertumbuhan yg terlewat cepat dalam pemahaman dan pengucapan istilah sang bayi.

Tahapan lima: Perkembangan 2 istilah

Pada usia 18-24 bulan, bayi umumnya sudah sanggup meyampaikan hal bareng 2 istilah, mirip kucing keluar, itu kitab, mau ini, dll. Dalam memberikan makna sumber istilah-istilah yg mereka ucapkan, bayi menggunakan gestur, poly sekali macam nada, dan konteks yg tidak selaras.

Seperti misalnya, waktu bayi membicarakan mama susu bareng memilih gelas, bayi kemungkinan merasa haus dan ingin minum susu. Namun jika bayi memilih gelas dan membicarakan gelas biru, kemungkinan bayi hanya ingin mengambarkan kepada pengasuhnya bahwa beliau melihat terdapat gelas berwarna biru, bukan alasannya haus.

Tahapan 6: Gestur

Selain memberikan pesannya bareng bunyi, bayi juga menggerakkan tubuhnya buat memperjelas apa yg ingin disampaikannya. Penggunaan gestur ini timbul kurang lebih 8-12 bulan. Bayi sudah belajar bahwa gerakan melambaikan tangan berarti dadah dan orang yg lebih dewasa yg melakukan gerakan lambaian tangan akan menghilang. Bayi juga belajar bahwa mengangguk ialah berarti iya dan sanggup memilih kucing yg lewat buat sanggup diajak bermain.

Pada orangtua bareng status sosioekonomi yg tinggi, orangtua cenderung akan poly menggunakan gestur dikala berkomunikasi bareng bayi mereka (Rowe & Goldin-Meadow, 2009). Penggunaan gestur dalam bayi yg berusia 14 bulan yg dilahirkan sumber keluarga bareng status sosioekonomi yg tinggi bekerjasama bareng jumlah istilah lebih poly yg diketahui sang bayi dalam usia 54 bulan.

Bagaimana merangsang tahapan bahasa bayi?

Untuk menimbulkan bayi Knda pandai berbahasa, alangkah baiknya buat terus merangsang bayi agar terus mengenali bahasa mak mereka. Hindari menggunakan bahasa bayi (mirip bau asam menjadi bau acem) buat terus melatih bayi agar sanggup berbicara bareng bahasa yg baik. Kuncinya, banyaklah mengajak bayi buat mengobrol dalam bahasa yg betul, mendengarkan lagu, dan menggunakan gestur waktu berbicara agar bayi sanggup lebih poly memeriksa kosakata dalam bahasa.

BACA JUGA:

Mencari Tahu Arti Tangisan Bayi Knda
8 Tahapan Perkembangan Makan Bayi
Berbagai Penyebab Bayi Tidak Mau Tidur, dan Cara Mengatasinya
loading...

1 komentar untuk Mengenal Tahapan Perkembangan Bahasa Pada Bayi

maaf saya mau tanya table gmbar perkembangan bayi nya di dpata dari mana ya sumbernya? untuk saya catatan