Mengenal Ruminasi, Gangguan Makan yang Sebabkan Anak Mengunyah Kembali Makanan yang Sudah Dimuntahkan

Mengenal Ruminasi, Gangguan Makan yang Sebabkan Anak Mengunyah Kembali Makanan yang Sudah Dimuntahkan

[leftSelectionMarker_i7SDp5s3BA][rightSelectionMarker_i6A8Qbj9S2]Usia anak-anak adalah masa vital untuk menyiapkan kecukupan nutrisi sebelum memasuki usia remaja dan dewasa. Masalah nutrisi kepada anak umumnya berkaitan memakai faktor akses terhadap makanan dan pola konsumsi. Tetapi ternyata faktor lainnya yang berafiliasi tertentu memakai perkara nutrisi anak ialah gangguan makan. Salah satunya ialah gangguan makan ruminasi.

Definisi gangguan makan ruminasi

Gangguan ruminasi ialah kelainan yang ditandai memakai konduite anak yang mengeluarkan makanan dan mengunyah makanan tersebut pergi sehabis ditelan atau dicerna sebagian. Mereka umumnya pergi mengunyah dan menelan, tetapi terkadang juga memuntahkan makanan tersebut. Perilaku ruminasi mampu terjadi waktu sedang menghabiskan makanan (mengulum makanan kepada dalam verbal) atau sehabis terselesaikan makan.

Perilaku ruminasi telah menjadi gangguan makan yang perlu diperhatikan waktu anak terus menerus mengulangi hal tersebut. Aika sebelumnya belum pernah terjadi dan telah bertahan selama minimal satu bulan (memakai frekuensi terjadinya minimal satu kali dalam sehari), maka hal tersebut telah mampu mengkategorikan menjadi gangguan makan ruminasi.

Gangguan ruminasi mampu membaik dan hilang memakai sendirinya waktu anak berkecimpung dewasa. Tetapi masih masih muncul kemungkinan gangguan ruminasi terjadi kepada remaja dan orang dewasa, meski mereka cenderung menyembunyikannya.

Gangguan ini kepada umumnya ditemukan kepada anak berusia bayi hingga anak-anak, tetapi lebih mungkin terjadi kepada anak memakai gangguan kognitif.

Gejala dan akibat yang disebabkan

Terlepas berdasarkan terjadinya ruminasi disengaja atau nir, gangguan makan ini berkaitan memakai kerja fungsi saluran cerna misalnya kontraksi dan relaksasi otot dalam mencerna makanan.

Anak yang melakukan ruminasi mampu mengalami poly sekali indikasi-indikasi, kepada antaranya:

Penurunan berat badan
Mengalami bau verbal
Kerusakan gigi
Sakit perut berulang
Gangguan mencerna makanan
Bibir tampak kemarau
Bibir terluka output gigitan

Aika nir ditangani gangguan makan ruminasi juga mampu membuahkan perkara yang lebih berfokus:

Malnutrisi
Sering mengalami kehilangan cairan tubuh  dan gangguan elektrolit
Gangguan pertumbuhan fisik
Gangguan dan infeksi saluran napas
Tersedak dan membuahkan sesak napas
Pneumonia
Kematian

Secara nir tertentu konduite mengeluarkan makanan juga mampu menyampaikan tekanan kepada otot bagian tubuh menjadi akibatnya memicu rasa pegal dan nyeri. Hal tersebut umumnya terjadi kepada otot bagian punggung, kurang lebih kepala bagian belakang, otot perut dan otot verbal.

Apa saja faktor risikonya?

Penyebab pokok mengapa seseorang anak mampu mengalami gangguan makan ini nir diketahui, tetapi beberapa hal mampu menaikkan peluang seseorang anak melakukan konduite mengeluarkan makanan pergi, kepada antaranya:

Mengalami tertekan yang memicu konduite memuntahkan makanan
Mengalami penyakit yang berkaitan memakai saluran cerna
Pola asuh orangtua yang cenderung menelantarkan anak
Anak senang mengunyah makanan
Kekurangan perhatian menjadi akibatnya memuntahkan makanan adalah cara ia memperoleh perhatian.

Bagaimana gangguan makan ruminasi mampu dikenali?

Diagnosis perlu dilakukan sang tenaga kesehatan untuk memastikan apabila seseorang anak mengalami gangguan makan ruminasi. Dikutip berdasarkan halaman Medscape, pedoman Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5) memutuskan kriteria ruminasi menjadi berikut:

Perilaku telah terjadi dan bertahan minimal selama satu bulan.
Perilaku mengeluarkan dan mengunyah makanan pergi nir berkaitan memakai penyakit saluran cerna yang membuahkan seseorang memuntahkan makanan pergi misalnya refluks asam lambung (GERD) dan pyloric stenosis.
Perilaku ruminasi nir terjadi bersamaan memakai gangguan makan anoreksia nervosa, bulimia nervosa, binge eating atau gangguan yang membatasi makanan tertentu.
Aika konduite ini terjadi menjadi output berdasarkan gangguan kesehatan mental dan gangguan perkembangan saraf misalnya disabilitas intelektual, indikasi-indikasi berdasarkan gangguan makan ruminasi harus nisbi berfokus untuk didiagnosis dan mendapatkan penanganan independen.

Apa yang mampu dilakukan?

Perilaku makan anak menjadi penekanan pokok dalam mengatasi gangguan makannya. Beberapa hal yang mampu dilakukan untuk mengatasi ruminasi ialah:

Ciptakan suasana makan yang menyenangkan bagi anak.
Memperbaiki norma makan anak, terutama posisi dan postur tubuh anak waktu sedang dan setelah makan.
Memperbaiki korelasi mak atau pengasuh memakai anak misalnya menyampaikan perhatian yang dibutuhkan anak.
Kurangi distraksi waktu sedang menyampaikan makan anak.
Alihkan perhatian waktu ia tampak berusa mengeluarkan makanan, apabila perlu berikan camilan yang memiliki rasa asam waktu anak ingin memuntahkan makanan.

Selain upaya kepada atas, penerapan terapi kejiwaan juga diharapkan untuk mak atau pengasuh bareng keluarga untuk mengatasi tekanan emosi output gangguan makan anak dan memperbaiki cara berkomunikasi memakai anak.
loading...

0 komentar untuk Mengenal Ruminasi, Gangguan Makan yang Sebabkan Anak Mengunyah Kembali Makanan yang Sudah Dimuntahkan