Larangan Duduk Menghalangi Pintu Saat Hamil, Bukan Hanya Mitos

Larangan Duduk Menghalangi Pintu Saat Hamil, Bukan Hanya Mitos
Mungkin ini bukan pertama kalinya Enda mendengar embargo wacana duduk menghalangi pintu. Sejak kita mini, orangtua kita mungkin sudah seringkali memberi memahami bahwa anak wanita nir boleh duduk kepada depan pintu. Bahkan, duduk menghalangi pintu dikala hamil jua jadi keliru satu pantangan. Enda mungkin menduga ini hanya sekadar mitos belaka. Tapi, apakah betul?

Saat Enda hamil, beberapa agama meyakini bahwa Enda nir boleh duduk menghalangi pintu. Sebagian akbar berkata bahwa, beserta duduk menghalangi pintu Enda akan mempersulit proses kelahiran bayi Enda nantinya, hingga persalinan pun lebih usang. Namun nyatanya itu hanyalah mitos. Belum ditemukan adanya literatur juga penelitian yg mendukung bahwa duduk menghalangi pintu bisa mempersulit kelahiran si bayi.

Tapi kenapa mak memang usahakan nir duduk menghalangi pintu dikala hamil?

Duduk menghalangi pintu yg terbuka justru akan memperbesar potensi Enda buat terpapar penyakit yg ditularkan melalui udara, atau yg biasa dikenal beserta airborne disease. Terlebih jikalau keliru satu anggota keluarga Enda atau orang yg tinggal kepada lebih kurang Enda timbul yg tengah terpapar penyakit tadi. Enda bisa tertular meski hanya beserta bernapas misalnya biasa.

Pintu yg terbuka akan mendukung penyebaran virus airborne disease, flu misalnya. Saat seseorang yg sudah terpapar virus flu bersin, bagian belakang tenggorokannya akan memproduksi 40.000 partikel mini yg kemudian jatuh beserta kecepatan 200 mil/jam. Kebanyakan partikel mini ini berukuran lebih mini sumber berukuran rambut insan, menjadi akibatnya takkan bisa ditinjau beserta mata telanjang.

Saat partikel sudah mendarat kepada suatu bagian atas, virusnya masih akan permanen bertahan. Saat partikel mendarat kepada bahan kertas, virus masih akan bertahan selama beberapa jam sedangkan virus masih bertahan hingga beberapa hari, dikala partikel mendarat kepada bagian atas plastik, aluminium & semacamnya.

Seorang pengamat peredaran fluida University of Philadelphia membicarakan bahwa membuka pintu kemudian akan menjadikan kebanyakan sumber partikel mini yg sudah jatuh tadi terdorong sang angin & turut terikut waktu timbul seseorang yg berlalu melewati partikel mini tadi. Saat virus terhirup masuk melalui hidung, dia akan mengarah satu sel buat dimasuki & akhirnya memulai proses memperbanyak diri.

Proses perbanyakan diri virus ini nir akan & merta menginfeksi tubuh insan tadi. Seorang pakar virus klinis Julian Tang berkata bahwa daya tahan tubuh insan memiliki sistem konservasi buat menghadapi syarat tadi. Namun sayangnya, hamil adalah momen kepada mana daya tahan mak sedang berada kepada posisi terendahnya, menjadi akibatnya membuat mak akan rentan terinfeksi penyakit.

Selain itu, duduk menghalangi pintu jua berpotensi membuat Enda masuk angin. Seorang praktisi pengobatan tradisional Cina, Angela Tian Zu, berkata bahwa, dikala tubuh Enda dalam syarat prima, tubuh memiliki kemampuan buat melindungi diri sumber angin, panas, juga suhu dingin. Namun tidak sinkron halnya beserta dikala daya imun Enda tengah lemah. Bahkan kombinasi syarat-syarat tadi bisa menjadikan Enda merasa sakit kepala.
loading...

0 komentar untuk Larangan Duduk Menghalangi Pintu Saat Hamil, Bukan Hanya Mitos