5 Kondisi Penyebab Kematian Ibu Setelah Melahirkan

5 Kondisi Penyebab Kematian Ibu Setelah Melahirkan
Setiap pasangan niscaya ingin mak & bayinya selamat selesainya melalui proses persalinan. Namun, terkadang mak bisa mengalami syarat kritis selama persalinan yg membuatnya meninggal global. Kematian mak ketika melahirkan bisa ditimbulkan sang syarat mak ketika kehamilan, dalam ketika persalinan, atau dalam waktu 42 hari selesainya melahirkan (masa nifas). Di Indonesia sendiri, nomor kematian mak dalam tahun 2015 artinya sebanyak 305 kematian mak per 100.000 kelahiran hayati.

Banyak alasan yg menjadi penyebab mak meninggal selesainya melahirkan. Apa saja?

Berbagai alasan mak meninggal selesainya melahirkan

Kematian mak ditimbulkan sang seluruh hal terkait atau diperparah sang kehamilan atau penanganannya. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan, penyebab terbesar kematian mak tahun 2010-2013 artinya perdarahan. Di samping itu, terdapat juga penyebab lain misalnya tekanan darah tinggi, infeksi, penyakit jantung, tuberkulosis, & lainnya.

Berikut ini adalah penyebab mak meninggal selesainya melahirkan yg paling awam terjadi.

1. Perdarahan berat (hemoragik)

Perdarahan awam terjadi ketika persalinan. Namun, jikalau nir bisa ditangani beserta baik, perdarahan ini bisa semakin parah & bahkan bisa berakibat mak meninggal selesainya melahirkan. Perdarahan ini bisa terjadi ketika Enda mengarah buat melahirkan beserta cara normal juga caesar.

Perdarahan selesainya melahirkan bisa terjadi karena vagina atau leher rahim robek atau ketika rahim nir berkontraksi selesainya melahirkan. Namun, umumnya perdarahan berat juga ditimbulkan sang kasus plasenta selama kehamilan, misalnya abrupsio plasenta. Abrupsio plasenta artinya syarat dalam mana plasenta terpisah dari rahim sebelum waktu kelahiran.

dua. Infeksi

Infeksi bisa terjadi jikalau terdapat bakteri masuk ke tubuh & tubuh nir bisa melawan. Beberapa infeksi bisa hingga berakibat mak meninggal selesainya melahirkan. Ibu hamil yg terinfeksi grup bakteri Streptokokus B bisa mengalami sepsis (infeksi darah).

Sepsis ini kemudian bisa menyerang sistem kekebalan tubuh & berakibat kasus yg parah hingga kematian. Terkadang, sepsis bisa berakibat penggumpalan darah dalam mak hamil, menjadi akibatnya menghalangi peredaran darah ke organ krusial mak, misalnya otak & jantung. Hal ini kemudian bisa berakibat kegagalan fungsi organ & bahkan kematian.

tiga. Preeklampsia

Preeklampsia bisa terjadi ketika mak hamil memiliki tekanan darah tinggi selama kehamilan. Biasanya, preeklampsia terjadi selesainya minggu ke-20 kehamilan. Preeklampsia bisa diobati akan tetapi juga bisa menjadi parah & berakibat plasenta terpisah, kejang, atau sindrom HELLP. Ibu beserta sindrom HELLP bisa mengalami kerusakan hati yg berjalan beserta cepat. Tanpa perawatan yg baik, preeklampsia juga bisa berakibat kematian.

4. Emboli paru

Emboli paru artinya gumpalan darah yg menghalangi pembuluh darah dalam paru-paru. Hal ini umumnya terjadi waktu gumpalan darah yg terdapat dalam kaki atau paha (disebut beserta deep vein thrombosis (DVT)) pecah & mengalir ke paru-paru.

Emboli paru bisa berakibat kadar oksigen dalam darah menjadi rendah, menjadi akibatnya umumnya menunjukan-menunjukan yg terdapat artinya sesak napas & nyeri dada. Organ tubuh yg nir mendapatkan nisbi oksigen bisa mengalami kerusakan, & hal ini kemudian bisa berakibat kematian.

Untuk mencegah emboli paru & DVT, terdapat baiknya Enda bangun & berjalan sesegera mungkin selesainya melahirkan. Sehingga, darah bisa mengalir beserta lancar & gumpalan darah nir terjadi.

lima. Kardiomiopati

Selama kehamilan, fungsi jantung perempuan mengalami perubahan yg nisbi poly. Hal ini memproduksi mak hamil yg memiliki penyakit jantung berisiko tinggi buat mengalami kematian. Salah satu penyakit dalam jantung yg bisa berakibat kematian mak hamil artinya kardiomiopati.

Kardiomiopati artinya penyakit otot jantung yg memproduksi jantung lebih akbar, lebih tebal, atau lebih kaku. Penyakit ini bisa memproduksi jantung lemah, menjadi akibatnya nir bisa memompa darah beserta baik. Pada akhirnya, kardiomiopati bisa berakibat kasus, misalnya gagal jantung atau penumpukan cairan dalam paru-paru.
loading...

0 komentar untuk 5 Kondisi Penyebab Kematian Ibu Setelah Melahirkan