Mengenali Gejala Sindrom Asperger Pada Anak

Mengenali Gejala Sindrom Asperger Pada Anak
Gangguan perilaku umum dialami anak, salah satunya yaitu sindrom Asperger. Namun, kadang sindrom Asperger dianggap sama dengan gangguan perilaku lain, seperti ADHD. Hal ini karena gejala Asperger biasanya mirip dengan ADHD. Padahal, Asperger & ADHD merupakan dua hal berbeda.

Oleh karena itu, penting bagi Anda, terutama orangtua, untuk mengetahui gejala sindrom Asperger agar bisa membedakannya dengan gangguan perilaku lain.

Apa itu sindrom Asperger?

Sindrom asperger masih tergolong salah satu jenis autisme tapi dalam bentuk ringan. Autisme memengaruhi bagaimana seseorang memahami bahasa, komunikasi, & bersosialisasi. Anak dengan sindrom Asperger cenderung mempunyai perkara sosial & sensori, namun mempunyai kecerdasan & kemampuan bahasa yang di atas rata-rata. Sehingga, anak dengan asperger tidak sama dengan anak dengan autisme.

Menurut Asperger Syndrome Coalition of the United States, Asperger muncul dalam waktu yang lebih lambat dari jenis autisme lain. Banyak anak dengan Asperger yang baru didiagnosis setelah usia 3 tahun, & sebagian besar baru didiagnosis waktu berusia antara 5-9 tahun, dilansir dari KidsHealth.

Asperger mungkin disebabkan oleh kelainan otak, di mana terlihat perbedaan struktural & fungsional pada otak anak dengan sindrom Asperger. Selain itu, faktor genetik mungkin juga menjadi salah satu penyebab Asperger pada anak. Penting dipahami bahwa Asperger tidak ada kaitannya dengan lingkungan atau cara anak dibesarkan.

Apa saja gejala sindrom Asperger?

Ada poly gejala yang dapat ditunjukkan oleh anak dengan Asperger. Gejala antar anak dengan Asperger pun mungkin berbeda. Namun, gejala primer dari Asperger adalah perkara situasi sosial. Anak dengan Asperger biasanya mempunyai interaksi sosial yang buruk, pola bahasa tidak biasa, mempunyai ekspresi paras yang sedikit, & tingkah laku yang tidak biasa.

Selain itu, beberapa gejala sindrom Asperger lainnya adalah:

Memiliki interaksi sosial yang sedikit dengan orang lain, seringnya ia merasa canggung bahkan merasa takut waktu kontak mata dengan orang lain
Sulit mengerti isyarat sosial, contohnya sulit membaca bahasa tubuh orang lain, tidak bisa menunggu giliran untuk berbicara, sulit memulai atau mempertahankan dialog
Tidak dapat mengenali perbedaan nada bicara, sehingga anak dengan asperger mungkin tidak mengerti candaan atau komentar sarkastik. Ia mungkin berbicara dengan nada yang datar & gaya bicaranya pun terkesan formal.
Sensitif atau kepekaan yang tinggi terhadap rangsangan sensorik, contohnya anak asperger terganggu dengan cahaya yang terang padahal menurut orang lain itu merupakan hal yang biasa, atau mereka mungkin menutupi telinga karena terganggu dengan bunyi lingkungan padahal orang lain menganggapnya biasa
Memiliki keterlambatan motorik, seperti terlambat bisa menggunakan garpu atau sendok, naik sepeda, & lainnya.
Mempunyai minat yang terbatas terhadap suatu hal, biasanya mereka hanya meminati hal-hal yang tidak biasa.
Terobsesi dengan hal-hal yang kompleks
Memiliki kemampuan kognitif nonverbal di bawah rata-rata, sedangkan kemampuan kognitif verbalnya di atas rata-rata

Anak dengan Asperger mungkin tidak memberikan keterlambatan dalam perkembangan bahasa. Mereka biasanya mempunyai kemampuan tata bahasa yang baik & kosa kata yang poly semenjak usia dini. Namun, mereka biasanya mempunyai kemampuan bahasa yang tidak biasa, contohnya sulit menggunakan bahasa dalam konteks sosial.

Bagaimana cara merawat anak dengan sindrom Asperger?

Setiap anak dengan Asperger mungkin berbeda, jadi perawatan untuk mengelola gejala Asperger pada anak juga akan berbeda. Orangtua & dokter mungkin harus mencoba beberapa terapi untuk menemukan satu yang tepat diterapkan pada anak.

Perawatan untuk anak dengan Asperger biasanya meliputi training keterampilan sosial agar anak bisa berinteraksi dengan orang lain; terapi bahasa agar anak mampu berkomunikasi dengan baik; terapi perilaku kognitif untuk membantu anak mengubah cara berpikirnya sehingga ia bisa mengendalikan emosinya; & analisis perilaku terapan untuk menghambat perilaku yang tidak diinginkan.

Selain itu, pemberian obat juga mungkin kadang diperlukan untuk membantu mengatasi gejala terkait dengan depresi & kecemasan. Tak ketinggalan, pemenuhan nutrisi juga dibutuhkan anak dengan asperger untuk mendukung pertumbuhan & perkembangannya. Pemberian suplemen mungkin bisa membantu memenuhi nutrisinya, jika diperlukan.
loading...

0 komentar untuk Mengenali Gejala Sindrom Asperger Pada Anak