Ibu yang Mengalami Darah Tinggi Saat Hamil Berisiko Lahirkan Bayi Obesitas

Ibu yang Mengalami Darah Tinggi Saat Hamil Berisiko Lahirkan Bayi Obesitas
Hipertensi alias tekanan darah tinggi dikala hamil mampu menyebabkan risiko yg berbahaya bagi bunda & juga bayinya. Menurut sebuah penelitian mutakhir, tekanan darah tinggi dalam bunda hamil mampu mempertinggi risiko obesitas dalam anak-anaknya.

Obesitas dalam masa kanak-kanak telah menjadi krisis kesehatan mayapada. Badan Kesehatan Dunia atau WHO memperkirakan masih timbul 42 juta anak dalam bawah usia lima tahun (balita) yg tergolong kelebihan berat badan atau obesitas. Jumlah tadi telah poly semakin tinggi semenjak tahun 1990 yg hanya berjumlah lebih kurang 32 juta anak.

Sejumlah faktor mampu menjadi penyebab meningkatnya risiko seseorang anak menjadi kelebihan berat badan, termasuk faktor prenatal, gaya hayati, faktor genetik, berat badan lahir, & asupan nutrisi. Obesitas dalam masa kanak-kanak mampu mempertinggi risiko penyakit jantung, diabetes melitus tipe 2, & kelainan tulang dan otot.

Risiko ini semakin tinggi andai saja bunda memiliki darah tinggi dalam trimester ke 2 kehamilan

Para peneliti sumber Universitas Qingdao dengan data 338.413 pasangan bunda-anak yg terdaftar sumber tahun 1999 hingga 2013. Para bunda mengunjungi klinik secara teratur selama kehamilan, dalam mana para bunda menjalani pengukuran tekanan darah & investigasi lainnya. Pada anak-anaknya juga dilakukan investigasi tinggi & berat badan secara bersiklus.

Dari yg akan terjadi penelitian tadi, ditemukan bahwa bunda yg mengalami darah tinggi dikala hamil trimester ke 2 memiliki risiko 49 % lebih akbar buat memiliki anak yg berat badannya berlebih, dibandingkan bareng anak yg dilahirkan sang bunda bareng tekanan darah normal.

Selain itu, anak yg dilahirkan sang bunda yg mengalami hipertensi dalam kehamilan trimester ketiga memiliki risiko 14% lebih akbar buat mengalami kelebihan berat badan.

Risiko ini juga berlaku bahkan dalam bunda yg nir menderita hipertensi

Pada bunda yg nir menderita hipertensi, tekanan darah dalam kehamilan trimester pertama nir berpengaruh terhadap risiko obesitas anaknya.

Namun, dalam kehamilan trimester ke 2 & ketiga, setiap peningkatan tekanan darah sistolik (nomor pertama) sebesar 10 mmHg akan mempertinggi risiko obesitas dalam anak sebesar lima %, & setiap peningkatan tekanan darah diastolik (nomor ke 2) sebesar 10 mmHg akan mempertinggi risiko obesitas dalam anak sebesar 6 %.

Peningkatan risiko obesitas ini permanen terjadi meskipun dalam bunda yg nir menderita hipertensi.

Risiko obesitas tadi semakin tinggi terutama jikalau:

usia bunda masih terlalu belia dikala hamil
bunda memiliki BMI tinggi (cek apakah BMI Knda normal atau nir dalam Kalkulator BMI ini atau dalam bit.ly/indeksmassatubuh)
bunda mengalami menstruasi pertama (menarche) terlalu awal
taraf pendidikan bunda rendah
ini adalah kehamilan pertama
anak dilahirkan lewat operasi caesar

Pentingnya menjaga tekanan darah dikala hamil

Hasil penelitian ini menyampaikan pengetahuan baru wacana interaksi darah tinggi dikala hamil bareng risiko obesitas anak. Peneliti mengatakan yg akan terjadi ini sejalan bareng beberapa penelitian sebelumnya, & menambahkan bukti baru bahwa peningkatan tekanan darah dalam trimester ke 2 & ketiga berkaitan bareng meningkatnya risiko obesitas, meskipun terjadi dalam bunda yg bukan penderita hipertensi.

Peneliti juga mengemukakan bahwa memantau & mengendalikan tekanan darah selama kehamilan trimester ke 2 & ketiga sangatlah krusial, nir hanya buat yg akan terjadi kehamilan, akan tetapi juga buat mencegah obesitas dalam anak yg dilahirkan.

Para bunda disarankan buat memonitor & menghindari hal-hal yg mampu mempertinggi tekanan darah mereka selama kehamilan, dan disarankan buat berkonsultasi ke dokter jikalau bunda mengalami peningkatan darah yg signifikan selama kehamilan.
loading...

0 komentar untuk Ibu yang Mengalami Darah Tinggi Saat Hamil Berisiko Lahirkan Bayi Obesitas