Anak cenderung lebih sensitif beserta rasa lapar
Masalah kesehatan yang banyak bermunculan di usia anak artinya kelebihan berat badan. Namun, bila kenaikan berat badan ini terjadi di masa pubertasnya, Enda tidak perlu khawatir sebab ini merupakan hal yang normal terjadi. Pasalnya, perubahan di dalam tubuhnya (ditambah beserta olahraga) akan membantu menurunkan berat badan anak hingga mendapatkan bentuk tubuhnya yang ideal.
Menurut Jean Antonello, seorang penulis buku Naturally Thin Kids: How to Protect Your Kids from Obesity and Eating Disorders for Life, kenaikan berat badan yang melonjak pada anak disebabkan sebab tubuh anak memiliki sensitivitas kelaparan yang lebih tinggi dibandingkan beserta usia dewasa. Semakin anak dibiarkan lapar beserta tingkat sensitivitas lapar yang tinggi, maka semakin lambat pula proses metabolisme di tubuhnya.
Lantas, bolehkah anak diet?
Sebenarnya, anak tidak perlu melakukan diet yang membatasi kalori atau jenis makanan tertentu. Apalagi bila anak memiliki bobot tubuh dalam kategori normal. Pasalnya, anak-anak masih berada dalam fase pertumbuhan serta perkembangan sehingga anak membutuhkan makanan sehat untuk menjaga tubuhnya tetap tumbuh beserta baik.
Upaya diet yang dilakukan terlalu dini berisiko membuat pertumbuhan anak menjadi tersendat. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak diet bisa mengalami masalah fisik serta emosional yang berlangsung hingga dewasa. Bahkan, jika dibiarkan, anak Enda bisa berisiko tinggi mengalami gangguan makan yang dapat terbawa hingga mereka dewasa, seperti anoreksia nervosa atau menjadi picky eater (pilih-pilih makanan).
Untuk perkara kelebihan berat badan pada anak, bila tidak segera ditangani memang dapat menyebabkan masalah kesehatan. Namun, bila dipaksakan beserta melakukan diet justru bisa menimbulkan masalah kesehatan yang baru. Anak akan mengalami lonjakan nafsu makan yang lebih tinggi sehingga tidak dapat mengendalikannya. Akibatnya, risiko obesitas justru lebih besar.
Bukan beserta diet ketat, tapi beserta penerapan pola hidup yang sehat
Solusi utamanya berada di tangan Enda sebagai orangtua. Menurut Lara Field, ahli gizi anak dari University of Chicago Comer Childrens Hospital di Amerika Serikat, cara yang paling efektif bagi anak-anak artinya beserta mengubah makan serta cara berpikir anggota keluarga secara keseluruhan.
Orang tua harus bisa memberikan contoh penerapan pola hidup sehat untuk anak. Bukan hanya terfokus pada penurunan berat badan anak, tapi juga untuk mempertahankan kualitas kesehatannya di kemudian hari.
Nah, bila anak Enda mengalami kelebihan berat badan serta dianjurkan untuk menurunkan berat badannya sang dokter, maka Enda bisa melakukan cara digdaya berikut ini:
1. Jauhkan camilan dari anak
Baik itu makanan ringan, makanan cepat saji, atau produk tinggi lemak serta garam, semua wajib dijauhkan dari jangkauan anak. Sajikan kombinasi beberapa jenis makanan sehat serta libatkan anak Enda untuk menyiapkan makanannya sendiri. Misalnya semangkuk sereal beserta buah berry di atasnya, roti gandum beserta selai, yoghurt rendah lemak beserta buah atau sayuran, atau pisang. Hal ini berguna untuk menambah daya tarik yang positif terhadap makanan sehat bagi anak Enda.
2. Ajak anak Enda untuk aktif beranjak
Semakin banyak pergerakan, maka semakin banyak lemak yang terbakar dalam tubuh anak. Pilih aktivitas atau jenis olahraga yang menjadi favorit anak Enda di akhir pekan. Misalnya berenang, bermain sepak bola, atau sekadar membantu membersihkan rumah. Kegiatan ini sangat baik untuk mengurangi kegiatan monoton yang acapkali dilakukan anak, misalnya menonton TV atau bermain game.
3. Jangan larang anak untuk makan
Biarkan anak belajar mengendalikan makanannya sendiri beserta tetap mendapatkan arahan dari Enda. Ini bertujuan untuk mencegah anak dari mogok makan bila terlalu disetir soal makanan.
Ajari anak untuk mengenal makanan sehat yang mengandung nutrisi serta yakinkan bahwa rasanya juga lezat. Enda juga bisa memperagakannya beserta memakan makanannya di depan anak untuk lebih meyakinkannya.
4. Hindari kebiasaan makan di depan TV atau sambil main gadget
Makan sambil menonton TV atau main gadget membuat anak tidak fokus makan. Akibatnya, secara tidak sadar anak menjadi lebih banyak makan sebab belum merasa kenyang. Jadi, ajarkan anak Enda untuk makan di meja makan tanpa televisi atau handphone supaya anak bisa makan pelan-pelan sehingga otak bisa menerima frekuwensi kenyang saat makanan habis.
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk Bolehkah Anak Diet Seperti Orang Dewasa