Bayi Kuning, Mana yang Normal dan Mana yang Berbahaya

Bayi Kuning, Mana yang Normal dan Mana yang Berbahaya
Keadaan waktu bayi Anda kuning dikenal menjadi maupun dengan jaundice. Jaundice seringkali dialami dalam bayi baru lahir. Warna kuning yang sanggup dilihat di kulit & mata bayi Anda ditimbulkan sang lantaran penumpukan bilirubin yang belum terkonjugasi (pigmen rona yang dihasilkan dampak pemecahan hemoglobin di sel darah merah).

Pada sebagian besar bayi, penumpukan bilirubin tersebut merupakan keadaan yang normal. Akan tetapi jika jumlahnya sangat poly, penumpukan bilirubin tersebut sanggup beredar hingga ke otak (kernicterus) & merupakan keadaan yang sangat berbahaya.

Kondisi bayi kuning yang normal

Jaundice yang normal (jaundice fisiologis) ditimbulkan sang lantaran fungsi hati bayi yang memang belum berfungsi secara paripurna. Hati mempunyai peran vital dalam metabolisme bilirubin. Jenis bilirubin yang menimbulkan jaundice ini dikenal menjadi dengan bilirubin yang belum terkonjugasi, atau bilirubin indirek. Bilirubin yang belum terkonjugasi ini akan diubah ke bentuk yang telah terkonjugasi di hati sebagai akibatnya gampang dikeluarkan berdasarkan dalam tubuh.

Karena bayi baru lahir masih mempunyai fungsi hati yang belum paripurna, maka bilirubin tersebut nir sepenuhnya dikonjugasi & dikeluarkan berdasarkan dalam tubuh. Biasanya jaundice fisiologis timbul dalam dikala bayi berusia 24-72 jam. Anda nir perlu khawatir jika bayi Anda mengalami jaundice fisiologis lantaran keadaan ini normal dialami dalam bayi.

Kondisi bayi kuning yang berbahaya

Jaundice yang nir normal (jaundice patologis) ditimbulkan sang keadaan lain yang bukan fisiologis, seperti penyakit yang menimbulkan pemecahan hemoglobin yang berlebihan. Contohnya, kurang darah hemolitik, perbedaan golongan darah yang menimbulkan ketidakcocokan ABO atau rhesus, serta kurangnya enzim (G6PD).

Bayi yang lahir prematur, bayi yang mengalami sumbatan di saluran cerna, & bayi yang mengalami perdarahan maupun sanggup menderita jaundice patologis. Pada keadaan ini, bayi akan terlihat kuning langsung dalam 24 jam pertama kehidupannya.

Selain itu, jika bayi masih kuning sampai usia 1-2 minggu, Anda maupun perlu waspada apakah terdapat penyakit yang menimbulkan bayi Anda kuning. Biasanya akan dilakukan pengecekan kadar bilirubin dalam bayi yang mengalami jaundice. Pada bayi dengan jaundice patologis, kadar bilirubinnya akan sangat semakin tinggi.

Kapan bayi kuning harus segera diperiksakan ke dokter?

Perlu diingat, meskipun bayi Anda kuning, umumnya bayi yang mengalami jaundice fisiologis nir menimbulkan tanda-tanda. Berikut hal-hal yang diwaspadai jika bayi Anda kuning.

Tetap terlihat kuning setelah satu minggu & rona kuningnya menyebar terus hingga ke lengan atau kaki.
Tampak sakit & lemas.
Tidak mau makan.
Rewel & menangis terus.
Memiliki lengan & tungkai yang keplek (floppy arms and legs).
Demam dengan suhu 38 derajat C atau lebih.
Kejang.
Kesulitan bernapas & terlihat biru.

Jika Anda menemukan tanda-tanda tersebut dalam bayi Anda yang kuning, maka Anda harus segera membawanya ke dokter untuk dicari penyebabnya & ditangani lebih lanjut.
loading...

0 komentar untuk Bayi Kuning, Mana yang Normal dan Mana yang Berbahaya