Apa Itu Flu Tulang

Apa Itu Flu Tulang
Pernahkah Enda merasa sakit flu, akan namun yang sungguh sakit justru malah daerah tulang Enda? Mungkin Enda terkena penyakit flu tulang, atau yang juga dikenal menjadi Chikungunya.

Flu tulang atau chikungunya adalah penyakit yang ditimbulkan sang virus yang dibawa sang nyamuk. Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa membuktikan-membuktikan chikungunya umumnya adalah demam dan nyeri sendi. Gejala lainnya ialah sakit kepala, nyeri otot, sendi bengkak, atau ruam.

Penyakit ini menjadi endemi kepada Afrika, Asia, Eropa, dan kepada perairan India dan Pasifik. Pada tahun 2013, chikungunya ditemukan pertama kali kepada Amerika, kepada kepulauan Karibia tepatnya. Virus ini sanggup menyebar ke area baru berasal penderita yang perjalanan.

Sampai saat ini belum terdapat obat buat mencegah atau mengobati infeksi virus chikungunya. Para traveler sanggup melindungi diri mereka menggunakan mencegah gigitan nyamuk, baik menggunakan obat nyamuk buat kulit atau memakai baju dan celana panjang, dan tinggal kepada kawasan yang nir lembap, peredaran udaranya indah, dan cahaya sanggup masuk.

Virus chikungunya atau flu tulang umumnya memiliki masa inkubasi 2-4 hari. Gejalanya adalah demam tinggi lebih kurang 39-40 derajat Celcius, akan namun tanpa pola yang  misalnya kepada DBD, misalnya dikutip Kompas. Demam sendiri akan reda selesainya tiga-lima hari. Kulit penderita akan terlihat kemerahan atau ruam selama demam, mata merah, terdapat membuktikan-membuktikan flu, acapkali disertai kejang, mual, muntah, dan kadang-kadang juga disertai diare.

Anak-anak yang menderita penyakit ini umumnya juga mengalami rasa sakit atau ngilu yang sangat hebat kepada otot dan sendi-sendi implikasi pembesaran kelenjar getah bening. Oleh karena itulah chikungunya juga acapkali disebut menjadi flu tulang.

Gejala flu tulang

Secara rinci, CDC menjabarkan membuktikan-membuktikan berasal penyakit chikungunya atau flu tulang, yaitu:

Kebanyakan orang yang terinveksi virus chikungunya akan memberitahuakn membuktikan-membuktikan yang sama.
Gejalanya umumnya dimulai tiga-7 hari selesainya digigit nyamuk pembawa virus.
Gejala paling awam adalah demam dan nyeri sendi.
Gejala lain yaitu ruam, sakit kepala, nyeri otot, sendi bengkak.
Meski umumnya nir berakibat kematian, gejalanya sanggup sangat parah, bahkan melumpuhkan
Kebanyakan pasien merasa lebih baik dalam seminggu. Pada beberapa orang, nyeri sendi sanggup terus terasa selama beberapa bulan.
Yang sanggup menderita chikungunya atau flu tulang ialah bayi yang baru lahir, orang berusia kepada atas 65 tahun, dan orang-orang menggunakan syarat medis misalnya tekanan darah tinggi, diabetes, atau penyakit jantung.
Orang yang pernah terinfeksi akan terlindungi berasal infeksi berikutnya nanti

Sayangnya, hingga saat ini belum terdapat sama sekali vaksin buat mencegah terjadinya penyakit chikungunya atau flu tulang. Bahkan obat buat mengobati virusnya juga belum terdapat. Namun, kita sanggup mengatasi gejalanya menggunakan melakukan beberapa hal berikut:

Perbanyak istirahat.
Minum poly cairan buat mencegah kehilangan cairan tubuh.
Minum obat misalnya acetaminophen atau parasetamol buat mengurangi demam dan nyeri.
Jangan memakai aspirin atau NSAID lain hingga demam sanggup menurunkan risiko perdarahan.
Bika Enda sedang memakai obat lain buat syarat medis lainnya, bicarakan menggunakan dokter Enda sebelum memakai obat tambahan.

Gejalanya acapkali kali mirip demam berdarah

Beberapa orang yang terinfeksi virus chikungunya acapkali kali salah penaksiran terkena demam berdarah dengue. Dilansir Kompas, membuktikan-membuktikan DBD dan chikungunya atau flu tulang hampir sama, akan namun nyamuk yang menularkan penyakit tadi tidak sama. Sering kali karena diagnosisnya salah, pasien nir mendapatkan pengobatan yang absolut.

Memang hingga saat ini belum terdapat pengobatan khusus terhadap 2 penyakit tadi. Biasanya hanya diberikan obat antinyeri dan diminta buat minum poly air. Meskipun begitu, ke 2 obat antinyari yang direkomendasikan tidak sama. Kekeliruan penaksiran sanggup juga membangun nomor niscaya kasus penyakit ini nir sanggup diketahui menggunakan betul.

Laith Yakob, dosen hidup penyakit berasal vektor kepada London School of Hygiene & Tropical Medicine, mengatakan chikungunya dan DBD sanggup berakibat membuktikan-membuktikan sakit kepala, demam, nyeri otot, dan ruam kepada kulit.

Tapi kesalahan penaksiran chikungunya menjadi DBD sanggup menyulitkan mengetahui populasi yang berisiko, tambah Laith.

Dalam penelitian yang dilakukan Laith dan timnya, para peneliti tadi mengamati data modern World Health Organization (WHO) dan forum lain. Mereka juga membuat peta yang memberitahuakn kepada mana populasi yang rentan infeksi DBD dan chikungunya/flu tulang.

Dari penelitian tadi, diketahui terdapat 154 negara yang melaporkan kasus DBD dan 99 negara melaporkan infeksi chikungunya kepada beberapa tahun terakhir. Termasuk juga 98 negara menggunakan ke 2 kasus penyakit dan 13 negara yang memiliki kasus infeksi bersamaan berasal ke 2 jenis virus tadi.

Nyamuk yang menularkan virus DBD adalah Aedes Aegypty, yang ditemukan kepada 174 negara. Sedangkan buat chikungunya atau flu tulang adalah Aedes Albopictus, yang ditemukan kepada 88 negara. Menurut data, terdapat 68 negara yang memiliki ke 2 jenis nyamuk tadi, dan Indonesia adalah salah satunya.

BACA JUGA:

6 makanan jitu buat melawan pilek dan flu
Masuk angin apaan sih?
Beberapa berita ihwal penyakit malaria
loading...

0 komentar untuk Apa Itu Flu Tulang