Bagaimana Cara Memberikan Pendidikan Seks Bagi Anak Dengan Autisme

Bagaimana Cara Memberikan Pendidikan Seks Bagi Anak Dengan Autisme
Seperti yang sudah diketahui, anak dan remaja yang didiagnosis beserta gangguan spektrum autisme memiliki tahap perkembangan yang berbeda dari anak-anak pada biasanya. Namun, anak beserta autisme pula bisa menjalani hidup layaknya orang-orang biasa. Kelak mereka akan bisa bekerja, menjalin interaksi beserta orang lain, serta berkeluarga. 

Pentingnya pendidikan seks bagi anak beserta autisme

Penting bagi orangtua anak beserta autisme untuk menyiapkan putra dan putrinya dalam setiap aspek kehidupan, termasuk kehidupan seksual anak. Pasalnya, anak beserta autisme punya tantangan yang berbeda. Tidak seperti remaja seusianya, mereka mungkin tidak banyak tahu soal seks dari lingkungan pergaulannya. Karena itu, kalau tidak dibekali beserta pendidikan seks dari orangtua, anak bisa jadi tidak tahu apa-apa soal seksualitas. Hal ini membuatnya lebih rentan dimanfaatkan atau hal-hal lainnya yang tidak diinginkan.

Selain itu, anak beserta autisme kadang kesulitan mengutarakan pikirannya, termasuk soal seksualitas. Jadi anak mungkin punya masalah langsung, misalnya resah kenapa dia mengalami mimpi basah. Namun, sebab tidak bisa mengungkapkannya, beliau bisa jadi frustrasi sendiri. Itulah mengapa orangtua yang wajib mengambil peran aktif dalam memberikan pendidikan seks yang gampang dimengerti seorang anak atau remaja dalam spektrum autisme.

Beragam tantangan seputar seksualitas yang dihadapi orang beserta autisme 

Seperti insan lainnya, orang beserta autisme pula memiliki hasrat seksual. Libido mereka berfungsi normal. Ketika mereka sudah pubertas, mereka akan terdorong untuk melakukan aneka macam aktivitas seksual. Misalnya seperti tertarik kepada lekukan tubuh orang lain, harapan untuk menyentuh bagian tubuh orang lain, sampai melakukan masturbasi untuk memenuhi hasrat seksualnya.

Hasrat seksual pada insan merupakan normal. Kepekaan dan perasaan untuk melakukan seks dimiliki sang setiap orang, termasuk orang beserta autisme. Namun, ada aneka macam cara yang dilakukan untuk mengekspresikan hasrat tersebut. Tentu, orang beserta autisme memiliki cara berbeda dalam mengekspresikan hasrat mereka.

Akan tetapi, orang beserta autisme dalam beberapa hal tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jelek. Mereka perlu diajarkan beserta baik untuk bisa membedakan mana yang boleh serta dilarang untuk dilakukan.

Misalnya, mereka bisa jadi tidak paham bahwa memegang dada perempuan, apalagi yang baru saja mereka temui, merupakan hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Perempuan tersebut tentu saja akan merasa jengkel. Masalahnya, pemahaman akan emosi orang lain tidak bisa beserta mudahnya dicerna sang anak beserta autisme.

Bika tidak diajarkan beserta baik, mereka pula tidak memiliki pemahaman yang baik mengenai waktu dan daerah yang tepat untuk melakukan sesuatu. Misalnya, anak datang-datang menyentuh area intimnya di daerah awam ketika ada hasrat seksual. Anak akan kesulitan memahami apakah melakukan hal tersebut berdasarkan beserta norma sosial di daerah itu atau tidak. 

Tips memberikan pendidikan seks bagi anak beserta autisme

Bagi orangtua dari anak beserta autisme, Knda perlu usaha ekstra untuk mengajari mereka mengenai konsep seksualitas. Masa kanak-kanak merupakan masa yang berdasarkan untuk mengajari aneka macam hal dan memberikan rambu-rambu peringatan dalam kehidupannya. Jadi, Knda bisa mulai pendidikan seks sedini mungkin .

Pertama, jelaskan padanya bahwa aktivitas seksual merupakan sesuatu yang berharga dan luar biasa. Sehingga, aktivitas ini berbeda beserta aktivitas lain seperti misalnya makan dan tidur. Karena itu, aktivitas seksual hanya boleh dilakukan beserta pasangan sendiri ketika mereka hanya sedang berdua.

Kemudian, buat anak Knda paham bahwa tidak semua orang ingin melakukan aktivitas seksual. Ada yang namanya persetujuan atau dalam bahasa Inggris disebut informed consent. Untuk melakukan aktivitas seksual, membutuhkan persetujuan dari ke 2 belah pihak. Misalnya, jikalau seseorang mengungkapkan tidak, maka aktivitas tersebut dilarang dilakukan. Selain itu, jikalau orang yang sudah mengungkapkan tidak tetap diajak berkegiatan seksual sang anak Knda, tentu orang tersebut akan bereaksi, seperti berteriak, menjauh, sampai menampar.

Selain itu, anak Knda pula diajari soal waktu dan daerah yang berdasarkan untuk melakukan aktivitas seksual. Ketika Knda menemukan anak Knda datang-tibat masturbasi di hadapan orang lain, segera hentikan perilaku tersebut. Bukan hanya fokus pada aksinya, tetapi buatlah beliau mengerti bahwa melakukan hal tersebut di depan orang lain tidak layak untuk dilakukan.

Arahkan ke daerah yang tertutup, misalnya kamar tidur atau kamar mandi. Bika anak Knda melakukan hal yang sama di lain waktu, lakukan ini terus. Anak beserta autisme akan belajar dari sesuatu yang rutin dilakukan.
loading...

0 komentar untuk Bagaimana Cara Memberikan Pendidikan Seks Bagi Anak Dengan Autisme