Sindrom Sleeping Beauty, Kelainan yang Membuat Anda Tidur Sangat Lama

Sindrom Sleeping Beauty, Kelainan yang Membuat Anda Tidur Sangat Lama
Si putri tidur, dongeng yg sudah dikenal sumber masa ke masa, ternyata nir seluruhnya adalah mitos belaka. Sindrom sleeping beauty ialah suatu keadaan yg sungguh terjadi kepada kehidupan konkret. Sindrom sleeping beauty atau dalam global medis dikenal menjadi Kleine-Levin Syndrome ialah suatu kelainan neurologis yg sanggup dibilang langka. Saking langkanya, dilaporkan hanya terdapat kurang lebih 1000 orang kepada semua global yg menderita penyakit ini.

Apa itu sindrom sleeping beauty?

Sindrom Kleine-Levine ialah suatu penyakit neurologis langka yg uniknya biasa diderita sang laki-laki dewasa, kurang lebih 70% sumber jumlah penderita sindrom sleeping beauty ialah laki-laki. Karakterisitik primer sumber penyakit ini ialah berlangsungnya periode kepada mana penderitanya tidur dalam jangka waktu yg usang, kira-kira lebih sumber 20 jam per harinya. Periode ini sanggup berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa bulan. Tetapi sehabis periode tadi berakhir, penderita sindrom sleeping beauty sanggup beraktivitas biasa mirip layaknya orang normal.

Kasus pertama sumber sindrom ini dilaporkan sang Brierre de Boismont kepada tahun 1862. Kasus ini terdapat beberapa dasa warsa sebelum timbulnya epidemik encephalitis lethargica. Tetapi baru kepada tahun 1925 kasus hiperinsomnia yg terus menerus berulang dikumpulkan & dilaporkan sang Willi Kleine kepada Frankfurt. Max Levin kemudian melanjutkan penelitian terkait sindrom sleeping beauty beserta menambahkan beberapa teori yg mendukung. Sindrom sleeping beauty kemudian dinamai Kleine-Levin Syndrome sang Critchley kepada tahun 1962 sehabis dia sebelumnya memantau 15 kasus terkait tanda-tanda-tanda-tanda sindrom sleeping beauty yg terdapat kepada prajurit-prajurit Inggris yg bertugas kepada perang global II.

Apa saja identitas sindrom sleeping beauty?

Ciri utamanya ialah waktu tidur yg hiperbola dikala sindrom tadi menyerang, masa-masa ini biasa dikenal menjadi episode. Aika suatu episode terjadi, penderita sanggup memiliki ciri menjadi berikut:

Penderita nir sanggup membedakan mana fenomena mana mimpi. Tidak sporadis kepada sela-sela berlangsungnya episode, penderita tidak sporadis melamun & terlihat seolah-olah nir sadar beserta lingkungan sekitarnya.
Ketika terbangun kepada tengah-tengah waktu tidur panjangnya, penderita sanggup bertingkah laris mirip anak mini, merasa kebingungan, keliru tujuan, letargi (kehilangan tenaga & merasa sangat lemas), hingga apatis atau nir memberitahuakn emosi terhadap yg terjadi kepada sekitarnya.
Penderita jua dilaporkan menjadi lebih sensitif terhadap poly hal mirip contohnya bunyi & cahaya. Kehilangan nafsu makan jua sanggup terjadi dikala suatu episode sedang berlangsung. Beberapa jua menyatakan keluarnya nafsu seksual yg semakin tinggi secara datang-datang.
Sindrom sleeping beauty ini adalah sebuah daur. Tiap episode sanggup berlangsung selama beberapa hari, beberapa minggu, bahkan beberapa bulan. Ketika suatu episode berlangsung, penderita nir sanggup melakukan pekerjaan layaknya orang normal mirip contohnya pulang ke kawasan kerja atau ke sekolah. Karena lebih sumber 1/2 harinya akan dipergunakan buat tidur. Mereka jua nir sanggup mengurus dirinya sendiri karena meskipun mereka terbangun, namun kemudian mereka akan merasa terlalu lelah, nir punya tenaga, & mengalami keliru tujuan.

Apa yg menyebabkan terjadinya sindrom sleeping beauty?

Sama mirip penyakit langka lainnya, masih belum terdapat klarifikasi terkait apa sebenarnya yg menyebabkan terjadinya penyakit ini. Tetapi tanda-tanda-tanda-tanda yg terdapat kepada sindrom ini menunjukan adanya malfungsi kerja bagian hipotalamus & thalamus kepada otak. Kedua bagian ini kepada otak berperan dalam mengatur nafsu makan dan tidur.

Bagaimana pengobatan bagi penderita sindrom sleeping beauty?

Dibandingkan beserta terapi obat, pendampingan & penanganan kepada tempat tinggal dikala episode sindrom sleeping beauty terdapat jauh lebih ditekankan. Beberapa jenis obat sanggup dikonsumsi namun tujuannya bukan buat mengobati sindrom tadi melainkan hanya mengurangi tanda-tanda-gejalanya. Obat-obatan yg berupa stimulan mirip amfetamin, methylphenidate, & modafinil sanggup dipergunakan buat mengatasi rasa kantuk hiperbola yg disebabkan sindrom sleeping beauty. Tetapi jenis obat-obatan tadi sanggup mempertinggi iritabilitas penderita & nir berpengaruh buat mengurangi abnormalitas kemampuan kognitif yg terjadi dikala episode berlangsung.

Karena itu, supervisi & penanganan kepada tempat tinggal selama episode terjadi sangatlah krusial. Penderita akan mengalami kesulitan mengurus dirinya sendiri menjadi akibatnya kontribusi orang lain sangatlah diharapkan. Setelah satu episode berakhir, penderita umumnya nir akan mengingat apa yg terjadi selama episode sindrom berlangsung. Biasanya episode-episode sindrom sleeping beauty ini usang kelamaan akan berkurang durasi & intensitasnya. Proses ini sanggup berlangsung selama 8 hingga 12 tahun lamanya.

BACA JUGA:

Somatoparaphrenia, Sindrom Tak Mengakui Anggota Tubuh Sendiri
8 Jenis Alergi Aneh Yang Mungkin Belum Enda Ketahui
Phobia, Bukan Sekadar Rasa Takut Biasa
loading...

0 komentar untuk Sindrom Sleeping Beauty, Kelainan yang Membuat Anda Tidur Sangat Lama