Siklus Hidup Cacing Pita, Parasit Penyebab Penyakit Taeniasis

Siklus Hidup Cacing Pita, Parasit Penyebab Penyakit Taeniasis
Penyakit cacing pita adalah infeksi yg ditimbulkan oleh cacing parasit taenia. Oleh karenanya, infeksi cacing pita dikenal menjadi juga taeniasis. Gejalanya termasuk diare, sakit perut, nafsu makan menurun, berat badan turun drastis, sakit pada anus, kelelahan, hingga tidak bisa tidur. Meski demikian pada poly kasus, penderita taeniasis sanggup tidak merasakan mengambarkan-mengambarkan apa pun.

Ada 2 jenis pokok parasit penyebab infeksi cacing pita: Taenia saginata yg berasal berdasarkan sapi & Taenia solium yg berasal berdasarkan babi. Siklus hayati cacing pita T. saginata & T. solium sangat mirip. Begini daur hayati cacing pita.

Siklus hayati cacing pita, parasit penyebab taeniasis

Siklus hayati cacing pita taenia akan dimulai begitu insan menelan telur atau larva cacing pita. Setelah tertelan, telur akan berkembang menjadi larva pada saluran pencernaan. Di bawah ini adalah klarifikasi lengkapnya.
Siklus hayati cacing pita (asal: CDC)
1. Telur cacing tanggal ke lingkungan

Cacing pita adalah fauna parasit. Oleh karenanya, fauna ini memerlukan tubuh inang agar sanggup berkembang biak, & usus halus insan adalah satu-satunya tuan rumah bagi T. saginata & T. solium buat bertahan hayati.

Cacing pita dewasa berkembang biak memakai cara bertelur. Telur cacing yg sudah matang berkembang menjadi larva oncospheres yg masih mengandung telur, kemudian terlepas berdasarkan tubuh cacing pita dewasa & keluar berdasarkan anus beserta feses insan.

2. Infeksi fauna ternak

Saat telur cacing pita keluar berdasarkan tubuh insan, terdapat kemungkinan telur cacing ini sanggup berpindah ke inang lain. Babi & sapi adalah 2 jenis fauna yg acapkali menjadi inang berdasarkan cacing pita. Sapi & babi terinfeksi cacing pita memakai mengonsumsi pangan ternak yg terkotori telur cacing.

Di usus fauna, larva oncospheres menetas menjadi embrio cacing, kemudian menyerang dinding usus & masuk dalam sistem sirkulasi darah pada fauna tadi. Larva kemudian menyebar ke bagian bagian tubuh fauna yg lain, mirip pada otot pengecap, jantung, hati, sistem limfatik, & bahu. Embrio cacing pita sanggup bertahan selama beberapa tahun pada fauna tadi.

3. Infeksi insan

Manusia sanggup menelan larva cacing pita yg tersembunyi pada daging fauna yg mentah atau dimasak tidak matang. Knda juga sanggup menelan cacing pita berdasarkan mengonsumsi makanan atau minuman yg terkotori kotoran insan atau fauna yg mengandung cacing pita.

Setelah tertelan, scolex (kepala) cacing pita akan melekat bertenaga ke dinding usus halus & tumbuh menjadi cacing pita dewasa yg menumpahkan telur pada kotoran insan yg terinfeksi. Cacing pita dewasa sanggup memanjang hingga 15 meter & sanggup bertahan hayati hingga 30 tahun dalam tubuh insan.

Setelah telur-telur baru bermigrasi ke anus & masuk ke dalam tinja, kemudian daur hayati cacing pita akan berulang balik .

Bagaimana cara mencegah infeksi cacing pita?

Salah satu cara buat mencegah infeksi cacing pita (taeniasis) adalah memakai mengolah daging hingga matang sepenuhnya pada suhu yg kondusif. Kalau memungkinkan, termometer makanan wajib dipergunakan buat mengukur suhu dalam daging yg dimasak. Jangan merasakan daging hingga matang.

United States Department of Agriculture (USDA) merekomendasikan sejumlah hal berikut menjadi cara membuat daging yg betul:

Untuk potongan harga daging utuh (tidak termasuk daging unggas): Masak hingga setidaknya daging bersuhu 63C yg diukur memakai termometer makanan yg ditusukkan pada bagian daging yg paling tebal. Lalu diamkan dagingnya buat sementara selama 3 menit sebelum dikonsumsi.
Untuk daging cincang (tidak termasuk daging unggas): Masak hingga setidaknya daging bersuhu 71C. Daging cincang tidak memerlukan waktu istirahat sebelum dikonsumsi.

Selama 3 menit waktu istirahat selesainya daging dimuntahkan berdasarkan asal barah, suhunya akan permanen kontinu atau terus meningkat, yg sanggup menghancurkan patogen berbahaya.

Pastikan juga buat memerhatikan cara menyimpan daging yg betul. Taruh daging sapi pada kulkas bersuhu 1Celcius atau pada freezer bersuhu -18C segera selesainya membelinya. Ini bertujuan buat menjaga daging permanen segar, mempertahankan nutrisinya, & memperpanjang umur simpan makanan. Bika disimpan dalam kulkas, daging sapi/babi mentah usahakan hanya disimpan selama satu atau 2 hari. Sedangkan daging sapi masak sanggup bertahan selama 3 hingga empat hari.

Cara lainnya adalah memakai selalu menjaga kebersihan langsung, memakai selalu cuci tangan sebelum & selesainya makan dan selesainya & sebelum mengolah daging. Jauhkan daging yg dimasak terpisah berdasarkan daging mentah, makanan mentah, & makanan beku pada biasanya.
loading...

0 komentar untuk Siklus Hidup Cacing Pita, Parasit Penyebab Penyakit Taeniasis