Kecemasan waktu berpisah, atau yg dikenal memakai sebutan Separation Anxiety Disorder (SAD) adalah suatu keadaan kepada mana si mungil mengalami rasa risi ketika berpisah memakai sosok yg menempel kepada dirinya, contohnya orangtua, kakek, nenek, atau pengasuhnya. Kecemasan ini bahkan bisa menjadikan si mungil mengalami ketakutan yg nir realistis.
Selain cemas waktu harus berpisah, si mungil seringkali kali maupun takut akan penolakan kepada sekolah, takut tidur sendirian, mengalami mimpi jelek, & gangguan-gangguan fisik lainnya.
Kapan si mungil bisa dikatakan mengalami gangguan ini?
Si mungil bisa dikatakan memiliki SAD jika sudah mengalami hal ini dalam kurun waktu minimal empat minggu (satu bulan). Gejala-gejalanya mencakup:
Kecemasan yg hiperbola waktu harus keluar menurut tempat tinggal & berpisah menurut orangtua.
Kekhawatiran yg ditimbulkan sang pemikiran & ketakutan yg nir realistis akan kehilangan orangtua (contohnya anak takut nanti nir akan dijemput lagi sepulang sekolah).
Kekhawatiran yg nir realistis akan insiden jelek yg bisa menimpa orangtua (contohnya anak takut orangtua lupa jalan pergi, tersesat, hilang, & akhirnya tidak akan bisa bertemu lagi memakai anak).
Tidak mau sekolah atau pergi ke tempat lain alasannya nir ingin berpisah.
Tidak mau melakukan sesuatu seseorang diri, kecuali jika ditemani atau didampingi sang sosok orang dewasa.
Tidak mau tidur sendirian.
Mengalami mimpi jelek memakai tema perpisahan.
Mengalami keluhan fisik ketika terjadi perpisahan misalnya sakit kepala, sakit perut, mual, & muntah.
Mengapa si mungil bisa mengalami kecemasan misalnya itu?
Terdapat beberapa faktor yg bisa mengakibatkan adanya kecemasan misalnya ini kepada si mungil, diantaranya:
1. Faktor genetik
Adanya riwayat pernah mengalami gangguan panik, kecemasan, & depresi kepada orangtua bisa menaikkan kemungkinan si mungil mengalami gangguan kecemasan ini. Orangtua yg memiliki duduk perkara serupa waktu mungil maupun lebih mungkin memiliki anak memakai syarat yg sama. Selain itu, rendahnya rasa agama diri kepada si mungil maupun akan semakin menaikkan adanya kecemasan berlebih ini.
dua. Tingkat emosi si mungil
Kemampuan mengatur emosi adalah satu dari kunci vital dalam mengurangi kecemasan. Pada mereka yg bisa mengalami kecemasan misalnya ini, mereka nir bisa mengatur emosi mereka. Bahkan mereka seringkali kali nir menyadari kalau apa yg mereka bayangkan nir realistis.
tiga. Pola asuh orangtua
Pola asuh yg terlalu seringkali mengkritik & terlalu bersifat protektif terhadap si mungil bisa membatasi kebebasan diri si mungil & membuatnya nir percaya diri. Hal ini akan membuat anak terus ingin menempel kepada orangtuanya.
4. Perubahan kepada lingkungan hidup
Perubahan lingkungan, adanya kenangan jelek, atau stress berat psikologis akan membuat si mungil mengalami hal ini. Misalnya, adanya pengalaman orangtua yg meninggal, perceraian orangtua, atau adanya kematian menurut orang yg sangat dicintainya kepada luar orangtuanya (contohnya saudara kandung, kakek, nenek, atau sahabatnya).
Apa yg harus dilakukan jika si mungil nir mau sekolah?
Hal ini umumnya terjadi waktu si mungil mulai masuk sekolah kepada hari & minggu pertama. Berikut beberapa tips yg bisa Anda lakukan ketika anak nir mua sekolah.
Datanglah ke sekolah beberapa hari atau minggu sebelum si mungil akan sekolah. Beri memahami bahwa si mungil seringkali mengalami kecemasan kepada gurunya.
Ajak si mungil mengobrol soal hal-hal positif kepada sekolah.
Tenangkan si mungil memakai berkata contohnya, Ayah akan selalu menjemput kamu sepulang sekolah, jam 12 sempurna. Jadi kamu nir perlu risi, ya.
Berikan foto atau pesan singkat kepada si mungil yg bisa dimasukkan ke dalam tas si mungil. Hal ini akan membuatnya hening & nyaman alasannya merasa terdapat sosok diri Anda dalam foto atau pesan yg anda berikan. Dalam beberapa perkara, membawa boneka kesayangan atau mainan favorit anak pun bisa membantu.
Pastikan si mungil tidur yg nisbi.
Ajak si mungil bermain kepada tempat bermain kepada sekolahnya. Jadikan sekolah menjadi tempat yg seru & menyenangkan bagi si mungil.
Apa yg harus dilakukan jika si mungil masih nir mau sekolah?
Bila si mungil masih permanen risi, berikan citra-citra menarik & menyenangkan menurut sekolah. Anda maupun bisa membicarakan istilah-istilah penenang kepada si mungil. Misalnya, Ibu memahami kamu niscaya bisa melewati ini seluruh alasannya kamu pemberani!.
Anda maupun bisa mencoba menyampaikan stiker yg berbentuk lucu & katakan kepada si mungil, setiap kali dirinya teringat Anda & merasa risi, tataplah stiker lucu tadi & ingatlah bahwa Anda maupun akan mengingat si mungil & seluruh akan baik-baik saja. Anda maupun bisa menyampaikan foto atau pesan penyemangat yg bisa si mungil lihat setiap kali si mungil merasa cemas.
Jangan lupa buat menyampaikan pelukan & ciuman kepada si mungil waktu akan berangkat sekolah. Saat si mungil pergi sekolah, ajaklah si mungil berbicara tentang apa saja pengalaman menyenangkan & seru yg sudah dialaminya kepada sekolah.
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk Anak Tidak Mau Sekolah Karena Takut Ditinggal Ortu Ini Siasatnya!