8 Obat Darah Tinggi Generik yang Bisa Didapat di Apotek

8 Obat Darah Tinggi Generik yang Bisa Didapat di Apotek
Banyak menurut Enda mungkin menderita darah tinggi atau hipertensi. Biasanya penyakit ini menyerang orang-orang yg sudah berusia lanjut. Tapi, tidak sporadis jua menyerang kaum belia. Untuk mengobatinya, poly orang beserta darah tinggi mengandalkan obat darah tinggi umum. Namun, tahukah Enda apa saja jenis obat darah tinggi umum?

Jenis-jenis obat darah tinggi umum

Terdapat poly jenis obat darah tinggi umum beserta cara kerja masing-masing yg tidak selaras, dalam antaranya yaitu:

1. Diuretik

Obat diuretik bekerja beserta cara menghilangkan kelebihan air & natrium dalam tubuh, menjadi akibatnya jumlah cairan yg mengalir dalam pembuluh darah menurun. Pada akhirnya, tekanan darah Enda pun menurun. Karena cara kerja obat misalnya itu, Enda mungkin akan lebih seringkali buang air mini setelah minum obat ini. Selain itu, obat diuretik jua mampu menyebabkan efek samping, misalnya kelelahan, kram kaki, hingga problem dalam jantung.

Contoh obat diuretik: chlorotiazide, chlorthalidone, hydrochlorotiazide (HCT), indapamide, metolazone, bumetanide, furosemide, torsemide, amilorid, triamterene, & lainnya.

dua. Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor

Dalam tubuh, masih muncul hormon angiotensin yg membuahkan pembuluh darah menyempit. Dengan obat ACE inhibitor, ini membantu menurunkan produksi angiotensin. Hal ini kemudian mampu membantu mengendurkan pembuluh darah & dalam akhirnya mampu menurunkan tekanan darah.

Contoh obat ACE inhibitor: captopril, enalapril, lisinopril, benazepril hydrochloride, perindopril, ramipril, quinapril hydrochloride, & trandolapril.

tiga. Angiotensin II receptor blocker (ARB)

Obat ini jua bekerja beserta cara menghalangi angiotensin dalam tubuh. Namun, bedanya obat ini menghalangi kerja angiotensin dalam tubuh bukan menghalangi produksi angiotensin. Obat ini mencegah angiotensin berikatan beserta reseptor dalam pembuluh darah, menjadi akibatnya mampu membantu menurunkan tekanan darah.

Contoh obat ARB: azilsartan, candesartan, irbesartan, losartan potassium, eprosartan mesylate, olmesartan, telmisartan, & valsartan.

4. Calcium channel blocker (CCB)

Obat ini bekerja beserta cara mencegah kalsium masuk ke dalam sel-sel jantung & pembuluh darah otot. Sehingga, membuahkan sel-sel jantung & pembuluh darah otot mengendur, nir tegang. Pada akhirnya, mampu menurunkan tekanan darah beserta memproduksi pembuluh darah berelaksasi & mengurangi detak jantung. Perlu Enda ketahui bahwa kalsium mampu menaikkan kekuatan kontraksi dalam jantung & pembuluh darah.

Contoh obat CCB: amlodipine, clevidipine, diltiazem, felodipine, isradipine, nicardipine, nifedipine, nimodipine, & nisoldipine.

lima. Beta blockers

Obat ini bekerja beserta cara menghalangi efek menurut hormon epinefrin (hormon adrenalin). Hal ini memproduksi jantung bekerja lebih lambat, detak jantung & kekuatan pompa jantung menurun. Sehingga, volume darah yg mengalir dalam pembuluh darah menurun & tekanan darah menurun.

Contoh obat beta blockers: atenolol, propranolol, metoprolol, nadolol, betaxolol, acebutolol, bisoprolol, esmilol, nebivolol, & sotalol.

6. Alpha blockers

Obat ini mampu menurunkan tekanan darah beserta cara memperlebar pembuluh darah. Alpha blocker mampu mengurangi efek hormon norepinefrin dalam mengencangkan otot pembuluh darah. Sehingga, hal ini membantu mengendurkan otot tertentu & membantu pembuluh darah mini permanen terbuka.

Contoh obat alpha blockers: doxazosin, terazosin hydrochloride, & prazosin hydrochloride.

7. Vasodilator

Vasodilator bekerja beserta cara mengendurkan otot-otot dinding pembuluh darah, menjadi akibatnya pembuluh darah nir menyempit. Hal ini memproduksi darah mengalir lebih praktis melalui pembuluh darah & tekanan darah menurun.

Contoh obat vasodilator: hydralazine & minoxidil.

8. Central-acting agents

Obat ini bekerja dalam sistem saraf sentra bukan tertentu dalam sistem kardiovaskular. Obat central-acting agents bekerja beserta cara mencegah otak mengirim frekuwensi ke sistem saraf buat meningkatkan kecepatan detak jantung & mempersempit pembuluh darah. Sehingga, jantung nir memompa darah beserta bertenaga & darah mengalir lebih praktis dalam pembuluh darah.

Contoh obat central-acting agents: clonidine, guanfacine, & methyldopa.

Yang wajib diingat sebelum membeli obat darah tinggi umum

Sebaiknya konsultasikan beserta dokter Enda terlebih dahulu buat menentukan jenis obat darah tinggi mana yg usahakan Enda pakai didasarkan  beserta syarat kesehatan Enda. Jangan lupa buat  membaca anggaran pakai & pakai didasarkan  takaran. Satu lagi, imbangilah beserta menjaga pola makan & terapkan pola hayati sehat agar tekanan darah Enda selalu terkontrol.
loading...

0 komentar untuk 8 Obat Darah Tinggi Generik yang Bisa Didapat di Apotek