Seperti apa mekanisme medical check up kepada tempat tinggal sakit?
Pemeriksaan kesehatan, alias medical check-up, ialah serangkaian uji kesehatan rutin yang dilakukan kepada tempat tinggal sakit untuk mengkaji kesehatan Knda secara holistik. Knda nir perlu sakit terlebih dulu jikalau ingin menjalani investigasi fisik ini.
Tidak terdapat runutan baku dalam mekanisme medical check-up. Sejumlah tes yang berbeda sanggup dilakukan selama investigasi fisik Knda mulai dari cek fungsi jantung, paru, kesehatan kulit dan THT, hingga respon refleks tubuh dan kekuatan otot. Dan tergantung kepada usia atau riwayat kesehatan Knda dan keluarga, dokter sanggup merekomendasikan tes medis tambahan.
Pemeriksaan fisik tahunan pula adalah cara yang baik untuk cek kolesterol, tekanan darah, dan kadar gula darah. Ini karena Knda mungkin saja memiliki kadar yang tinggi dari keliru satu (atau, seluruh) syarat kepada atas tanpa pernah menampakan satupun membuktikan atau membuktikan-membuktikan. Skrining kesehatan rutin memungkinkan dokter dan pula Knda bekerja sama untuk menanggulangi syarat yang Knda miliki sebelum menjadi parah.
Apakah seluruh orang perlu menjalani medical check up tahunan?
Mayoritas energi profesional dan pakar kebijakan kesehatan kesehatan beropini bahwa kunjungan rutin untuk investigasi kesehatan tahunan ialah tata cara yang nir perlu. Beberapa dari mereka bahkan beropini bahwa tata cara ini hanyalah buang-buang waktu dan uang untuk kebanyakan orang.
Sejumlah penelitian akbar sudah menampakan bahwa kunjungan dokter tahunan nir membuat poly disparitas dalam perubahan yang akan terjadi kesehatan. Menurut sebuah studi terbitan BMJ Open 2012, investigasi kesehatan tahunan rutin nir membantu Knda untuk menghindari kematian, rawat inap, atau janji konsultasi kepada masa mendatang. Dengan istilah lain, rutin check-up ke dokter setahun sekali belum tentu membuat Knda terbebas dari penyakit, atau memperpanjang usia.
Pemeriksaan kesehatan setiap tahun pula terdapat risikonya
Yang terjadi justru kebalikannya, studi dari beberapa peneliti menemukan bahwa medical check-up tahunan sanggup berakibat overdiagnosis atau bahkan keliru penaksiran. Diagnosis yang nir mutlak sanggup menempatkan Knda kepada risiko mengikuti mekanisme tindak lanjut yang sebenarnya nir dibutuhkan sama sekali dan komplikasi yang mungkin disebabkan. Ini karena tes laboratorium dan uji medis yang dimaksudkan untuk pasien sehat (bukannya untuk orang beserta membuktikan-membuktikan atau penyakit yang didiagnosis) lebih mungkin menampakan yang akan terjadi positif palsu yaitu, dikala yang akan terjadi tes menampakan perkara yang nir terdapat; hanya untuk menemukan bahwa kepada akhirnya nir terdapat yang keliru beserta Knda.
Kemudian, terdapat pula potensi untuk agunan palsu, kepada mana yang akan terjadi tes menampakan seluruh baik-baik saja menjadi akibatnya orang-orang cenderung untuk mengabaikan atau meremehkan membuktikan-membuktikan baru, yang sanggup berbahaya. Ketika Knda menjalani investigasi kesehatan tahunan, dokter umumnya mengkaji hal-hal yang awam dan simpel untuk diperiksa, akan tetapi terdapat poly syarat lain yang nir memiliki tes kesehatan yang memadai, dan bahkan terdapat sejumlah syarat lain yang yang akan terjadi tesnya nir sanggup membaik beserta mengidentifikasi penyakitnya lebih dini. Dan belum lagi wajib berurusan beserta pembengkakan porto tempat tinggal sakit dari segala macam mekanisme yang nir perlu.
Menjalani investigasi tahunan semata-mata karena rutinitas bukanlah hal yang bijak. Tapi ini bukan berarti Knda wajib mengabaikan langkah pencegahan sama sekali atau hanya pergi ke dokter dikala Knda sakit. Misalnya, investigasi rutin untuk cek tekanan darah atau kolesterol ialah hal yang baik dan wajib terus diperhatikan.
Kapan seharusnya ke dokter untuk medical check-up?
Bika Knda belum pernah sama sekali mendapatkan investigasi fisik tahunan, nir apa untuk memintanya kepada dokter demi memiliki citra dasar dari kesehatan Knda. Bika kepada kunjungan medical check-up pertama Knda dinyatakan sehat walafiat tanpa kecurigaan eksklusif seputar syarat kesehatan apapun, dokter mungkin akan menyarankan Knda untuk balik dalam 3-lima tahun ke depan kecuali terdapat perkara kepada antaranya.
Dan kalaupun Knda memiliki kekhawatiran eksklusif, contohnya hipertensi yang sanggup terlewatkan gejalanya jikalau Knda nir melakukan investigasi kesehatan tahunan, jangan lupa bahwa Knda masih sangat mungkin untuk membuat janji konsul dokter dikala Knda mungkin terserang flu atau sakit awam lainnya. Di dikala inilah dokter akan mengkaji kesehatan Knda secara awam, termasuk cek tekanan darah. Ini pula adalah kesempatan Knda untuk membicarakan keluhan atau perkara tentang kesehatan Knda.
Pemeriksaan kesehatan yang tidak boleh dilewatkan sama sekali
Namun jangan biarkan investigasi fisik sama sekali, karena beberapa skrining kesehatan sanggup menyelamatkan nyawa. Setidaknya terdapat tiga investigasi fisik utama yang dilarang Knda lewatkan terlepas dari apapun syarat kesehatan Knda:
Mammogram untuk kanker payudara: The American Cancer Society merekomendasikan kebanyakan wanita memiliki mammogram tahunan dimulai kepada usia 45. Perempuan berusia 55 tahun ke atas disarankan untuk skrining per 2 tahun sekali.
Kolonoskopi atau tes okultisme (feses atau darah) skrining untuk kanker usus akbar: direkomendasikan dimulai kepada usia 50 tahun dan terus secara teratur hingga usia 75 tahun
Pap Smear untuk kanker serviks direkomendasikan setiap 3 tahun sekali untuk kebanyakan wanita usia 21-29 tahun. Untuk wanita usia 30-65 tahun, pap smear dianjurkan rutin dilakukan tiap lima tahun sekali.
Sebaliknya, investigasi kesehatan tahunan dianjurkan rutin dilakukan setiap tahun atau per 2 tahun sekali, jikalau Knda berusia 50 tahun ke atas dan/atau memiliki kelebihan berat badan, memiliki keturunan diabetes, atau sedang menjalani pengobatan untuk hipertensi atau diabetes.
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk Siapa Saja yang Perlu Rutin Medical Check Up Setiap Tahun