Migrain dan Sakit Kepala Sebelah Ternyata Berbeda

Migrain dan Sakit Kepala Sebelah Ternyata Berbeda
Knda mungkin sudah familiar beserta rasa sakit dalam kepala yg terdapat hanya dalam satu sisi saja. Tak heran apabila Knda kemudian menyebutnya migrain, karena dalam Indonesia, migrain identik beserta sakit kepala sebelah. Padahal, yg sedang Knda nikmati itu mungkin ialah cluster headache alias sakit kepala kluster, yg memang terpusat dalam satu bagian kepala saja.

Lalu, sebenarnya migrain itu apa?

Perbedaan migrain beserta sakit kepala sebelah

Sakit kepala sebelah, alias cluster headache, ialah jenis sakit kepala yg ditandai beserta rasa nyeri yg datang-datang terdapat dalam belakang mata atau area kurang lebih mata, akan tetapi hanya dalam galat satu sisi kepala. Rasa nyeri bisa bertahan setidaknya 15 menit hingga 3 jam.

Sedangkan migrain ialah agresi sakit kepala berulang yg diikuti rasa nyeri yg umumnya parah & acapkali membuat nir berdaya. Rasa sakitnya berdenyut intens atau berupa rasa sakit ekstrem misalnya dihantam sang benda keras. Migrain memang acapkali terjadi dalam satu sisi kepala. Walaupun begitu, syarat ini tergolong menjadi gangguan neurologis turunan output ketahanan yg lebih rendah terhadap rangsangan penyebab migrain, tidak selaras sumber sakit kepala biasa ataupun sakit kepala kluster.

Karakteristik agresi migrain

Beberapa orang mengalami mual, muntah, atau sensitivitas terhadap bunyi bising atau cahaya selama agresi migrain terjadi. Serangan migrain yg parah bisa berlangsung sumber empat jam hingga 3 hari.

Migrain bisa terjadi beserta atau tanpa aura. Aura ialah gangguan persepsi yg dialami sang penderita, contohnya mencium bebauan aneh, melihat cahaya jelas, garis atau bintang-bintang, atau bunyi yg sebenarnya nir terdapat. Penderitanya mungkin akan mengalami kesulitan berbicara atau kemampuan dasar lainnya (misalnya menulis atau membaca). Kehilangan penglihatan ad interim dalam satu sisi mata jua awam dialami.

Aura bisa mulai tampak 10 menit hingga satu hari sebelum agresi migrain terjadi. Di beberapa kasus, penderitanya mungkin akan hanya mengalami aura tanpa diikuti sang agresi migrain. Migrain beraura cenderung lebih ringan & nir membuat penderitanya kepayahan, dibanding agresi migrain mendadak tanpa aura.

Migrain akan dikatakan parah apabila mual, sakit kepala, & tanda-tanda lainnya sangat parah hingga menghalangi penderita buat beraktivitas normal. Migrain jua dikatakan parah apabila penderita memiliki riwayat agresi setidaknya 2-lima kali agresi beserta pola yg sama.

Apa yg menyebabkan seseorang terkena agresi migrain?

Selama bertahun-tahun, dokter & ilmuwan mempercayai bahwa migrain terkait beserta pembengkakan & penyempitan pembuluh darah dalam bagian atas otak.

Saat ini para peneliti sudah bisa menentukan bahwa pembuluh darah yg membengkak ialah satu sumber sekian poly rantai karena-output agresi migrain, akan tetapi ini bukanlah penyebab utamanya. Yang mereka memahami niscaya, migrain ialah gangguan neurologis turunan.

Dilansir sumber How Stuff Works, apabila galat satu pihak orangtua Knda memiliki riwayat agresi migrain, Knda memiliki 50 % peluang buat memiliki syarat yg sama, Aika ke 2 orangtua Knda memiliki riwayat ini, peluang Knda semakin tinggi hingga 70 %.

Peneliti meyakini bahwa migrain ditimbulkan sang kegiatan biokimia abnormal sumber saraf kranial terbesar dalam tubuh sekaligus generator pembangkit frekuwensi rasa sakit, saraf trigeminal. Perubahan molekular dalam saraf trigeminal ini beserta cepat menyebar ke jaringan saraf halus dalam sekitarnya.

Apa yg terjadi dalam kepala kita ketika agresi migrain?

Dilansir sumber Health, prosedur rasa sakit dalam umumnya dimulai sumber rangsangan yg diterima sang saraf trigeminal, menjadi akibatnya menyebabkan divestasi sejumlah neurotransmitter, termasuk serotonin yg dikaitkan beserta perubahan mood & dopamin. Pelepasan neurotransmitter ini kemudian menimbulkan rasa nyeri, diikuti sang tekanan darah yg ikut naik-turun secara alami mengikuti detak jantung. Selain itu, rangsangan saraf trigeminal jua menyebabkan jaringan pembuluh darah dalam sekitarnya membengkak & mengganggu sirkulasi darah balik  ke otak.

Pada penderita migrain, prosedur ini menjadi sangat peka terhadap tekanan. Saraf ini terus menerus mengirimkan frekuwensi rasa sakit walaupun nir terdapat rangsangan sakit yg konkret, contohnya kepala terantuk tembok. Tetapi, pengidapnya memiliki ambang batas terhadap keabnormalan biokimia otak yg lebih rendah. Dengan istilah lain, saraf ini menjadi super sensitif menjadi output sumber gambaran suatu pemicu atau kombinasi beberapa pemicu dalam satu waktu.

 Aika migrain nir segera diobati, rasa nyeri dalam kurang lebih area mata & pelipis akan menjalar hingga sistem saraf sentra. Pada titik ini, rasa sakit ini akan sangat sulit buat dimatikan. Layaknya alarm tunggangan beroda empat yg terus menerus menyala: bukannya menjadi sistem konservasi sebagaimana mestinya, sistem yg berfungsi abnormal ini justru mengganggu kemampuan Knda buat berfungsi normal dalam kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA:

Olahraga simpel atasi sakit punggung
Sakit kepala acapkali kambuh menerangkan stroke?
Kumur air garam nir ampuh, cara apa lagi buat sembuhkan sakit gigi?
loading...

0 komentar untuk Migrain dan Sakit Kepala Sebelah Ternyata Berbeda