Anak SD Sudah Pacaran Begini Cara Tepat Menghadapinya

Anak SD Sudah Pacaran Begini Cara Tepat Menghadapinya
Sebagai orangtua, Knda mungkin berharap bahwa anak akan mulai menjalin interaksi romantis dengan lawan jenis ketika usianya sudah cukup dewasa. Namun, suka atau tidak beberapa anak memang sudah mulai pacaran pada usia yang cukup muda. Bisa jadi karena pengaruh pergaulan, media, atau situs jejaring sosial. Lalu, apa yang harus orangtua lakukan ketika anak SD sudah pacaran? Simak ulasan berikut ini.

Apa arti pacaran menurut anak?

Ketika anak datang-datang memberi tahu bahwa beliau sudah punya pacar, Knda mungkin sangat terkejut. Namun, penting bagi orangtua untuk tetap bersikap hening serta menghindari reaksi yang hiperbola. Tanyakan apa maksudnya punya pacar. Anak-anak mungkin memiliki pemahaman yang tidak sama soal apa itu pacaran. Bisa jadi pada benak mereka pacaran itu ketika pada kelas beliau duduk pada sebelah sahabat lawan jenis. Atau anak menganggap pacaran ialah bergandengan tangan bersama lawan jenis yang beliau sukai.

Kemudian, tanyakan butir hati kira-kira apa yang beliau pahami soal pacaran serta apa saja yang dilakukan ketika pacaran. Tanyakan dengan nada yang lembut tapi tegas supaya anak mau menjawab, bukannya malah menghindar. Bersikap terlalu keras atau galak ketika anak SD sudah pacaran justru mampu memicu anak untuk pacaran diam-diam atau berbohong.

Haruskah membatasi interaksi anak dengan sahabat dekatnya?

Setelah mendengar jawaban anak soal makna pacaran menurutnya, Knda mampu mengambil langkah selanjutnya. Kalau anak mengira pacaran itu berduaan serta berpelukan dengan lawan jenis serta Knda merasa tidak nyaman dengan hal ini, minta anak untuk menunda pacaran sampai beliau sudah cukup dewasa. Jelaskan bahwa menyukai seseorang itu ialah hal yang indah serta baik. Namun, sebaiknya anak menunggu sampai beliau mampu memikul tanggung jawab pacaran.

Kalau jawaban anak soal pacaran masih polos seperti, Aku pacaran sama dia karena dia kemarin meminjamkan bukunya buatku, serta, Kita selalu chatting setiap hari soalnya dia pacarku, Knda mungkin masih mampu memberi sedikit kelonggaran.

Namun, jelaskan batasan-batasan apa yang Knda harapkan darinya. Misalnya anak tidak boleh pergi berdua saja dengan sahabat dekatnya itu tanpa pengawasan orangtua. Berikan batasan seperti tidak boleh chatting saat belajar atau lewat dari jam tidurnya. Batasan yang diberikan tentunya mampu diubahsuaikan sendiri dengan prinsip serta nilai yang Knda bangun dalam keluarga.  

Memantau pergaulan serta media yang dikonsumsi anak

Ketika anak SD sudah pacaran, secara naluriah mereka akan jadi lebih aktif mencari informasi seputar interaksi lawan jenis. Untuk itu, Knda perlu memantau media yang dinikmati anak. Mulai dari tontonan, bacaan, musik, media sosial, penggunaan internet, sampai games perlu Knda saring secara cermat. Pembatasan ini penting supaya anak tidak mengonsumsi informasi yang tak sesuai usia serta perkembangan mentalnya.

Perhatikan juga sahabat-sahabat sebaya anak. Cari informasi sebanyak-banyaknya tren atau topik apa yang hangat dibicarakan dalam pergaulannya. Bika sahabat-temannya sudah mulai pacaran layaknya orang dewasa seperti ciuman atau pergi berduaan, Knda mampu membicarakan masalah ini dengan guru atau pihak yang bertanggung jawab pada sekolah.

Yang mampu dilakukan ketika anak SD sudah pacaran

Kalau anak SD sudah pacaran, ajak anak bicara baik-baik. Berikan pemahaman yang sesuai dengan kematangan emosionalnya soal apa itu pacaran serta apa saja tanggung jawab yang dipikulnya bila sudah mulai pacaran. Ingat, pada tahap ini yang paling penting ialah menjaga komunikasi serta keterbukaan. Knda ingin agar anak mampu percaya serta mau bercerita pada orangtua bila terjadi sesuatu. Selain itu, bukankah lebih baik bila anak belajar arti pacaran dari orangtuanya sendiri daripada dari sinetron atau sahabat-sahabat sebayanya? Inilah yang mungkin perlu dijelaskan pada anak.

Orangtua akan tak jarang atau selalu memantau eksistensi anak, serta anak harus menjawab panggilan atau pesan singkat dari orangtua ketika menanyakan keberadaannya.
Pendidikan seks dasar serta informasi-informasi yang spesifik, misalnya menstruasi pertama bila anak Knda wanita serta mimpi basah bila anak Knda lelaki.
Prioritas utama anak ialah sekolah, keluarga, serta sahabat-temannya. Akan ada nanti saatnya pada mana anak memprioritaskan pasangannya. Namun, sekarang belum waktunya.
Pencegahan kekerasan atau bullying (penindasan).
Anak tidak perlu pacaran bila beliau hanya ikut-ikutan sahabat sebayanya.
loading...

0 komentar untuk Anak SD Sudah Pacaran Begini Cara Tepat Menghadapinya