9 Cara Mengajarkan Anak Membereskan Kamar Setelah Bermain

9 Cara Mengajarkan Anak Membereskan Kamar Setelah Bermain
Anak-anak adalah ahlinya dalam menciptakan kekacauan. Sayangnya, mereka tidak terlalu pakar buat membereskan kekacauannya.

Sebagai orangtua, gatal rasanya melihat syarat kamar anak sangat berantakan hingga Anda tidak bisa berjalan melewati tanpa wajib menginjak sebuah Lego atau kendaraan beroda empat-mobilan, tumpuan cucian kotor dan sandang bersih menjadi satu, hingga sampah yg berserakan di seluruh kamar. Hebatnya, si kecil bisa tidak merasa terganggu sama sekali dengan syarat kamar mirip kapal pecah ini.

Hanya ada satu alasan mengapa rasanya sulit buat membujuk si kecil membereskan kamar selesainya ia bermain: ia hanya tidak ingin. Anak-anak hidup dari satu momen ke momen lainnya; segera selesainya mereka bosan dengan satu hal, mereka akan dengan cepat melakukan melakukan hal lainnya. Mengapa aku wajib membereskan kamar sendiri, waktu ada ada hal lain yg lebih menarik buat dilakukan terutama jikalau ada orang lain (Anda) yg akan melakukannya untukku?

Terkadang, penolakan buat membereskan kamar adalah bagian akbar dari bisnis mendobrak kekuasaan satu syarat di mana anak Anda tidak hanya termotivasi buat menghindari aksi bersih-bersih itu sendiri, namun sekaligus termotivasi buat menolak dan melawan Anda menjadi pihak yg lebih berkuasa. Semakin Anda mencoba buat mengendalikan si kecil dan mendorong mereka buat menuruti apa yg Anda katakan, semakin melunjak pula tingkah mereka buat menolak Anda. Tidak heran, topik merapikan kamar acapkali kali menciptakan Anda merasa putus harapan dan lelah.

Berikut adalah 9 tips yg dapat Anda lakukan buat membantu anak-anak Anda belajar tanggung jawab terhadap kekacauan yg mereka buat:

1. Mulai dengan menciptakan anggaran baru

Jelaskan pada anak Anda bahwa Anda telah menciptakan sejumlah peraturan baru ihwal membersihkan kamar sendiri, dan Anda ingin seluruh orang di tempat tinggal buat memahami mengenai hal ini menjadi akibatnya setiap orang mengerti apa yg wajib mereka lakukan dan harapkan.

Misalnya, selesainya selesai bermain, ibu mau kamu membereskan seluruh mainan kamu selesainya selesai bermain sebelum kamu menonton tv. Kalau kamu lupa, ibu ingatkan sekali lagi. Tapi kalau kamu terus-terusan lupa, mainan kamu akan ibu taruh gudang selama satu bulan. Putuskan seberapa keras hukuman yg Anda inginkan, contohnya tidak boleh pergi main keluar saat akhir pekan beberapa orangtua memutuskan akan membuang mainan yg berserakan namun pastikan Anda mengikuti peraturan Anda sendiri. Jika hanya Anda menyampaikan peringatan kosong saat marah, anak Anda akan meremehkan Anda.

2. Berikan model

Anak-anak yg masih terlalu kecil bisa dibuat resah oleh kalimat perintah, mirip, Bersihkan kamarmu kini. Ini adalah sebuah konsep yg wajib ia pelajari terlebih dulu sebelum sungguh memahami apa maksud dari kalimat tersebut. Parenting merekomendasikan para orangtua buat memperlihatkan anak-anak balita mereka apa yg Anda maksud dengan membereskan mainan, contohnya Dek, kini waktunya buat mengembalikan bonekamu ke tempatnya. Bantuin ibu ayo? atau Dek, lihat mama nih, boneka-boneka yg berantakan mama taruh pergi ke atas ranjang. Sekarang, mama butuh bantuanmu.

tiga. Bagi pekerjaan akbar dalam tugas-tugas kecil

Jika kamar anak Anda telah terlanjur kacau balau mirip kapal pecah, dan motorik anak-anak masih belum cukup terlatih buat mengangkat atau memungut barang, akan sangat membantu buat Anda coba memetakan dan membagi ruangan menjadi empat area yg lebih kecil dan minta si kecil buat mengerjakan satu bagian kamar di satu waktu. Atau, minta ia buat membereskan satu jenis barang terlebih dahulu bereskan boneka terlebih dulu, sampah setelahnya, dan kendaraan beroda empat-mobilan terakhir.

Memecah tugas akbar menjadi beberapa tugas sederhana sangat membantu buat anak-anak. Biarkan anak buat coba membereskan kamar dengan cara ini selama lima menit, lalu beri waktu istirahat buat sementara sebelum memulai pergi.

4. Pilihkan mainan yg dimainkan hari itu

Sebelum waktu bermain anak, ada baiknya Anda menyeleksi apa yg akan mereka mainkan buat sepanjang hari, supaya tidak akan ada terlalu poly printilan yg nanti wajib dibereskan. Anak-anak lebih bisa memanfaatkan apa yg ada dan sungguh memainkannya, daripada disibukkan dengan bermacam-macam pilihan yg ujung-ujungnya tidak dimainkan dan hanya dilempar kesana kemari.

lima. Buat lingkungan bermain ramah anak

Taruh mainan dan seluruh alat-alat bermain di rak kecil dengan tinggi badan anak. Cara ini akan menyampaikan mereka kebebasan buat bermain dan kemudahan buat mereka mengembalikan mainan mereka ke loka semula. Memberikan label pada setiap boks mainan juga bisa membantu anak buat bisa membedakan mainan mana yg wajib ditaruh di loka tertentu, daripada menumpahkan seluruh mainannya dalam satu keranjang akbar.

Sebagai tambahan, jikalau anak secara rutin mendengar Anda selalu mengeluh saat Anda membersihkan tempat tinggal, mirip mencuci piring atau menyapu lantai, secara alami mereka akan mengaitkan aktivitas beres-beres menjadi kegiatan yg tidak menyenangkan dan wajib dihindari sama sekali.

6. Jadikan permainan

Agar kegiatan membereskan kamar menjadi suatu kegiatan yg menyenangkan bagi anak, mengapa tidak sekalian menjadikannya sebuah permainan? Misalnya, tantang si kecil buat sebesar-banyaknya mengumpulkan barang dan memasukkannya ke dalam boks hingga satu lagu selesai. Atau, Anda bisa menyampaikan instruksi buat si kecil mengumpulkan tiga barang buat babak pertama, lima barang buat babak kedua, dan seterusnya, dalam 10 detik.

7. Tetapkan bahwa mainan baru tidak boleh dikeluarkan hingga mainan yg telah selesai dipakai ditaruh pergi ke tempatnya

Ingatkan si kecil, jikalau ia lupa, dan jangan terlalu cepat menyerah menjadi akibatnya Anda sendiri yg justru membersihkan kamarnya. Lakukan hal ini, maka Anda akan mengajarkan si kecil jikalau ia merengek atau menunda terlalu usang, ia tidak akan wajib bertanggung jawab atas aksinya. Saat si kecil memperlihatkan gejala ia tidak akan mau menyerahkan bonekanya, atau cara ini memakan terlalu poly waktu, berikan ia kesempatan. Dengan menciptakan ia mengerti bahwa ia didengarkan dan dimengerti oleh orangtuanya, rengekan ia akan lebih cepat selesai dan bantu ia buat mendapatkan bahwa segala pekerjaan wajib diselesaikan hingga akhir.

8. Beri uluran tangan

Khususnya anak-anak yg masih terlalu kecil, mereka mungkin membutuhkan sedikit bencana bantuan dari Anda buat bisa memulai membereskan kamarnya. Tidak apa buat menghabiskan waktu 15-30 menit bareng-sama si kecil (tergantung dari usianya) membereskan mainan dan sampah-sampahnya, di mana Anda memperlihatkan kepadanya langkah-langkah yg dibutuhkan buat merampungkan tugasnya.

Misalnya, ajarkan anak buat memisahkan mana cucian kotor dan bersih dengan memeriksa setiap sandang yg berserakan di lantai, kemudian taruh di boks laundry atau lipat dan masukkan pergi ke lemari sandang. Penting bagi anak buat mengetahui apa ekspektasi Anda terhadap dirinya. Sering kali kita menjadi orangtua berpikir bahwa anak-anak memahami bagaimana cara melakukan suatu hal, akan tetapi sebenarnya mereka tidak mengetahui apa-apa hingga Anda mengajarkan mereka hingga mereka sungguh paham. Fasilitas bantuan ini memungkinkan Anda buat menjadi panutan mereka, sekaligus menjadi cara membicarakan keinginan Anda tanpa menyebabkan Anda berakhir membereskan kamar anak untuknya.

9. Namun, jangan membantu jikalau anak telah cukup akbar

Jika anak telah cukup akbar buat melakukan segala hal sendiri, jangan sukarela buat membersihkan kamarnya. Jika Anda melakukan hal ini, Anda memperlihatkan kepadanya bahwa Anda tidak percaya dirinya buat merampungkan tugas sendiri dan jikalau ia menunda atau menolak, akan ada orang lain yg campur tangan dalam masalahnya. Bahkan, hal ini bisa mengajari anak Anda buat tidak wajib menuruti Anda, menjadi orangtuanya. Membersihkan kamar anak dengan kedua tangan Anda sendiri terdengar mirip solusi termudah, namun dampak jangka panjangnya akan berdampak pada kurangnya motivasi pada anak buat mengatur dirinya sendiri saat dewasa nanti.

Aturan praktisnya, begitu anak telah menginjak usia sekolah dasar, ia telah wajib mampu buat melakukan sebagian tugas yg berkaitan dengan membereskan kamar sendiri. Anda hanya perlu meminta mereka bertanggung jawab.

BACA JUGA:

Agar anak tidak kecanduan makan gula. Intip tipsnya disini
Kapan wajib curiga anak coba-coba narkoba?
Tips makan sehat utuk anak usia prasekolah
loading...

0 komentar untuk 9 Cara Mengajarkan Anak Membereskan Kamar Setelah Bermain