8 Tahapan Perkembangan Makan Bayi

8 Tahapan Perkembangan Makan Bayi
Ketika Enda sudah melahirkan, bayi Enda akan membutuhkan asupan ASI atau masakan yang relatif untuk tumbuh serta berkembang. Akan tetapi, Enda perlu memerhatikan beberapa hal dalam menyampaikan bayi Enda ASI atau masakan. Apalagi waktu bayi Enda sudah memasuki waktu pada mana mereka mesti dikenalkan beserta masakan padat.

Ada banyak sekali tahapan yang perlu dicapai waktu bayi sudah siap dikenalkan beserta masakan padat. Berikut ini 8 tahapan perkembangan makan bayi yang umumnya terjadi. Simak baik-baik. 

8 Tahap perkembangan makan bayi

Tahap 1: Ketika anak mulai mengenal masakan padat (pendamping ASI)

Menurut American Academy of Pediatrics serta sejumlah dokter anak, bayi yang berusia antara 4-6 bulan dianjurkan untuk mulai mengonsumsi masakan padat. Di usia ini, reflek ekstrusi, atau reflek menjulurkan lidah keluar untuk mengisap payudara atau botol susu akan berangsur hilang. Pada usia 4-6 bulan, leher bayi sudah mulai bertenaga serta mampu mengangkat kepala sendiri.

Inilah tahap perkembangan makan bayi yang sudah mulai mampu Enda perkenalkan ke masakan padat atau masakan pengganti ASI. Namun andai saja bayi Enda menjalani program ASI langsung, Enda disarankan untuk menunda hibahmakanan padat sampai bayi Enda berusia genap 6 bulan.

Tahap 2: Ketika anak mulai beralih dari susu murni ke masakan bertekstur

Pada tahap perkembangan makan bayi yang ke 2 ini, abaikan bayi mulai terbiasa beserta aktivitas makan selain ASI atau susu formula. Setelah beberapa minggu, Enda mampu mulai menyampaikan asupan masakan yang lebih bertekstur.

Kenalkan tekstur baru pada anak perlahan-huma. Enda mampu mulai beserta memberi bayi pisang atau alpukat tumbuk.

Enda mampu menyampaikan masakan bayi beserta tahapan  mulai dari bubur lembut (tahap 1), ke bubur kental (tahap 2), sampai bubur bergumpal (tahap 3) waktu bayi berusia kurang lebih 9 bulan. Makanan bertekstur ini tetap mampu dilumat walaupun gigi bayi belum tumbuh sempurna.

Tahap 3: Ketika anak mulai duduk pada kursi makan

Tahapan selanjutnya artinya waktu bayi sudah mulai belajar duduk pada kursi makan (high chair). Tetap perhatikan anggaran keselamatan anak: selalu kenakan sabuk pengaman setiap kali anak ditempatkan pada atas kursi makan, walaupun kemungkinan anak untuk jatuh atau keluar sangat mini. Tidak ada salahnya mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, sebab kecelakaan mungkin saja terjadi waktu orangtua lengah.

Tahap 4: Ketika anak mulai menggenggam masakan

Umumnya bayi yang berusia kurang lebih 7-11 bulan sudah mampu menggunakan tangan mereka untuk berusaha mengambil masakan yang dipegang orang tuanya. Tahapan ini secara tidak langsung menampakan bahwa anak sudah siap untuk masakan yang mampu digenggam.

Makanan yang dipilih tentunya wajib tetap sehat, bergizi, serta bertekstur lembut. Misalnya pasta dipotong dalam bentuk dadu, potongan-potongan mini sayuran matang seperti wortel, kacang panjang, buncis atau ayam serta daging lembut didasarkan  bentuk genggaman tangannya.

Tahap 5: Ketika Anak mulai menggunakan sendok

Sesaat setelah bayi sudah mampu menggenggam makanannya, Enda sudah boleh mencoba memberinya sendok. Jangan heran jikalau mereka malah memainkannya atau bahkan memasukkan sendok ke dalam mulut. Itu wajar terjadi, kok.

Kebanyakan bayi belum mampu menggunakan sendok secara efektif sampai berusia 1 tahun. Namun, tidak ada salahnya bagi bunda untuk membiarkan bayi latihan menggunakan sendok terlebih dahulu. Ketika mengajari anak makan sendiri menggunakan sendok, mulailah beserta masakan lengket seperti yogurt, kentang tumbuk, atau cottage cheese.

Tips lain: Beri sedikit krim keju pada atas sendok, kemudian taruh potongan sereal berbentuk O pada atasnya. Krim keju akan membuat sereal tetap menempel pada sendok, sehingga bayi mampu makan sereal dari sendoknya sendiri. Untuk mengantisipasi kotor dari masakan bayi yang tumpah,  pakai celemek bayi yang tahan air serta taruh alas pada bawah kursi makan supaya mudah dibersihkan.

Tahap 6: Saat bayi mulai mencoba masakan yang tak jarang menyebabkan alergi

Beberapa dokter menganjurkan orangtua untuk menunggu sampai anak berusia 1 tahun, sebelum mencoba masakan yang umumnya memicu alergi, seperti telur atau ikan. Namun dari penelitian, menunggu bayi sampai melewati usia tertentu tidak menampakan pengaruh yang signifikan, kecuali andai saja orangtua memang memiliki riwayat alergi masakan atau ada dugaan anak mengidap alergi tertentu.

Tidak ada bukti yang menampakan bahwa masakan alergik yang diberikan pada anak pada bawah usia 1 tahun membuat mereka lebih rentan terkena alergi. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), mengenalkan masakan alergik pada anak sebelum usia 1 tahun hukumnya legal-legal saja. Namun, banyak dokter sepakat bahwa orangtua wajib sangat berhati-hati dalam memberi kerang serta kacang. Pasalnya, reaksi alergi yang disebabkan dari masakan ini mampu sangat berbahaya bagi anak.

Tahap 7: Perhatikan asupan minum air mineral untuk anak

Selama 6 bulan pertamanya, bayi tidak membutuhkan asupan air tambahan sebab semua air yang mereka butuhkan terdapat pada dalam ASI atau susu formula. Pemberian air pada bayi pada bawah usia 6 bulan justru mampu mengganggu proses penyerapan nutrisi untuk tumbuh kembang bayi. Begitu mereka berusia 9 bulan, mereka mampu mulai minum air beserta menggunakan sippy cup atau gelas anti tumpah.

Tahap 8: Saat anak sudah mampu makan beserta sendiri

Menguasai indera makan merupakan proses yang panjang. Kebanyakan bayi belum mampu menggunakan sendok secara efektif sampai berusia 1 tahun. Dorong anak untuk tetap berlatih beserta kondusif, serta sekali lagi, berantakan atau baju kotor sebab masakan artinya wajar. Jadi, selamat menyaksikan tumbuh kembang bayi Enda beserta senang serta penuh kasih, ya.
loading...

0 komentar untuk 8 Tahapan Perkembangan Makan Bayi