5 Hal yang Harus Anda Lakukan Ketika Menyaksikan Bullying

5 Hal yang Harus Anda Lakukan Ketika Menyaksikan Bullying
Sekolah & media sosial bukan satu-satunya kawasan terjadinya bullying atau perisakan. Anda mampu melihat tindakan ini pada jalan ataupun pada kawasan kerja. Menurut sebuah penelitian, bullying pada kawasan kerja bahkan lebih mampu membuat seseorang merasa depresi melebihi tekanan dari tuntutan pekerjaan itu sendiri. Lantas, apa yg harus Anda lakukan apabila Anda melihat bullying?

Apakah Anda hanya akan merekam kejadian itu & menyebarkannya melalui media sosial? Nah, penerangan pada bawah ini mampu membantu Anda mengambil perilaku waktu Anda melihan bullying pada mana pun & kapan pun.

Seperti apa tindakan yg mampu disebut bullying atau perisakan?

Bullying artinya konduite kekerasan fisik ataupun mental pada mana terdapat satu orang atau lebih yg melakukan penyerangan atau mengintimidasi orang lain. Tindakan ini tidak hanya terjadi waktu pelaku melakukan kekerasan secara fisik kepada korban, seperti memukul, menampar, atau menendang.

Bullying jua mampu dilakukan tanpa melakukan kekerasan fisik. Misalnya mengejek, mengolok, memanggil seseorang bareng sebutan yg hina atau kasar, mampu jua membuatkan gosip mengenai korban atau mempermalukannya pada depan banyak orang.

Banyak orang takut menghentikan aksi perisakan atau melaporkannya karena 2 hal. Pertama, merasa takut akan jadi target berikutnya, ke 2 Anda tidak memahami harus berbuat apa waktu melihat bullying.

Apa yg harus aku lakukan apabila melihat bullying?

Menurut penelitian dalam Journal of Human Relations, mereka yg melihat bullying atau menyaksikan intimidasi pada kawasan kerja cenderung ingin cepat mengundurkan diri, meskipun mereka bukan sasarannya. Agar Anda tidak menjadi saksi bisu, berikut hal yg mampu Anda lakukan waktu melihat bullying seperti yg dilansir dari Psychology Today.

1. Catat setiap kejadian

Catat setiap insiden perisakan yg Anda saksikan setiap harinya. Catat apa saja yg dilakukan & dikatakan oleh pelaku bullying kepada korban.

Anda gak perlu terus menerus mengawasi sampai dicurigai, Anda hanya perlu mencatat apa yg kebetulan Anda saksikan. Jangan hanya mencatat waktu para pelaku ini melakukan kekerasan berupa fisik. Catat jua hal-hal yg berkaitan bareng tindakan bullying seperti mengacak-rambang tas korban, membuatkan rekaan, & sebagainya.

2. Kumpulkan barang bukti

Aika Anda melihat bullying & menemukan sesuatu yg mampu menjadi barang bukti baik berupa rekaman, foto, atau benda, simpan barang bukti itu sebaik mungkin. Anda tidak akan pernah memahami kapan Anda akan memerlukannya kelak. Buat folder spesifik pada laptop atau ponsel buat menyimpan barang bukti ini.

Aika barang bukti berupa benda, simpan pada kawasan spesifik buat menyimpannya. Pastikan Anda menyimpannya pada kawasan kondusif. Selain itu, gak perlu memberi memahami banyak orang kalau Anda sudah mengumpulkan banyak barang bukti. Yang perlu memahami hanyalah korban atau pihak yg berwenang. Misalnya manajer HRD, atasan, atau kepolisian. 

3. Alihkan perhatian pelaku bullying atau korbannya

Ketika bullying terjadi, Anda gak perlu beraksi bareng heroik buat menyelamatkan korban dari situasi tadi. Yang terdapat malah ego pelaku terluka menjadi akibatnya dia akan membalas dendam bareng cara yg tidak terduga. Misalnya saat Anda ke dapur, Anda melihat rekan kerja Anda sedang pada-bully oleh atasannya.

Anda nisbi mengalihkan perhatian pelaku bareng cara mengajaknya mengobrol atau pretensi mencari indera makan tertentu & minta kontribusi pelaku buat mencarinya. Jila pelaku tidak menggubris Anda, Anda mampu menolong korban bareng mengatakan misalnya, Eh, kau dicari sama Pak Fajar, lho. Sepertinya mau bahas proposalmu kemarin. Dengan begitu, korban jadi punya alasan buat segera meninggalkan pelaku.

4. Mencari kontribusi

Harus diakui, berat cita rasanya buat membantu korban bullying seseorang diri. Inilah mengapa vital bagi Anda buat mencari dukungan & kontribusi dari orang-orang yg jua sudah muak melihat bullying dilakukan setiap hari. Semakin banyak kontribusi yg berhasil Anda himpun, lama-lama si tukang bully akan kalah jumlah. Hal ini jua akan membantu korban agar tidak merasa sendirian apalagi sampai dikucilkan.

lima. Bicaralah pada seseorang yg mampu menghentikan aksi bullying

Para korban bullying acapkali merasa takut buat berbicara, mereka takut tidak akan Anda yg membela atau merasa diabaikan apabila mereka berbicara mengenai hal ini. Kalau hal ini yg memang terjadi, Anda mampu secara pribadi berbicara pada seseorang yg Anda rasa mampu menghentikan aksi bullying ini.

Aika dikantor, Anda mampu berbicara kepada HRD atau atasan yg berwenang. Aika pada kampus, Anda mampu berbicara pada kepala program studi, & apabila terjadi pada lingkungan kawasan tinggal Anda, laporkanlah kepada kepala RT atau RW setempat. Sebagai pihak ketiga atau saksi, Anda mempunyai posisi yg lebih baik buat menyampaikan penerangan secara objektif mengenai konduite negatif tadi.

Menghentikan bullying itu dimulai dari diri sendiri

Banyak dari Anda yg mungkin tanpa sadar sudah melihat bullying. Entah itu pada kampus, kantor, atau pada sekitar lingkungan Anda. Selama ini Anda mungkin menentukan buat mengabaikan hal ini & pretensi tidak memahami. Namun, ini berarti Anda sama seperti pelaku yg membiarkan korban terus tertindas & dipermalukan. 

Masalahnya, kebanyakan pelaku berpikir bahwa tindakannya mampu dibenarkan. Misalnya karena dia merasa memang seluruh ini salah korban yg terlalu lemah atau menyebalkan. Karena itu, Anda & orang-orang pada sekitar harus tegas membagikan rasa tidak terima & tidak suka terhadap perbuatan pelaku. Tunjukkan bahwa perisakan memang tidak mampu diterima dalam lingkup sosial Anda.
loading...

0 komentar untuk 5 Hal yang Harus Anda Lakukan Ketika Menyaksikan Bullying