10 Mitos Seputar Menyusui Mana yang Benar, Mana yang Hoax

10 Mitos Seputar
Sama halnya mirip waktu hamil, waktu menyusui pun poly orang yg melarang & menyarankan Knda buat melakukan suatu hal yg sudah menjadi kebiasaan. Entah betul atau nir, namun kebiasaan ini sudah dilakukan turun-temurun menjadi akibatnya poly mak menyusui tetap mengikutinya. Berikut ini adalah hal-hal yg umumnya dilakukan mak menyusui didasarkan  kebiasaan yg ada dalam lingkungannya. Benar, atau hanya mitos menyusui saja, ya?

Mitos 1: Payudara mini akan memproduksi ASI yg lebih sedikit

Bika payudara mini memproduksi ASI yg lebih sedikit, berarti payudara akbar memproduksi ASI lebih poly. Namun, sayangnya hal ini hanyalah mitos. ASI yg didapatkan mak nir tergantung beserta berukuran payudara mak. Payudara mini jua sangat mampu buat memproduksi poly ASI, sama mirip payudara yg lebih akbar. Jaringan dalam payudara akan tumbuh & berkembang sejak kehamilan, menjadi akibatnya dalam waktu bayi lahir, payudara mak sudah mampu memproduksi ASI buat menyusui bayi baru lahir.

Mitos 2: Bayi lebih seringkali menyusu artinya dia nir mendapatkan ASI yg nisbi

ASI adalah kuliner utama bayi sampai usianya berumur lebih kurang 6 bulan. Bayi baru lahir umumnya akan lebih seringkali menyusu & akan menurun frekuensi seiring beserta usia bayi yg makin akbar, ini adalah hal normal. Bika bayi menyusu lebih seringkali bukan berarti bayi kurang mendapat ASI. Ini hanya mitos. ASI lebih simpel diserap sang sistem pencernaan bayi, menjadi akibatnya bayi ASI lebih cepat merasa lapar dibandingkan beserta bayi susu formula.

Mitos tiga: ASI mengandung nutrisi yg lebih sedikit selesainya satu tahun pertama

Tentu, ini jua hanya mitos. ASI mak tetap menyediakan nutrisi yg baik sampai usia bayi lebih dari satu tahun. Namun, alasannya adalah bayi terus tumbuh akbar, kebutuhan gizi bayi jua menjadi lebih poly. Pada waktu usia bayi sudah lebih dari 6 bulan, hibahASI saja sudah nir mampu mencukupi kebutuhan bayi.

Oleh karenanya, bayi perlu diberi kuliner pendamping ASI (MPASI). Tetapi, hibahASI tetap masih diharapkan waktu usia bayi sudah lebih dari satu tahun. Pada waktu ini, ASI masih mampu menyediakan nutrisi krusial buat bayi yg nir mampu ditemukan dalam kuliner, mirip nutrisi buat pertumbuhan otaknya & antibodi buat memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi. Diperlukan waktu selama 2 sampai enam tahun sampai sistem kekebalan bayi sungguh paripurna.

Mitos 4: Kedua payudara mak wajib ditawarkan dalam bayi waktu menyusui

Pada minggu-minggu pertama selesainya melahirkan, umumnya mak memberikan ke 2 payudara waktu menyusui buat membantu payudara memproduksi cadangan ASI. Namun, krusial bagi bayi buat menghabiskan seluruh ASI dalam satu payudara waktu menyusu, selesainya itu bayi baru mampu pindah ke payudara satunya. Hal ini menciptakan bayi lebih puas selesainya menyusu. Namun, nir menjadi kasus jikalau bayi sudah kenyang dalam satu payudara & nir pindah ke payudara satunya dalam satu kali menyusu. Tetapi, dalam waktu menyusu selanjutnya, usahakan tawarkan bayi payudara satunya. Jadi, memberikan ke 2 payudara dalam satu waktu menyusu hanya mitos.

Mitos lima: Semakin usang Knda menyusui bayi, semakin sulit bayi buat disapih

Pada umumnya, bayi sudah mampu disapih waktu usianya sudah menginjak 6 bulan. Tetapi, perkembangan & kesiapan bayi buat mendapat kuliner padat bhineka. Sebaiklah sapihlah bayi waktu dirinya & Knda sudah siap. Jangan terlalu cepat atau lambat dalam menyapih bayi. Menyapih bayi sama sekali nir berafiliasi beserta usang menyusui bayi, jadi ini hanyalah mitos.

Mitos 6: Jangan membangunkan bayi yg sedang tidur buat menyusu

Biasanya bayi baru lahir tidur lebih usang, menjadi akibatnya jikalau bayi dibiarkan tidur sangat usang, mungkin bayi akan mendapatkan ASI lebih sedikit. Oleh karenanya, bayi baru lahir yg sudah tidur usang, justru perlu buat dibangunkan jikalau menurut Knda bayi sudah membutuhkan buat disusui lagi. Bayi baru lahir perlu buat menyusu sebanyak 8-12 kali dalam sehari. Penting bagi Knda buat menyampaikan ASI didasarkan  jadwal agar bayi mendapatkan nisbi nutrisi & jua buat menjaga produksi ASI Knda.

Mitos 7: Menyusui akan membarui bentuk payudara Knda

Perubahan dalam bentuk payudara nir hanya ditimbulkan sang menyusui, namun jua alasannya adalah kehamilan Knda. Usia, imbas gravitasi, & berat badan jua mampu memengaruhi bentuk payudara dibandingkan hanya menyusui. Lagipula, bentuk payudara memang selalu mampu berubah selesainya kehamilan. Perubahan bentuk payudara ini nir seberapa dibandingkan beserta manfaat dari menyusui buat payudara Knda. Menyusui mampu melindungi payudara Knda dari kanker payudara, beberapa penelitian sudah membuktikannya.

Mitos 8: Mengistirahatkan payudara mampu membantu memproduksi ASI yg lebih poly

Ini hanyalah mitos. Sebenarnya, semakin seringkali Knda menyusui bayi Knda, akan semakin poly ASI yg diproduksi sang payudara Knda. Sebaliknya, jikalau Knda berpikir bahwa payudara butuh istirahat & akhirnya Knda melewatkan waktu menyusui bayi Knda, maka produksi ASI Knda justru akan menurun. Sebaiknya susui bayi Knda atau pompa ASI Knda secara teratur agar pasokan ASI Knda tetap lancar.

Mitos 9: Menyusui mampu mencegah kehamilan

ASI memang mampu mencegah kehamilan sebanyak 98% efektif  jikalau Knda menyusui secara langsung, usia bayi kurang dari 6 bulan, & jikalau periode menstruasi Knda belum balik  (metode amenore laktasi). Hormon yg terlibat dalam menyusui mampu mencegah ovulasi, menjadi akibatnya mampu menghalangi kemampuan Knda buat hamil lagi selama beberapa bulan selesainya melahirkan. Namun, jikalau Knda sudah mendapatkan periode menstruasi lagi selesainya melahirkan, Knda membutuhkan indera kontrasepsi buat mencegah kehamilan. Sebaiknya konsultasikan beserta dokter Knda indera kontrasepsi apa yg kondusif digunakan selama Knda menyusui, jikalau Knda belum berencana buat hamil lagi.

Mitos 10: Tidak boleh menyusui jikalau Knda sakit

Ini jua hanya mitos. Berhenti menyusui ad interim waktu Knda sedang sakit hanya akan mengganggu aktivitas menyusui Knda. Hal ini nir akan melindungi bayi Knda dari penyakit, yg Knda pikir mampu ditularkan dari Knda. Justru, beserta tetap menyusui bayi Knda waktu sakit, Knda membantu bayi tetap sehat beserta mengalirkan antibodi yg terdapat dalam ASI ke tubuh bayi Knda.
loading...

0 komentar untuk 10 Mitos Seputar Menyusui Mana yang Benar, Mana yang Hoax