Panduan Membesarkan Anak Hiperaktif

Panduan Membesarkan Anak Hiperaktif
Membesarkan anak hiperaktif bisa menjadi suatu hal yg menguras tenaga dan pikiran. Tetapi menjadi orangtua, ada poly yg bisa Anda lakukan buat membantu mengelola perilakunya sebelum si kecil jadi betul-betul tidak terkendali.

Anak hiperaktif seringkali dicap nakal, padahal mungkin menunjukan ADD/ADHD

Hiperaktivitas kadang seringkali dianggap menjadi kelakuan anak-anak, cacing kepanasan, anak nakal, hingga anak yg nggak bisa membisu. Meski begitu, hiperaktivitas merupakan galat satu gejala yg mendasari Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (ADD/ADHD), syarat yg dimiliki oleh setidaknya 10 % anak Indonesia usia sekolah dasar pada tahun 2011, dan jumlahnya terus meningkatsejak tahun  ke tahun, dilansir dari Republika.

Anak-anak pengidap ADHD umumnya memiliki fungsi eksekutif yg tidak berfungsi optimal. Fungsi eksekutif ini mencakup keterampilan buat merencanakan dan berpikir sebelum bertindak, mengatur diri dan impuls, dan menuntaskan tugas.

Walaupun gejala ADD/ADHD bisa terlihat sangat menjengkelkan bagi orang-orang pada sekitar anak, krusial buat memahami bahwa anak-anak berkebutuhan spesifik ini tidak sengaja bertingkah misalnya itu. Mereka ingin bisa duduk membisu, merapikan kamar sendiri sehabis bermain, dan menuruti apa ungkap orangtuanya, akan akan tetapi mereka tidak memahami bagaimana caranya. Artinya, Anda perlu mengambil alih peran eksekutif buat anak sekaligus menyampaikan bimbingan sementara anak Anda secara sedikit demi sedikit memperoleh keterampilan eksekutifnya sendiri.

Bika Anda memiliki anak yg hiperaktif, terlebih dulu konsultasikan dengan dokter buat secara resmi menyingkirkan diagnosis ADHD. Bika anak Anda terdiagnosis ADD/ADHD, dokter dapat menyampaikan obat-obatan resep dan terapi sikap buat membantu syarat si kecil. Sementara itu, jika anak Anda tidak memiliki ADHD, namun hanya memiliki kepribadian yg lebih berapi-barah, gigih, dan berenergi dari anak lainnya, ada poly cara sederhana yg bisa Anda lakukan buat mengelola perilakunya.

Panduan membesarkan anak hiperaktif

1. Bangun struktur dan rutinitas

Anak hiperaktif  baik mengidap ADHD maupun tidak akan lebih mungkin buat menuntaskan suatu tugas saat dihadapkan dengan pola yg sudah terprediksi. Tugas Anda merupakan buat membuat dan mempertahankan struktur dan rutinitas pada lingkungan tempat tinggal Anda.

Ciptakan ritual sederhana dan dapat diprediksi buat waktu makan, mengerjakan PR, bermain, dan waktu tidur. Setiap menjelang waktu tidir, minta anak buat menata baju yg ingin beliau pakai esok hari, dan pastikan segala kebutuhan sekolahnya terkumpul dengan rapi pada satu tempat spesifik, siap buat beliau ambil.

2. Tetapkan peraturan dan disiplin

Anak-anak hiperaktif membutuhkan peraturan konkret dan konsisten, yg dapat mereka pahami dan ikuti. Anda bisa menuliskan peraturan tempat tinggal pada papan tulis akbar dan menggantungnya pada tempat yg bisa dicermati kentara oleh si kecil.

Tidak seluruh keinginannya wajib diikuti, akan akan tetapi sedikit ikut merasakan dan kompromi dari pihak Anda mungkin akan efektif menekan amukannya saat beliau merasa tidak diacuhkan. Akui perasaannya, misalnya, Mama memahami kamu pengen donat itu, akan akan tetapi kamu belum makan malam. Donatnya boleh dimakan cuma sehabis makan, Jangan lupa buat selalu terapkan peraturan tempat tinggal kapanpun dan pada manapun, buat seluruh anggota famili, jadi beliau akan memahami apa yg wajib beliau harapkan dari orang lain dan apa yg diperlukan dari dirinya.

Tetapkan peraturan yg kentara dan sederhana, dilengkapi dengan sistem konsekuensi dan hibah. Berikan kebanggaan saat beliau memahami dan menuruti peraturan Anda dan tunjukkan bagaimana sikap baiknya mengarah pada output yg positif, sambil sesedikit mungkin menyampaikan reaksi negatif terhadap kebandelan anak. Namun, tetap berikan konsekuensi dari setiap sikap buruk yg beliau tunjukkan.

tiga. Jangan menghukum fisik atau berteriak memarahi

Anak hiperaktif membagikan perasaan mereka dengan sangat kentara dan gamblang, entah itu kegembiraan atau ledakan tantrum saat suasana hatinya memburuk.

Anda dapat mendinginkan kepalanya dengan mengajarkan teknik pernapasan sederhana: mengambil napas dalam-dalam dan embuskan dalam 10 hitungan lambat, atau minta beliau buat mengepalkan-melemaskan tangan selama beberapa kali hingga beliau tenang.

Tapi, Anda masih perlu batasan yg kentara buat setiap sikap yg tidak pantas. Gunakan sistem waktu istirahat buat menangani sikap buruknya. Instruksikan anak buat masuk ke dalam kamar Anda (atau ruangan lain yg tidak poly distraksi, misalnya mainan) selama beberapa waktu buat berdiam diri, setiap kali beliau berontak dan menendang; menjerit-jerit; atau melempar barang ke penjuru ruangan. Setelah usai, jelaskan padanya mengapa sikap tadi tidak Anda sukai.

Waktu istirahat tidak wajib selalu diasosiasikan dengan hal yg negatif. Bika beliau mulai tampak gelisah dan akan mengganggu pekerjaan Anda, Anda bisa menunjukkan Dek, mau dengerin musik pada kamar (atau pada manapun tempat yg Anda jadikan menjadi tempat istirahat) hingga mama selesai bikinin kamu makan?

Hukuman fisik wajib dihindari pada anak hiperaktif (dan anak-anak pada umumnya) alasannya kita ingin mengajarkan mereka buat tidak menjadi lebih militan, bukannya mengajarkan bahwa kekerasan merupakan suatu hal yg lazim. Anak-anak, terutama yg hiperaktif, membutuhkan panutan orang dewasa dalam aspek kontrol dan kenyamanan diri.

4. Kompromi

Luapan tenaga ini tidak bisa dipendam dan diacuhkan. Anak-anak ini membutuhkan rutinitas luar ruangan, misalnya berjalan, bermain pada taman, berolahraga, atau sekadar berlarian dari ujung ke ujung. Pagar pembatas akan sangat membantu Anda buat membatasi ruang mobilitas si kecil.

Ada baiknya buat menghindari waktu menganggur. Waktu menganggur yg terlalu usang dapat memperburuk sifat hiperaktifnya dan malah mendorong mereka buat membuat kekacauan pada dalam tempat tinggal. Penting buat menjaga anak tetap sibuk buat menyalurkan energinya tanpa wajib membuatnya kewalahan.

Saat cuaca buruk, anak membutuhkan ruangan bermain spesifik pada mana beliau dapat melakukan apapun sesukanya tanpa kritik. Bika tidak ada ruangan yg agak akbar, garasi bisa Anda modifikasi sementara menjadi tempat pelarian si kecil.

Meski hiperaktivitas dibolehkan pada dalam tempat tinggal, namun jangan merangsangnya secara percuma. Anak hiperaktif dapat menjadi lebih cepat terdistraksi dan kelelahan, jika terlalu poly aktivitas sepulang sekolah. Saat anak terlalu lelah, hal ini akan membuatnya tanggal kendali dan hiperaktivitasnya akan semakin ekstrem. Anda mungkin perlu buat berkompromi melakukan penyesuaian seputar aktivitas anak pada tempat tinggal sepulang sekolah sinkron kemampuan diri anak dan tuntutan buat aktivitas tertentu.

Kompromi jua wajib Anda lakukan saat melihat masih ada satu tugas anak yg terlantar tidak selesai entah itu membereskan tempat tinggal atau mandi pada saat beliau sudah menuntaskan tugas-tugas lainnya, contohnya mengerjakan PR, menyiapkan kitab sekolah, dan memberi makan anjing peliharaan.

Terlalu menuntut anak buat mengerjakan segala sesuatu hingga tuntas tidak hanya akan membuat Anda merasa gerah dan tidak puas, namun jua membuat suatu ekspektasi yg mustahil buat si kecil yg hiperaktif.
loading...

0 komentar untuk Panduan Membesarkan Anak Hiperaktif