Mengenal Mythomania, Saat Si Pembohong Percaya Pada Kebohongannya Sendiri

Mengenal Mythomania, Saat
Enda niscaya mengenal paling nir satu orang dalam hayati Enda yg hobi berbohong. Enda mungkin penasaran, apakah sebenarnya timbul yg keliru menggunakan orang yg suka berbohong & apakah hal tadi termasuk gangguan psikologis. Nah, rupanya timbul ungkap spesifik buat orang yg selalu berbohong, yaitu mythomania atau psedulogia fantastica. Sudah pernah dengar ungkap ini, belum? Yuk, berkenalan lebih jauh menggunakan mythomania kepada bawah ini.

Apakah itu mythomania?

Bohong patologis, atau yg keliru satunya dikenal menggunakan sebutan mythomania, ialah suatu keadaan kepada mana seseorang tidak sporadis melakukan kebohongan dalam jangka waktu yg usang (contohnya hampir seluruh hidupnya dipenuhi kebohongan) & terus dilakukan, meskipun maksudnya berbohong bukan buat mencari untung.

Gangguan ini poly terjadi kepada mereka yg berusia 16 hingga 22 tahun, menggunakan perbandingan jenis kelamin yg seimbang antara laki-laki & perempuan.

Pada orang menggunakan syarat ini, kebohongan sudah menjadi bagian akbar dalam hidupnya. Bahkan, tidak sporadis orang menggunakan syarat ini memercayai kebohongannya sendiri menjadi akibatnya dia tidak bisa membedakan lagi mana yg fiktif & mana yg konkret dari kehidupannya.

Dari mana dari usul mythomania?

Mythomania pertama kali ditemukan sang psikiater dari Jerman bernama Anton Delbrueck. Pada tahun 1891, Anton Delbrueck menyampaikan nama pseudologia fantastica buat mendeskripsikan sekelompok pasien yg kerap melakukan cerita dusta yg disertai menggunakan unsur khayalan atau fantasi dalam cerita mereka.

Apakah seluruh orang yg suka dusta mengidap mythomania?

Tidak, mythomania ialah keliru satu jenis dari kebohongan patologis. Kebohongan patologis sendiri memang dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

Pseudologica fantastica atau mythomania.
Berbohong output istiadat (kebohongannya cepat ketahuan & umumnya disertai gangguan neurologis misalnya kesulitan belajar).
Berbohong yg disertai istiadat spontan misalnya mencuri, berjudi, & belanja gila-gilaan.
Penipu yg suka membarui identitas, alamat, & profesi buat menyamar jadi orang lain atau agar mereka seolah terlihat hebat kepada mata orang lain.

Dari seluruh jenis kebohongan patologis, mythomania ialah jenis yg dipercaya paling ekstrem, alasannya adalah jenis ini menggabungkan keterangan & fantasi. Mereka yg mengalami mythomania kerap kali akan melakukan kebohongan & merasa mendapatkan kesenangan dari kebohongan itu sendiri.

Akan namun, meski mereka tampaknya merasa bahagia, kepada dalam hati mereka tetap merasa bersalah & mengetahui bahwa itu hal yg nir baik, akan akan tetapi mereka tetap akan berpura-pura & menutupi kebohongan mereka. Bahkan kalau sudah parah, yg tadinya hanya kebohongan bisa diyakini menjadi suatu keterangan sang si suka berbohong itu sendiri.

Terdapat beberapa kriteria dari mereka yg mengalami mythomania, diantaranya:

Cerita yg mereka katakan terdengar sangat konkret & mereka mungkin menceritakan sesuatu sinkron kisah konkret orang lain.
Kecenderungan mereka membangun cerita yg bersifat tetap & stabil.
Kebohongan nir dilakukan buat mendapatkan suatu untung material.
Cerita yg mereka buat umumnya berkaitan menggunakan institusi krusial kepolisian, angkatan darat, & sebagainya. Mereka pun memiliki peran krusial dalam institusi atau dalam cerita tadi. Misalnya menjadi tokoh penyelamat atau menjadi korban yg tersakiti.

Bagaimana cara membedakan mythomania & dusta biasa?

Jila ditinjau sinkron tujuannya, jenis kebohongan ini tidak sama. Berdasarkan sebuah penelitian kepada tahun 2016, kebohongan awam umumnya bisa dilakukan alasannya adalah beberapa alasan, misalnya:

Keinginan buat menutupi sesuatu perihal dirinya.
Keinginan buat memperoleh untung.
Menutupi diri dari kesalahan yg dilakukan.
Rasa kurang percaya diri menjadi akibatnya membuatnya berpura-pura jadi orang lain agar orang lain lebih menyukainya.

Sedangkan, kebohongan jenis mythomania nir berkaitan buat memperoleh untung & bersifat kompulsif-spontan. Bahkan mereka akan tetap berbohong walau kebohongan tadi berdampak nir baik bagi diri mereka sendiri.

Selain itu, mereka yg mengalami mythomania umumnya melakukan kebohongan yg bersifat fantasi. Biasanya mereka akan mengatakan kebohongan perihal sesuatu yg mereka khayalkan & digabungkan menggunakan keterangan yg timbul. Sedangkan kebohongan yg awam umumnya hanya perihal hal-hal seputar perasaan, pendapatan, pencapaian, kehidupan seksual, & perihal usia.

Bagaimana cara mengatasi mythomania?

Pengobatan menggunakan pendekatan psikoterapi & penggunaan obat-obatan pribadi yg diresepkan sang dokter ternyata nisbi efektif buat orang menggunakan syarat ini. Karena itu, konseling bisa sangat membantu mereka. Dukung mereka buat terus melakukan konseling & mengikuti anjuran dokter.

Jila Enda memiliki syarat ini, ingatlah bahwa buat berubah & memperbaiki diri, Enda dihentikan berbohong kepada dokter & terapis yg akan membantu Enda.

Metode konseling yg bisa dilakukan bisa majemuk. Dapat dilakukan konseling secara individual (terutama jika mereka nir ingin orang lain kepada luar terapis mereka mengetahui segala kebohongan mereka, maka teknik ini bisa dipilih), pula konseling yg dilakukan menggunakan pasangan, agar mereka menerima dukungan dari pasangannya.
loading...

0 komentar untuk Mengenal Mythomania, Saat Si Pembohong Percaya Pada Kebohongannya Sendiri