Apa itu obesitas?
Obesitas adalah syarat dalam mana tubuh menyimpan lemak berlebih dalam taraf yg nir sehat. Penyimpanan lemak tubuh dalam biasanya diatur sang proses metabolisme makanan & bergantung dalam asupan kalori & tenaga yg dimuntahkan sumber makanan tadi.
Terlalu poly asupan kalori yg disertai beserta sangat sedikitnya tenaga yg didapatkan tubuh melalui kalori akhirnya bisa memproduksi Knda kena obesitas.
Di samping itu, masih terdapat proses fisiologis lainnya yg diatur sang otak dalam penyimpanan cadangan makanan. Salah satu gangguan kelenjar dalam otak, yaitu hipotalamus, bisa membuahkan perubahan metabolisme & membuahkan seseorang mengalami obesitas.
Gangguan kelenjar hipotalamus & efeknya terhadap obesitas
Hipotalamus adalah bagian berukuran mini dalam otak yg berperan menghubungkan sistem saraf beserta sistem endokrin, dalam mana kelenjar pituitari berperan menjadi mediator keduanya. Hipotalamus berperan dalam mengatur produksi hormon pitutari yg berperan dalam pengaturan suhu tubuh, daur tidur, & rasa lapar & haus.
Hipotalamus juga berperan dalam mengganti hormon tiroid yg belum aktif troksin menjadi triiodotironin menjadi akibatnya secara eksklusif berperan dalam membantu penggunaan hormon tiroid.
Jila terdapat kerusakan dalam otak, bagian hipotalamus akan mengganggu poly sekali fungsi tubuh. Disfungsi hormon tiroid & gangguan dalam kelenjar pituitari memicu penumpukan lemak. Akibatnya, berat badan akan naik beserta simpel.
Gangguan tadi membuahkan gangguan metabolisme yg ditandai beserta ketidakseimbangan suhu tubuh, produksi hiperbola hormon lapar (leptin) & insulin, & proses pembakaran kalori yg nir semestinya. Otak pun mendapatkan frekuwensi bahwa tubuh selalu merasa lapar menjadi akibatnya proses metabolisme zat gizi lebih mengutamakan penyimpanan cadangan makanan daripada buat memproduksi tenaga beserta membakar kalori.
Obesitas hipotalamik bisa dipicu sang tumor otak
Meskipun terbilang sporadis, obesitas hipotalamik bisa terjadi menjadi komplikasi sumber tumor otak craniopharyngioma (CP). Kondisi tadi adalah tumor sumber syarat bawaan lahir & timbul ketika perkembangan embrio bayi. Tumor CP termasuk tumor yg jinak, namun tumbuhnya tumor tadi akan mengganggu hipotalamus & kelenjar pitutari.
Komplikasi CP & obesitas juga bisa bertambah berfokus ketika tubuh nir bisa menyimpan lemak beserta normal yaitu dalam bawah bagian atas kulit & mulai menyimpan lemak dalam lebih kurang otot, liver (hati) & juga organ lebih kurang perut.
Kondisi obesitas & CP tergolong rumit. Keparahan menandakan-menandakan obesitas bhineka, tergantung seberapa akbar tumor & area otak yg mengalami kerusakan. Meski demikian, faktor pengaturan metabolisme & tenaga juga sangat berpengaruh terhadap terjadinya obesitas. Penanganan CP beserta cara operasi juga memiliki risiko kerusakan hipotalamus otak menjadi akibatnya obesitas hipotalamus bisa permanen terjadi atau bahkan menjadi lebih berfokus.
Gejala & implikasi obesitas
Gangguan metabolisme & hormon yg nir seimbang memproduksi kenaikan berat badan sangat sulit dicegah & diatasi dalam duduk perkara obesitas hipotalamik. Gejala lapar berlebih & kenaikan berat badan secara cepat bisa terjadi ketika terjadi disfungsi metabolisme, selain itu penderita juga mungkin mengalami beberapa menandakan-menandakan dalam bawah ini.
Sangat simpel lelah
Suhu tubuh naik turun, contohnya merasa sangat kepanasan atau kedinginan ketika nir terjadi perubahan suhu yg drastis
Mengalami gangguan tidur & perubahan pola tidur
Merasakan sakit dalam bagian tubuh tertentu
Mengalami gangguan mood
Menurunnya gairah seksual
Pengidap obesitas juga memiliki risiko mengalami penyakit jantung & pembuluh darah (kardiovaskuler). Ini karena tumpukan lemak berlebih bisa menaikkan tekanan darah. Aika terus-terusan terjadi, fungsi jantung & pembuluh darah pun akan terganggu.
Bagaimana cara mengatasi obesitas hipotalamik?
Salah satu pilihan beserta keberhasilan tinggi dalam mengatasi obesitas hipotalamik adalah beserta cara melakukan operasi gastric bypass & pengobatan tumor apabila memiliki tumor CP.
Metode gastric bypass bisa mengatur produksi hormon insulin & mengendalikan rasa lapar. Namun, metode pengobatan ini nir selalu berhasil buat seluruh orang. Operasi ini juga dalam biasanya digunakan menjadi pilihan terakhir ketika perubahan gaya hayati mirip olahraga setiap hari, mengatur pola makan, terapi hormon, & obat-obatan penekan rasa lapar nir berhasil.
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk Kerusakan Otak Bisa Sebabkan Obesitas. Apa Saja Gejalanya