Kenapa Wanita Lebih Mudah Depresi Dibanding Pria

Kenapa Wanita Lebih Mudah Depresi Dibanding Pria
Perasaan duka adalah respon masuk akal waktu Enda menghadapi masa-masa sulit. Biasanya, perasaan tersbut akan menghilang seiring beserta waktu. Namun bagi seseorang yg mengalami depresi, perasaan tadi akan berlangsung usang, bahkan sanggup mensugesti aktivitasnya sehari-hari.

Perasaan duka yg nir kunjung menghilang, sanggup menjadi menerangkan depresi. Depresi adalah syarat gangguan mental yg sanggup mensugesti seluruh aspek kehidupan, termasuk perasaan, cara berpikir, bahkan kegiatan sehari-hari. Depresi bukanlah menerangkan bahwa seseorang lemah atau memiliki kepribadian negatif; depresi adalah syarat medis yg sanggup diobati.

Wanita lebih rentan mengalami depresi dibandingkan laki-laki

Setiap perempuan yg mengalami depresi akan memiliki menerangkan-menerangkan tidak sinkron. Selain itu, taraf keparahan, frekuensi menerangkan-menerangkan, & lamanya depresi yg dialami jua bergantung dalam ciri individu & stadium penyakitnya.

Banyaknya kegiatan yg perlu dilakukan, baik dalam tempat tinggal atau kantor, sanggup menjadi faktor penyebab perempuan mengalami stres. Studi jua telah menemukan bahwa perubahan hormon adalah penyebab perempuan rentan mengalami depresi.

Apa saja faktor penyebab terjadinya depresi dalam perempuan?

Berikut adalah beberapa faktor yg berakibat perempuan rentan mengalami depresi dibandingkan laki-laki:

1. Faktor genetik

Riwayat depresi keluarga menaikkan peluang terjadinya depresi, baik dalam laki-laki & perempuan. Namun, studi menawarkan bahwa tekanan hayati yg dialami cenderung membangun perempuan lebih rentan buat mengalami stres yg berujung depresi dibandingkan laki-laki. Mutasi genetik tertentu yg terkait beserta perkembangan depresi berat hanya terjadi dalam perempuan.

2. Masa pubertas

Pubertas adalah masa waktu seseorang anak mengalami perubahan, baik secara fisik & psikis. Berkaitan beserta depresi, studi menemukan bahwa sebelum masa puber, anak laki-laki & perempuan sama-sama cenderung mengalami depresi. Namun, sehabis usia 14 tahun, perempuan cenderung 2 kali lebih rentan mengalami depresi.

3. Menstruasi

Menjelang menstruasi acapkali kali terjadi perubahan mood yg serupa beserta depresi output perubahan hormon, & ini adalah hal yg masuk akal. Keadaan tadi lebih dikenal beserta tutur PMS atau sindrom pramenstruasi.

Namun terdapat bentuk PMS yg lebih parah, & disebut beserta Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD). PMDD adalah syarat berfokus beserta menerangkan-menerangkan yg parah mirip praktis murka, merasa tertekan, kesedihan, pikiran buat bunuh diri, perubahan nafsu makan, perut kembung, nyeri payudara, & nyeri sendi atau otot.

4. Masa kehamilan

Masa kehamilan tidaklah praktis, karena selama proses tadi akan terjadi perubahan hormon yg sanggup memicu terjadinya perubahan mood atau depresi dalam perempuan. Wanita hamil umumnya menghadapi morning sickness alias mual & muntah, penambahan berat badan, & mood swings atau perubahan emosi yg tidak terduga.

Perubahan hormon & genetik waktu proses perkembangan janin jua membangun perempuan lebih rentan mengalami gangguan mood, mirip depresi. Bahkan sehabis melahirkan, perempuan jua rentan mengalami baby blues, yaitu syarat khawatir, nir suka, mood swings, & kelelahan sehabis melahirkan.

Yang lebih parah, bunda yg baru melahirkan jua berisiko mengidap postpartum depression alias depresi pascamelahirkan, yaitu depresi yg ditandai beserta perasaan kesedihan, kegelisahan, & kelelahan yg ekstrem menjadi akibatnya sanggup menyulitkan perempuan buat menjalani peran baru menjadi bunda, termasuk dalam merawat bayinya.

lima. Masa perimenopause (menjelang menopause)

Beberapa perempuan rentan mengalami depresi sehabis proses melahirkan atau selama masa transisi menuju masa menopause. Proses peningkatan & penurunan hormon reproduksi dalam tahun-tahun menjelang atau selama menopause sanggup berakibat depresi.

Perimenopause (transisi menuju menopause) adalah fase normal dalam kehidupan seseorang perempuan. Bika Enda mengalami perimenopause, menerangkan-menerangkan yg muncul umumnya berupa kasus tidur & perubahan suasana hati.

6. Pengaruh lingkungan

Faktor lain yg jua sanggup membangun perempuan rentan depresi adalah faktor lingkungan, terutama terkait peran perempuan menjadi bunda, istri, & anak bagi orangtuanya. Upaya menyeimbangkan ketiga peran kehidupan tadi nir sporadis membangun perempuan rentan mengalami stres yg sanggup memicu terjadinya depresi.

Beberapa studi menawarkan bahwa perempuan mungkin lebih cenderung merenungkan insiden, yg baik juga yg buruk, dibandingkan laki-laki. Ini membangun perempuan rentan mengalami kecemasan.

Bagaimana cara mengatasi depresi dalam perempuan?

Untuk mengobati depresi, Enda wajib berkonsultasi beserta dokter buat mengetahui penyebab & penanganan yg absolut. Beberapa metode yg sanggup digunakan buat mengobati depresi dalam antaranya adalah beserta dengan obat-obatan mirip antidepresan, atau melalui konseling mirip terapi keluarga & psikoterapi individual.

Tidak perlu memalukan buat meminta pertolongan demi menangani kasus psikis Enda. Seperti halnya penyakit fisik, penyakit mental pun memerlukan perhatian & penanganan yg absolut. Enda pun berhak buat memiliki hayati sehat & suka.
loading...

0 komentar untuk Kenapa Wanita Lebih Mudah Depresi Dibanding Pria