Walaupun nir poly penelitian yg menyidik perihal perawatan kecantikan selama kehamilan, namun melakukan perawatan kuku selama kehamilan masih dievaluasi kondusif hingga hari ini. Melakukan perawatan kuku nir akan menyakiti bayi secara tertentu. Kekhawatiran terbesar adalah kemungkinan terjadinya infeksi kulit selesainya Knda melakukan perawatan.
Pilih salon yg higienis agar terhindari dari infeksi
Terlepas dari Knda hamil atau nir, Knda wajib konfiden terlebih dahulu bahwa salon yg Knda pilih menerapkan prinsip kebersihan yg baik. Aika alat-alat yg dipergunakan nir dibersihkan & disterilisasi bareng betul, maka Knda akan berisiko buat terkena infeksi dalam kulit atau kuku Knda. Infeksi ini sanggup timbul secara tertentu, atau sanggup juga timbul berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan selesainya Knda melakukan perawatan kuku. Jenis-jenis infeksi yg sanggup Knda alami diantaranya:
Infeksi bakteri, mirip paronikia: sanggup diawali bareng bengkak, kemerahan, atau panas dalam lebih kurang kuku tangan atau kaki. Pengobatan buat infeksi bakteri umumnya adalah bareng mengonsumsi antibiotik atau bareng menginsisi daerah yg terkena buat mengeluarkan nanah yg terkumpul.
Infeksi fungi, mirip kaki atlet (athletes foot): infeksi ini sanggup memproduksi kuku Knda menjadi berwarna kuning. Kuku Knda mungkin akan menunjukan gejala terlepas dari jari Knda. Pengobatan yg sanggup dilakukan adalah mengonsumsi obat-obatan atau mengoleskan salep dalam kuku yg terkena.
Infeksi virus: model dari infeksi ini adalah kutil. Biasanya rona kutil sanggup majemuk dalam orang yg tidak sama & bebentuk mirip callus atau kapalan. Kondisi ini sanggup diobati bareng obat oles mirip salep.
Kebanyakan produk buat kuku, muali dari cat dasar, cat kuku, hingga pembersihnya, mengandung volatile organic compounds (VOCs) atau senyawa organik yg praktis menguap. Namun, perlu diingat, bahwa bau dari produk nir menunjukan keamanannya. Beberapa produk sanggup berbau menyengat namun memiliki risiko kesehatan yg sangat mini., ad interim produk lainnya mungkin nir berbau, namun memiliki bahan kimia yg sangat keras.
Amankah bahan kimia dalam produk manicure bagi bunda hamil?
Saat Knda melakukan manicure atau pedicure, Knda sanggup terpapar terhadap bahan-bahan berikut:
Toluena: Zat ini juga ditemukan dalam bensin. Toluena sanggup mengakibatkan problem reproduksi hingga rasa pusing.
Formaldehida: Merupakan zat karsinogenik atau zat yg sanggup memicu kanker & umumnya dipergunakan buat mengawetkan benda yg sudah matih. Knda wajib menghindari kontak & berusaha buat nir menghirup zat ini.
Dibutyl phthalate (DBP): Zat ini dikelompokkan ke dalam zat yg sangat berbahaya karena sanggup membuahkan problem reproduksi, terutama dalam laki-laki. Zat ini nir boleh dalam Eropa & juga sanggup membuahkan problem dalam organ & menggangu sistem endokrin dalam tubuh insan.
Walaupun bahan-bahan tadi sanggup terserap melalui kulit atau nir sengaja tertelan, namun bahaya terbesar dari zat-zat kimia tadi adalah jikalau terhirup sang insan. Akan namun, fakta baiknya, bahan-bahan kimia yg masih terdapat dalam produk perawatan kuku umumnya sanggup bareng praktis menguap dalam udara, menjadi akibatnya ruangan bareng jendela udara yg baik akan mengurapi bahaya menjadi akibatnya mencapai level yg kondusif. Knda juga sanggup memilih buat menghindari penggunaan kutek juga penghilangnya, & memilih penampilan kuku secara natural.
Bolehkah bunda hamil menerima pijat kaki & tangan waktu sedang meni pedi?
Aika Knda melakukan perawatan kuku mirip manicure atau pedicure, petugas salon umumnya akan melakukan pijatan dalam kaki & tangan Knda. Sebagian dari Knda mungkin pernah mendengar bahwa hal ini sanggup memicu terjadinya kontraksi. Kepercayaan ini berdasarkanpada teori yg membagikan bahwa titik-titik tertentu dalam tubuh memang sanggup merangsang terjadinya kontraksi. Namun, nir poly penelitian yg membuktikan bahwa fokus dalam pijatan sanggup merangsang terjadinya persalinan.
Akan namun, agar permanen kondusif, Knda mungkin wajib memberi memahami petugas yg merawat Knda bahwa Knda sedang hamil. Atau, agar lebih baik, Knda sanggup absen dulu dari sesi pemijatan buat ad interim waktu.
Tips kondusif manicure pedicure waktu hamil
Knda tentu saja sanggup permanen memanjakan diri selama masa kehamilan bareng mengikuti langkah-langkah berikut:
Kunjungi salon lebih awal buat mengamati proses pencucian mereka. Berikan perhatian lebih dalam indera-indera & wadah yg mereka pakai.
Jangan memproduksi malu, tanyakan dalam pihak salon perihal mekanisme pencucian yg mereka dilakukan mereka andai istilah Knda ragu. Pemanasan (autoklaf) adalah metode yg dianjurkan dalam pensterilisasian indera. Metode ini adalah cara yg dilakukan sang tempat tinggal sakit terhadap indera-indera operasi mereka.
Tanyakan juga perihal jendela udara. Cobalah buat duduk dekat bareng jendela atau kipas selama Knda menerima perawatan.
Mikroorganisme sanggup masuk melalui tubuh anda melalui wadah buat kaki anda. Tunda dulu asa Knda buat memanjakan diri jikalau Knda memiliki luka, irisan, gigitan serangga, ataupun luka terbuka dalam kaki anda.
Aika Knda memilih buat melakukan perawatan kuku dalam tempat tinggal, pastikan Knda melakukannya dalam ruangan yg berventilasi udara baik.
Cobalah buat dengan cat pewarna yg nir mengandung bahan kimia berbahaya. Knda sanggup mencari brand-brand apa saja yg kondusif dalam internet.
Beri memahami petugas bila Knda sedang hamil, & minta mereka buat menghindari titik-titik yg sanggup merangsang waktu melakukan pemijatan.
Tanyakan teknisi perawatan kuku anda buat menghindari menstimulai titik dalam tangan & kaki dalam waktu pemijatan dalam perawatan kuku Knda.
Kekhawatiran terbesar waktu Knda melakukan perawatan kuku dalam masa kehamilan adalah gambaran terhadap zat kimia yg dipergunakan. Oleh karenanya, Knda mungkin menunggu hingga trimester ke 2 buat melakukan perawatan diri tadi.
Aika Knda masih ragu perihal keamanan dalam perawatan kuku yg dilakukan dalam masa kehamilan Knda, tanyakan dalam dokter buat saran tambahan.
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk Bolehkah Ibu Hamil Manicure Pedicure di Salon