5 Tips Membesarkan Anak Menjadi Seorang yang Optimis

5 Tips Membesarkan Anak Menjadi Seorang yang Optimis
Memiliki pandangan hidup yang optimis tidak cuma bermanfaat untuk mendongkrak agama diri. Optimisme bisa membuat seseorang lebih siap menghadapi asam-garam kehidupan dan masa depan yang penuh tantangan. Sejumlah penelitian menemukan bahwa orang yang optimis akan jauh dari rasa frustasi, tidak mudah sakit, mampu membangun hubungan harmonis, dan lebih panjang umur. Itu sebabnya penting bagi setiap orangtua untuk membesarkan anak optimis.

Penelitian melaporkan bahwa anak yang optimis lebih kebal terhadap perkembangan depresi dan banyak sekali gangguan perilaku di usia dewasanya, seperti sikap antisosial dan penyalahgunaan narkoba. Lantas, bagaimana caranya supaya si kecil bisa tumbuh menjadi anak optimis? Anda bisa lakukan beberapa cara yang ada di artikel ini.

Bagaimana caranya membesarkan si kecil jadi anak optimis?

Optimisme ialah karakter yang bisa dibentuk sejak kecil. Pasalnya, anak belajar segala sesuatu dari mencontoh tingkah laku orangtuanya. Karena itu, cara paling baik dan efektif untuk menumbuhkan sikap optimis pada anak ialah dengan memberikan contoh perbuatan yang nyata.

Berikut beberapa saran untuk supaya si kecil bisa tumbuh menjadi anak optimis:

1. Dengarkanlah anak Anda

Sikap optimis dan percaya diri anak bisa dilatih dengan membiarkannya mengutarakan apa yang ia rasakan dan ingin ungkapkan. Anda sebagai orangtua harus mendengar tanpa menghakimi. Pasalnya, anak-anak memiliki perasaan yang kuat, tetapi tak memiliki kata-kata untuk mengekspresikannya.

Cerita yang ia utarakan pun merupakan bagian dari pembelajaran proses berpikir mereka. Mereka bisa saja bilang, Aku nggak suka Matematika! padahal apa yang sebenarnya ingin mereka sampaikan ialah Bagaimana caranya biar aku bisa pintar belajar Matematika dengan lebih baik? Tugas para orangtualah untuk mencari tahu apa yang ingin mereka ungkapkan.

Jika anak Anda merasa kesal terhadap suatu hal, ia niscaya akan melihat hal itu sebagai hal yang negatif. Tanyakan padanya kenapa ia merasa kesal. Anda dan si kecil bisa mencari solusi dengan berdiskusi bersama. Intinya ialah fokus pada pemecahan masalahnya, jangan pada kesulitan yang sedang dirasakan saat ini. Anak pun akan belajar menumbuhkan sikap optimis dan mencari jalan keluar dari orangtuanya.

2. Hindari memberikan label atau cap pada anak

Sadar atau tidak, anak-anak akan berusaha memenuhi atau melawan segala harapan orangtuanya. Jadi, setiap kali Anda mengatakan, Anak kedua saya pemalu banget! dan itu didengar olehnya, maka hal itu akan menjadi identitas permanen dalam dirinya.

Pelabelan negatif pada anak bisa membahayakan konsep diri anak, dan membuat orangtua menghadapi hal yang tak ia sukai dalam diri anak terus menerus. Anda harus ingat bahwa setiap orang terlahir berbeda termasuk si kecil, ia sudah niscaya berbeda dengan adik atau kakaknya.

Jadi, jangan berikan label pada si kecil dengan sebutan anak malas, pemalu, pemarah, atau apapun itu. Hal ini mungkin hanya akan membuatnya tumbuh berdasarkan dengan label yang Anda berikan. Jika hal ini terjadi, ia tumbuh menjadi anak yang cenderung pesimis bukan menjadi anak optimis.

3. Coba ubah hal yang negatif menjadi positif

Setiap anak akan memiliki ketakutan yang berbeda. Anda tidak dianjurkan menyalahkan ketakutan tersebut dengan, Begitu saja, kok, takut? dan ungkapan lainnya yang semakin membuat anak Anda rendah diri.

Sebaliknya, Anda bisa membantu anak melawan rasa takut dengan, Kamu niscaya bisa mengerjakan ulangan hari ini. Semalam, kan, sudah belajar sama Ibu. Atau, Ayah yakin kamu bisa, jadi kamu juga harus yakin,. Hal ini bisa membantu meningkatkan rasa percaya diri dan sikap optimis anak Anda.

Tanyakan lebih lanjut apa yang mengganggunya dan membuatnya tidak nyaman pergi ke sekolah, dan carilah hal-hal yang ia sukai di sekolah. Fokuskan pada hal itu dan bantu ia menghadapi kasus yang membuatnya enggan pergi ke sekolah. Buat ia jadi anak optimis dengan membantu menyelesaikan kasus-masalahnya. Cari tahu pula apakah ini karena orang yang mengganggunya (bullying) di sekolah.

4. Biarkan anak mencari jalan keluar

Sebagai orangtua, wajar apabila selalu ingin membantu anak menyelesaikan kasus. Namun sebaiknya, Anda perlu melibatkan anak Anda dalam memecahkan kasus.

Hal ini bisa membantu meningkatkan kemampuan anak Anda dalam memecahkan kasus, sehingga bisa lebih percaya diri dan optimis dalam menghadapi kasus atau tantangan selanjutnya.

lima. Berikan tanggung jawab pada anak Anda

Anda bisa mencoba untuk memberikan anak Anda tanggung jawab, seperti meminta mereka untuk membereskan kamar tidurnya. Hal ini akan membuat anak Anda merasa memiliki tanggung jawab.

Namun, apabila mereka gagal atau melakukan kesalahan, Anda tidak boleh membentak atau memarahinya. Berikan mereka petunjuk cara melakukannya dengan benar, dan berikan penghargaan atas usaha yang telah mereka lakukan.
loading...

0 komentar untuk 5 Tips Membesarkan Anak Menjadi Seorang yang Optimis