Bagaimana awal mula dicetuskannya teori ini?
Ketika masih dalam bentuk janin, peneliti menelaah bahwa sistem imunitas si anak dalam kondisi tidak aktif untuk menghindari penolakan terhadap jaringan-jaringan dari si bunda. Akan namun, begitu lahir, peneliti beropini bahwa sistem imunitas si anak mulai mengenali aneka macam macam jenis mikroba asing yang perlu dilawan supaya tidak menimbulkan infeksi atau penyakit. Kalau lingkungan pada kurang lebih anak terlalu bersih, hipotesis bersih mengusulkan teori bahwa sistem imunitas si anak tidak berkembang bersama baik, dan mungkin sistem imunitas si anak tidak bisa melawan bersama baik aneka macam macam mikroba (virus, bakteri, fungi, dan parasit) atau keadaan-keadaan lingkungan (polusi, gigitan fauna, atau spora dari fungi) pada kehidupan si anak kelak. Hipotesis ini mengusulkan teori bahwa kurangnya tantangan pada sistem imunitas selama masa anak-anak dapat menghasilkan orang tersebut mungkin akan mengidap penyakit yang bekerjasama bersama lemahnya sistem imunitas, misalnya asma dan alergi.
Salah satu perkara yang menguatkan teori ini ialah bagaimana penyakit asma (dan beberapa jenis penyakit lain misalnya sklerosis) lebih acapkali terjadi pada negara-negara yang maju. Negara yang maju yang diperkirakan memiliki lingkungan yang lebih bersih memiliki nomor penduduk yang terserang penyakit-penyakit tersebut lebih tinggi daripada pada negara-negara berkembang (yang diperkirakan memiliki lingkungan yang lebih kotor).
Akan namun, timbul banyak persepsi yang keliru dari aneka macam media tentang hipotesis bersih ini. Bukan berarti Knda mengabaikan tentang lingkungan bersih pada kurang lebih anak Knda. Perlu diingat bahwa, misalnya alergi, penyebab alergi bukan satu-satunya sebab seseorang terkena mikroba. Bisa pula alergi terjadi sebab makanan yang dimakan atau sebab riwayat keturunan.
Apakah sahih terkena banyak jenis mikroba akan melatih sistem imun?
Memang hipotesis bersih ini mengusulkan teori bahwa terekspos bersama aneka macam jenis mikroba pada beberapa tahun pertama kehidupan anak akan melatih sistem imunitas tubuhnya. Hal ini membantu tubuh Knda untuk melawan infeksi dan memberi tahu disparitas mikroba yang baik dan buruk. Dalam hayati manusia, penting untuk memiliki ekuilibrium terhadap terekspos bersama mikroba baik itu yang baik atau buruk, terutama pada sistem pencernaan dan pada kulit Knda untuk melatih sistem imunitas Knda menghadapi aneka macam jenis mikroba. Ketidakseimbangan terhadap mikroba ini dapat menyebabkan sistem imunitas Knda bereaksi secara tidak terprediksi. Menjaga ekuilibrium ini bukan berarti anak Knda diajari untuk takut bermain pada daerah yang kotor. Akan namun, Knda perlu memperhatikan untuk mencegah terkena mikroba yang berbahaya.
Terekspos bersama mikroba misalnya jenis E.coli, norovirus, dan virus campak bisa jadi sangat berbahaya dan membawa kepada penyakit yang mematikan. Tipe-tipe penyakit ini dapat membawa kerusakan tetap pada tubuh Knda sehingga sistem imunitas Knda sama sekali tidak dapat melawan mikroba tersebut. Meskipun memang dalam beberapa perkara jikalau seseorang terekspos jenis-jenis mikroba tersebut, maka tubuh Knda akan menciptakan antibodi untuk menetralisasi mikroba tersebut dan melawan mikroba tersebut. Akan namun, secara sengaja mengekspos diri Knda bersama jenis-jenis mikroba tersebut sangat berbahaya sebab bisa saja Knda malah terserang penyakit yang berfokus. Tetapi jikalau tubuh Knda berhasil melawan mikroba tersebut, maka sistem imunitas Knda telah terlatih untuk melawan jenis mikroba tersebut. Inilah alasan adanya vaksin. Kandungan dari vaksin ialah mikroba-mikroba tertentu yang sudah dilemahkan, misalnya vaksin campak, berarti virus campak yang sudah dilemahkan bersama dosis yang sudah diperhatikan bersama baik, supaya sistem imunitas kita dapat menyebarkan antibodi untuk melawan jenis mikroba tersebut.
Bagaimana cara menjaga lingkungan yang baik untuk mendukung perkembangan sistem imun?
Tetap sangat penting untuk menjaga lingkungan yang bersih, namun bukan berarti terobsesi untuk bersih. Kebersihan yang baik ialah bagaimana Knda mencoba menghindari infeksi atau mencegah infeksi menular dari satu orang ke yang lain. Kebersihan yang baik bukan berarti sungguh bebas dari kotoran. Kebersihan yang baik ialah ketika Knda mencegah penyebaran mikroba pada saat dan daerah yang diharapkan, misalnya ketika menyiapkan makanan, setelah dari toilet, setelah bersin atau batuk, dan ketika seseorang pada lingkungan Knda sedang terkena infeksi. Perlu diingat bahwa tempat tinggal Knda tidak akan pernah sungguh steril. Sesaat setelah Knda membersihkannya, mikroba kembali timbul dari manusia atau fauna peliharaan, makanan yang terkontaminasi, mikroba dari udara, dan lain sebagainya.
Kebersihan yang baik sangat penting untuk menghentikan persebaran mikroba yang menyebabkan penyakit, misalnya demam atau flu, salmonella dan E. coli (yang adalah jenis bakteri yang tidak baik untuk kesehatan), dan lain sebagainya. Secara khusus, perlu diperhatikan untuk melindungi orang-orang yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit, misalnya bayi yang sistem imunitasnya belum sepenuhnya berkembang, dan orang-orang yang memiliki sistem imunitas yang lemah yang akan terjadi penyakit atau pengobatan.
Orang-orang yang memiliki gaya hayati sehat pula diprediksi memiliki sistem imunitas yang lebih kuat. Gaya hayati misalnya minum banyak alcohol, kurang makan, dan stress dapat melemahkan sistem imunitas Knda.
Poin-poin penting dari hipotesis bersih
Meskipun lebih jelasnya tentang perkembangan dan fungsi-fungsi dari sistem imunitas sangat banyak dan kompleks, namun berikut ialah poin-poin penting tentang interaksi sistem imunitas dan hipotesis bersih:
Stimulasi dari sistem imun Knda menyebabkan beberapa jenis sel imunitas berkembang biak, beberapa pada antara mereka langsung melawan mikroba yang datang ke tubuh Knda, dan beberapa dari mereka menciptakan substansi lain (misalnya, antibodi atau cytokines) yang menyebabkan atau berpotensi menciptakan pasukan imunitas.
Hipotesis bersih mengusulkan bahwa kurangnya ekspos pada aneka macam bakteri baik pada tubuh Knda, pula bersama mikroba yang menyebabkan penyakit, menghasilkan Knda memiliki respon imunitas yang lemah, yang bekerjasama bersama lemahnya kemampuan sistem imun untuk mengenali dan merespons ketika sistem imunitas Knda ditantang sang mikroba tertentu.
Para peneliti mengusulkan jikalau sistem imunitas yang sedang berkembang terekspos bersama bakteri atau parasit, maka ini mempengaruhi perkembangan pada tahap selanjutnya. Akibatnya, pada lingkungan yang terlalu bersih, sistem imunitas pada anak-anak tidak mendapat kesempatan untuk banyak ditantang sang aneka macam macam mikroba, yang sesuai hipotesis bersih, memiliki kemungkinan lebih akbar untuk memiliki perkara kesehatan misalnya asma, dan penyakit-penyakit lain yang bekerjasama bersama sistem imunitas.
BACA JUGA:
Sudah Benarkah Cara Knda Membersihkan Pantat Bayi?
10 Tanaman Pembersih Udara Terbaik
Langkah-langkah Membersihkan Ponsel dari Bakteri dan Kuman
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk Benarkah Lingkungan Terlalu Bersih Membuat Anak Gampang Sakit