5 Cara untuk Mempertahankan Kesuburan Pria Pasien Kanker

5 Cara untuk Mempertahankan Kesuburan Pria Pasien Kanker
Di samping khasiat positifnya buat mematikan sel kanker, kemoterapi & pengobatan kanker lainnya sanggup menimbulkan bermacam-macam imbas samping yg nir diinginkan. Bagi pasien kanker laki-laki, keliru satu imbas samping pengobatan kanker yg mungkin terjadi artinya perkara kesuburan. Tapi bagaimana jikalau Knda & pasangan ingin mencoba hamil setelah kanker sukses dilawan? Adakah cara mempertahankan atau mengembalikan kesuburan laki-laki pasien kanker?

Apa saja imbas kemoterapi terhadap kesuburan laki-laki?

Kemoterapi intinya bekerja beserta cara mematikan sel tubuh yg membelah beserta cepat. Karena sel sperma adalah sel yg membelah beserta cepat, maka selain sel kanker sperma pun sanggup beserta simpel menjadi sasaran & dirusak sang kemoterapi.

Di samping itu, penurunan kesuburan laki-laki pasien kanker atau bahkan infertilitas sanggup ditimbulkan karena obat kemoterapi & metode terapi kanker lainnya (imunoterapi, radioterapi, cangkok sel punca, & sebagainya) menyerang sel dalam testis menjadi akibatnya menimbulkan terhambat/terhentinya produksi hormon testosteron & sel sperma. Terapi kanker juga sanggup merusak saraf & pembuluh darah dalam daerah pelvis, menjadi akibatnya menyulitkan laki-laki buat birahi.

Kanker dalam umumnya menimbulkan gangguan kesuburan hanya buat ad interim waktu & kesuburan laki-laki sanggup balik  lagi setelah pulih berdasarkan kanker, akan tetapi beberapa jenis kanker (kanker penyakit Hodgkin, limfoma atau leukemia) & metode penanganan kanker eksklusif berisiko menimbulkan gangguan kesuburan bahkan infertilitas yg tetap. Infertilitas lebih mungkin terjadi dalam laki-laki pasien kanker yg berusia dalam atas 40 tahun karena pemulihan sel lebih sulit & cenderung nir paripurna.

Pilihan buat mempertahankan kesuburan laki-laki pasien kanker

Berikut beberapa hal yg sanggup dilakukan buat mempertahankan kesuburan laki-laki pasien kanker buat memperoleh keturunan dalam kemudian hari:

Penggunaan perisai anti radiasi

Perisai anti radiasi dipergunakan waktu menjalani terapi radiasi dalam kanker yg berdekatan beserta organ reproduksi atau lebih kurang pelvis. Misalnya tadioterapi buat kanker prostat, kanker testis, atau kanker usus akbar. Perisai tadi bertujuan buat mengurangi implikasi radiasi dalam organ testis yg sanggup mengganggu proses produksi sperma.

Penyimpanan sperma (bank sperma)

Bank sperma artinya metode pengambilan & penyimpanan sampel sperma sehat menjadi investasi buat kesempatan memperoleh keturunan dalam waktu mendatang. Sperma sanggup diambil & mulai disimpan begitu risiko kanker sudah diketahui atau sebelum pasien kanker menjalani kemoterapi & radiasi. Hal ini sanggup dilakukan dalam laki-laki yg sudah memasuki masa pubertas atau setidaknya berusia 12 13 tahun.

Metode pengambilan sperma umumnya dilakukan beserta cara masturbasi dalam ruang tertutup dalam klinik kesuburan, & cairan ejakulasi yg keluar disimpan dalam wadah spesifik. Sampel sperma tadi perlu disimpan dalam suhu tubuh & perlu diawetkan dalam lab dalam jangka waktu lebih kurang satu jam. Penyimpanan sperma dilakukan beserta cara pembekuan buat dipergunakan dalam waktu mendatang. Metode penyimpanan ini sanggup bertahan hingga hitungan 20 tahun tanpa kerusakan dalam sperma.

Pembekuan jaringan testis

Pembekuan jaringan testis metode yg masih dalam pengembangan & penelitian lebih lanjut. Metode ini ditujukan kepada anak laki-laki yg belum memasuki usia puber & belum sanggup menciptakan cairan sperma. Prosedur ini mengharuskan buat merogoh & membekukan jaringan testis sebelum penanganan kanker dimulai. Jaringan tadi mengandung stem sel & yg sanggup berubah menjadi sperma seiring dengena berjalannya waktu.

Aika pasien kanker terbukti mandul dalam dikala dewasa maka jaringan testis tadi akan dicairkan & ditransplansikan balik  beserta cita-cita beliau sanggup balik  menghasilkan sperma. Meskipun demikian faktor kesehatan fisik lainnya juga berpengaruh mirip hormon reproduksi yg normal, temperatur testis yg didasarkan  dan genre darah ke testis yg mencukupi.

Program bayi tabung Intracytoplasmic Sperm Injection (IVF-ICSI)

Bayi tabung ICSI adalah metode yg dilakukan waktu jumlah sel sperma dalam cairan ejakulasi terlalu sedikit buat melakukan pembuahan. Metode fertilisasi dilakukan secara in vitro beserta menginjeksi sel sperma yg sehat ke dalam sel telur wanita. Namun metode ini terbilang sulit & sangat ditentukan sang syarat sel telur yg didapatkan pasangan wanita.

Perempuan yg akan mengalami pembuahan & kehamilan dalam metode ini wajib menjalani suntik hormon dalam beberapa minggu buat menstimulasi ovarium buat mematang sel telur lebih berdasarkan satu. Sel telur tadi kemudian diambil beserta operasi buat dilakukan fertilisasi beserta sel sperma. Aika proses ini berhasil maka akan menciptakan embrio & balik  ditanamkan dalam uterus wanita beserta cita-cita sanggup berkembang & memulai proses kehamilan.

Metode IVF-ICSI membutuhkan porto yg poly & berisiko dalam kesehatan pasangan wanita. Terlebih lagi taraf keberhasilan akan lebih tinggi jikalau wanita masih berusia belia atau dalam bawah 35 tahun beserta taraf kesuburan yg baik.

Inseminasi intrauterine

Inseminasi adalah metode suntik sperma beserta menggunakan kateter atau tabung spesifik yg dimasukan ke dalam rahim wanita. Sel sperma yg dipergunakan diambil menjadi konsentrat berdasarkan sperma yg aktif sebesar-banyaknya. Untuk menaikkan keberhasilan suntik sperma tadi dilakukan dalam waktu paling fertile bagi pasangan wanita dan juga sanggup hadiahhormone tambahan agar proses inseminasi berhasil.

Meskipun demikian, syarat pembuahan wajib tetap terkontrol. Pembuahan sel telur dalam wanita yg terlalu poly sanggup berbahaya bagi mak & janin dalam kandungannya menjadi akibatnya proses tadi perlu dibatalkan. Selain itu metode ini hanya dianjurkan jikalau syarat sperma yg dipergunakan cenderung baik atau mendekati indikator kesuburan normal.
loading...

0 komentar untuk 5 Cara untuk Mempertahankan Kesuburan Pria Pasien Kanker