5 Cara Membiasakan Anak untuk Berolahraga

5 Cara Membiasakan Anak untuk Berolahraga
Usia lima hingga 17 tahun artinya masa pertumbuhan di mana syarat fisik & mental sedang mengalami perkembangan. Pada usia anak-anak hingga remaja, sistem kardiovaskuler, otot, & tulang mengalami perubahan yang cepat & sebagai lebih bertenaga. Selain itu, anak belajar berbagai hal tentang lingkungannya waktu berada di luar rumah. Perkembangan tersebut hanya akan optimal apabila anak  aktif beraktivitas fisik di luar rumah.

Terdapat berbagai aktivitas fisik yang sinkron untuk anak usia lima-17 tahun seperti permainan fisik, olahraga, kegiatan rekreasi yang dapat dilakukan di lingkungan famili, sekolah maupun komunitas. Anak-anak juga hanya memerlukan waktu yang cenderung lebih singkat untuk memenuhi kecukupan aktivitas fisik. Organisasi kesehatan global (WHO) merekomendasikan supaya anak yang berusia lima hingga 17 tahun aktif bergerak selama 60 menit perhari dalam tiga hari per minggu. Ini juga bisa berarti 30 menit aktivitas di pagi hari, dilanjut 30 menit di sore hari. Semakin lama durasinya akan semakin rupawan.

Kenapa anak perlu melakukan aktivitas fisik?

Secara garis akbar, manfaat berolahraga pada anak-anak artinya membantu berbagai jaringan tubuh untuk berkembang, & melatih tubuh supaya dapat berkoordinasi dengan baik. Dengan aktif bergerak, berbagai jaringan tulang, otot, & persendian akan dapat menyerap nutrisi lebih baik sehingga dapat tumbuh sebagai lebih bertenaga. Anak yang aktif bergerak juga akan meningkatkan kapasitas sistem kardiovaskulernya, lantaran jantung & paru-paru akan terbiasa untuk memakai oksigen & menyalurkannya ke seluruh tubuh.

Selain itu, usia kanak-kanak artinya waktu yang tepat untuk melatih otak berkoordinasi dengan seluruh otot anggota motilitas, sehingga anak mempunyai keseimbangan tubuh & dapat menggendalikan anggota motilitas tubuh yang lebih baik.

Secara tidak langsung, dengan aktif bergerak anak-anak akan membakar kalori sehingga lemak yang tersimpan akan lebih sedikit, & berat badan akan sinkron dengan tinggi badan & usianya. Di samping itu, dengan beraktivitas fisik di luar rumah, anak-anak akan mempunyai lebih banyak teman bermain. Hal ini akan mendorong anak untuk berinteraksi dengan individu seusianya & membantu untuk membangun agama diri. Sehingga, pada usia remaja & dewasa, anak akan mempunyai kemampuan untuk beradaptasi di lingkungan sosial lebih baik & dapat mengatasi kasus mental seperti kecemasan & depresi.

Yang bisa dilakukan supaya anak aktif beraktivitas fisik

Dengan bertambahnya usia, akan lebih sulit untuk membangun kebiasaan anak untuk memenuhi kebutuhan aktivitas fisik. Karena itulah hal ini harus dibiasakan sejak usia dini. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk membantu anak Anda lebih aktif bergerak:

1. Pertama, kenali berapa banyak kebutuhan aktivitas fisik sinkron usianya

Kebutuhan aktivitas fisik anak-anak dapat berbeda dari usianya:

Usia TK atau preschool membutuhkan aktivitas yang membantu perkembangan motoriknya seperti melempar & menendang bola, berlarian, atau mengendarai sepeda roda tiga.

Usia awal sekolah   pada usia ini anak  sudah dapat memahami peraturan olahraga permainan, maka kenalilah bakat & minat anak. Anda juga sudah bisa memasukkan  anak klub olahraga yang disukainya pada waktu awal usia sekolah. Namun, tidak seluruh anak akan mempunyai minat terhadap permainan olahraga tertentu. Peran orangtua sangat diperlukan untuk mengajak anak beraktivitas di luar rumah seperti berjalan-jalan atau bersepeda.

Usia remaja pada tahap ini biasanya anak sudah mempunyai pilihannya untuk beraktivitas fisik. Hal yang dapat orangtua lakukan hanyalah memenuhi kebutuhannya untuk beraktivitas fisik seperti perlengkapan olahraga supaya anak lebih termotivasi. Namun orangtua juga perlu menaruh arahan supaya anak berkomitmen dengan tanggung jawab akademiknya di samping berolahraga.

2. Jika anak Anda tertarik terhadap gadget, batasi waktu di depan layar

Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari anak kurang beraktivitas fisik di luar rumah lantaran lebih mengarah bermain permainan di dalam gadget. Untuk membatasinya, buatlah jadwal anak bermain dengan gadget misalnya satu atau dua jam perhari, atau membatasi akses anak terhadap barang elektronik seperti TV & personal komputer di dalam kamar anak. Anda juga perlu sebagai model untuk tidak memakai gadget dalam waktu yang lama di lebih kurang anak.

3. Jadikan olahraga sebagai rutinitas

Hal ini perlu dilakukan supaya anak terbiasa & mengingat kapan untuk berolahraga. Buatlah jadwal untuk beraktivitas di luar rumah bersama anak Anda, misalnya dengan pergi bersepeda setiap akhir pekan.

4. Biarkan anak Anda berolahraga dengan temannya

Anak-anak sangat senang untuk beraktivitas bersama dengan anak seusianya. Doronglah atau fasilitasi anak Anda dengan cara mengajak temannya untuk ikut dan dalam beraktivtas bersama seperti pergi bersepada atau hanya sekadar berjalan-jalan.

lima. Pupuklah pandangan positif tentang aktivitas fisik & olahraga

Hal ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan anak terhadap figur yang sukses di cabang olahraga seperti pemain sepak bola atau basket. Contoh lainnya artinya dengan mengizinkan anak untuk bermain diluar rumah setelah seharian belajar atau setelah merampungkan tugas sekolah.

Sebaliknya, jangan memaksa anak untuk bermain di luar rumah apabila anak Anda cenderung kurang aktif. Hal lainnya yang dapat membangun anak menghindari aktivitas fisik artinya dengan menggunakannya sebagai denda. Misalnya anak diperintahkan untuk melakukan push-up lantaran melakukan kesalahan, hal ini hanya akan mengakibatkan pandangan negatif & cenderung membuatnya menghindari aktivitas fisik.

BACA JUGA:

lima Hal yang Bisa Dilakukan Agar Anak Suka Sayur
Tips Agar Anak Tidak Kecanduan Makanan Manis
Tips Melatih Anak Agar Tidak Ngompol di Sekolah
loading...

0 komentar untuk 5 Cara Membiasakan Anak untuk Berolahraga