1. Bayi gumoh
Beberapa bayi melepehkan susu ketika sedang atau sehabis menyusu di botol. Hal ini biasanya maupun disebut sebagai gumoh. Gumoh bisa disebabkan oleh regurgitasi atau refluks lambung. Hal ini sangat mungkin terjadi pada bayi yang masih muda & ini adalah normal. Kerongkongan bayi yang masih kecil tidak dapat menampung seluruh cairan susu yang masuk ke mulut dalam satu waktu. Akibatnya, sejumlah cairan susu keluar menurut mulut bayi.
Susu yang dilepehkan kembali oleh bayi biasanya tidak banyak, tetapi mungkin cukup membentuk Anda kesal ketika hal ini dilakukan bayi. Untuk mengatasinya, Anda mungkin butuh kain kecil untuk mengelap muntahan susu bayi. Dudukkan bayi ketika menyusu sehingga susu dapat ditelan menggunakan lancar. Atau, coba Anda periksa lubang dot bayi, lubang yang terlalu akbar mungkin menyulitkan bayi ketika menyusu sehingga ia melepehkannya .
Selama hal ini tidak mengganggu kesehatan bayi atau membentuk berat badan bayi menurun, tampaknya Anda tidak perlu khawatir menggunakan ini. Jika bayi sudah kenyang menyusu, sebaiknya jangan memaksa bayi untuk menyusu lagi. Setiap bayi mempunyai kebiasaan menyusu yang berbeda, terdapat yang lebih banyak & terdapat maupun yang lebih sedikit tapi seringkali.
2. Sembelit
Bayi menggunakan susu botol lebih bisa mengalami konstipasi atau sembelit daripada bayi yang menyusu di payudara ibu. Hal ini bisa terjadi lantaran Anda salah menakar susu bubuk menggunakan air sehingga kekentalan. Oleh lantaran itu, sebaiknya selalu ikuti petunjuk penyajian ketika membuatkan susu untuk bayi Anda. Jika Anda butuh untuk membentuk lebih banyak atau lebih sedikit susu daripada yang terdapat dalam petunjuk, sebaiknya tetap ikuti perbandingan susu bubuk & air.
Bayi yang mempunyai problem sembelit akan menunjukkan tanda-tanda misalnya: tidak buang air akbar selama berhari-hari & menjadi rewel atau gelisah. Sebaiknya segera bawa bayi ke dokter jika bayi sudah menunjukkan tanda-tanda ini.
3. Alergi susu sapi
Beberapa bayi mungkin mempunyai alergi terhadap susu sapi. Hal ini terjadi lantaran sistem kekebalan tubuh bayi menganggap protein susu sapi sebagai bahaya. Sehingga, bayi akan memunculkan reaksi alergi ketika protein susu tersebut masuk ke tubuhnya. Alergi ini biasanya keturunan & banyak bayi mengembangkan hal ini pada usia lima tahun.
Lalu, bagaimana cara ibu memberi susu pada bayi menggunakan alergi susu sapi? Jika bayi Anda alergi susu sapi, maka Anda bisa memberikannya ASI. Namun, jika Anda maupun tidak dapat memberikannya ASI, Anda dapat memberikannya susu formula yang tidak mengandung protein susu sapi. Beberapa jenis susu formula yang bisa Anda berikan ke bayi adalah susu formula yang terbuat menurut protein kedelai, susu formula terhidrolisasi, atau susu formula asam amino.
4. Masalah gigi
Bayi susu botol biasanya menyusu dalam keadaan berbaring atau tiduran. Hal ini adalah suatu kebiasaan yang tidak baik untuk kesehatan gigi bayi. Mengapa? Kebiasaan menyusu botol sambil tiduran dapat menimbulkan gigi berlubang. Susu yang tergenang dalam mulut bayi dapat memicu bakteri dalam mulut untuk mengubah gula dalam susu menjadi asam. Asam ini kemudian dapat melarutkan enamel gigi sehingga gigi bayi lebih mudah untuk menjadi berlubang.
Lalu, bagaimana jika bayi sudah mempunyai kebiasaan tidur menggunakan botol susu? Anda bisa mencegah hal ini terjadi menggunakan cara mengangkat botol susu menurut mulut bayi ketika bayi sudah tertidur. Jadi, jangan biarkan bayi tertidur terus menggunakan botol susunya.
BACA JUGA:
Hati-Hati, Minum Susu Sambil Tidur Ternyata Membahayakan Bayi
Begini Cara Aman Menyajikan Susu Formula untuk Bayi
Berapa Banyak Susu Formula yang Diperlukan Bayi?
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk 4 Masalah yang Sering Dialami Bayi Susu Botol