3 Kerusakan Gigi pada Anak dan Penyebabnya

3 Kerusakan Gigi pada Anak dan Penyebabnya
Apakah gigi anak Anda mengalami perubahan warna, misalnya bintik putih atau kekuningan pada gigi? Hati-hati, itu bisa menjadi menandakan anak Anda akan mengalami duduk perkara gigi. Masalah pada gigi acapkali dialami sang anak-anak. Kebiasaannya yang suka bareng masakan manis & belum terbiasanya menyikat gigi secara teratur bisa menjadi penyebab kerusakan gigi pada banyak anak.

Kerusakan gigi pada anak & penyebabnya

Berikut adalah beberapa duduk perkara pada gigi anak Anda & penyebabnya.

1. Masalah gigi yang diakibatkan sang botol susu (baby-bottle mouth)

Terus-menerus meminum susu bareng botol sanggup menimbulkan kerusakan gigi pada anak Anda. Apalagi bila dilakukannya sembari tidur, ini akan membuat gigi cepat rusak. Minum susu menurut botol dalam posisi tidur mungkin nyaman untuk bayi. Tapi, hati-hati jikalau hal ini dilakukan selama berjam-jam, sanggup membahayakan gigi bayi. Ketika susu melekat atau menggenang pada lebih kurang gigi dalam waktu yang cukup lama, ini bisa membuat gigi rentan terhadap bakteri & asam. Susu mengandung gula yang adalah masakan bagi bakteri. Jika gula susu melekat pada gigi, ini artinya menyampaikan masakan untuk bakteri berkembang biak pada gigi sehingga gigi menjadi berlubang.

Orangtua sanggup membantu anak mengatur waktu khusus untuk minum susu setiap hari lantaran meminum susu menurut botol sepanjang hari bisa menghambat gigi susu. Jika anak telah berkecimpung akbar, tidak ada salahnya untuk mengajarinya minum susu bareng gelas. Ini akan lebih baik untuk melatih keterampilan motorik & koordinasi anak.

Gigi depan atas adalah yang paling rentan mengalami kerusakan. Perhatikan selalu gigi depan anak Anda, jikalau masih ada menandakan-menandakan gigi akan rusak, misalnya masih ada bintik putih atau kuning pada gigi anak Anda, sebaiknya segera bawa anak Anda ke dokter gigi. Jika tidak diobati, kerusakan gigi pada anak sanggup menimbulkan anak sakit & membuat anak sulit untuk mengunyah masakan.

2. Gigi berlubang atau karies gigi

Gigi berlubang terjadi saat bakteri menggerogoti enamel gigi sehingga menimbulkan pembusukan & akhirnya gigi berlubang. Makanan yang tersisa pada gigi & tidak dibersihkan bisa memicu timbulnya duduk perkara ini. Makanan yang melekat pada gigi tersebut pada akhirnya menjadi masakan untuk bakteri berkembang biak. Asam kemudian mengumpul pada gigi, terjadi pelunakan enamel pada gigi, & akhirnya gigi menjadi berlubang. Lubang ini akan menjadi lebih akbar jikalau tidak segera diobati. Jika dibiarkan, lubang pada gigi susu anak sanggup berpindah ke gigi permanen anak.

Gigi susu menentukan ruang untuk tumbuhnya gigi permanen. Jika gigi susu rusak, mereka tidak sanggup membantu gigi permanen untuk tumbuh pada posisi yang tepat. Hal ini bisa menimbulkan gigi bertumpuk atau miring. Gigi berlubang sanggup menimbulkan gigi bengkak & sanggup menimbulkan kemungkinan infeksi menyebar ke loka lain. Gigi berlubang sanggup ditandai bareng bintik putih atau kekuningan pada gigi. Segera periksakan ke dokter gigi Anda.

3. Gingivitis (peradangan gusi)

Banyak anak pula mengalami duduk perkara gigi yang bernama gingivitis. Gingivitis adalah tahap pertama menurut penyakit gusi. Gingivitis sanggup ditimbulkan lantaran anak acapkali makan masakan ringan yang sanggup menghambat gigi, misalnya coklat & permen, serta diperparah bareng kebiasaan buruk menggosok gigi. Penyebab lain menurut gingivitis, yaitu terlalu banyak plak pada gigi, bakteri melekat pada gigi & berkembang biak diikuti bareng tidak terbiasa menyikat gigi secara teratur. Jika gusi anak bengkak, meradang, atau berdarah selesainya menyikat gigi, sebaiknya segera periksakan ke dokter lantaran ditakutkan anak Anda menderita gingivitis.

Bagaimana cara mencegah kerusakan gigi anak?

Perawatan gigi anak sebaiknya dimulai sebelum gigi pertamanya ada. Walaupun gigi belum terlihat, namun bukan berarti gigi anak Anda belum ada. Sebenarnya, gigi telah mulai terbentuk pada trimester kedua kehamilan. Saat lahir, bayi akan Anda mempunyai 20 gigi primer, yang masih sepenuhnya berkembang pada rahang.

Berikut ini adalah cara untuk merawat gigi anak Anda menurut mereka kecil.

Setelah gigi anak Anda ada, sebaiknya Anda telah menyikat giginya bareng lembut. Anda bisa lakukan bareng sikat gigi bayi & air. Jika anak Anda telah relatif akbar & mengerti untuk tidak menelan pasta gigi. Bisa ditambahkan bareng dengan sedikit pasta gigi yang mengandung fluoride.
Saat anak telah berkecimpung akbar & mulai mengerti cara menyikat gigi, lebih kurang usia 2 tahun, Anda bisa mengajarkan anak Anda untuk meludahkan busa yang ada saat menyikat gigi. Hindari anak menelan pasta gigi.
Sekitar usia 3 tahun, Anda bisa memberikannya pasta gigi fluoride sebanyak biji kacang. Pastikan anak sanggup cukup fluoride untuk melindungi gigi anak menurut asam. Jangan terlalu banyak pula kandungan fluoride dalam pasta gigi anak lantaran tidak baik untuk kesehatan gigi anak Anda.
Biasakan anak untuk selalu menyikat giginya dua kali sehari secara teratur, yaitu selesainya sarapan & sebelum tidur. Dan ingat untuk selalu awasi anak Anda ketika menyikat gigi sendiri, terutama pada mereka yang berusia kurang menurut 6 tahun.
Batasi anak makan masakan manis lantaran sanggup mengikis enamel & menimbulkan gigi anak berlubang. Biasakan anak untuk selalu menyikat gigi selesainya makan masakan manis agar gula pada masakan tidak melekat pada gigi & gigi berlubang sanggup dihindari.
loading...

0 komentar untuk 3 Kerusakan Gigi pada Anak dan Penyebabnya