Kenapa kulit bayi sensitif?
Pada dasarnya, kulit bayi memang sensitif. Michael Freeman, seorang dokter ahli kulit dari The Skin Centre, menjelaskan dalam Essential Baby Australia bahwa ada perbedaan cukup jelas antara kulit bayi dengan kulit orang dewasa. Pasalnya, kulit bayi masih terus berkembang pada tahun pertamanya dan rentan terhadap infeksi.
Lapisan terluar kulit (epidermis) berperan penting sebagai garis pertahanan terdepan tubuh. Epidermis berfungsi melindungi organ-organ dalam tubuh untuk tidak kekurangan air sambil sekaligus menjaga agar tidak kebanyakan air yang masuk ke dalam tubuh. Dengan kata lain, epidermis mengatur banyaknya kadar air yang masuk-dan keluar. Epidermis pula berfungsi sebagai pelindung organ dalam tubuh dari kuman dan virus penyebab penyakit.
Namun, lapisan epidermis kulit bayi masih amat tipis dan intinya belum terbentuk pelembab alami seperti pada manusia dewasa. Inilah yang membuat kulit mereka rawan kehilangan banyak air dibandingkan dengan orang dewasa.
Ciri kulit bayi sensitif yang perlu perawatan khusus
Ada beberapa ciri kulit bayi sensitif yang memerlukan perawatan ekstra daripada biasanya. Kulit sensitif pula umumnya lebih umum muncul pada bayi prematur. Sebab, epidermis mereka belum berkembang cukup baik seperti bayi lainnya. Brikut ciri kulit bayi sensitif yang perlu Anda perhatikan.
1. Terdapat ruam atau bintik-bintik merah
Bintik-bintik merah pada bayi intinya normal. Ruam ada karena reaksi tubuh melawan zat asing dari luar. Namun, jika Anda sadar bahwa semakin banyak bintik merah yang muncul, mampu jadi ini tanda reaksi alergi dari kandungan zat benda langsung. Bawa ke dokter untuk berkonsultasi.
dua. Tekstur kulit bayi terlihat sangat kering
Bayi rentan memiliki kulit kering karena fungsi epidermisnya belum sepenuhnya berkembang. Namun, jika kulit bayi terlihat tak jarang kusam dan sangat kering, Anda perlu lebih ekstra ketat dalam menjaga kelembapan kulitmya. Sering-seringlah oleskan pelembab khusus untuk kulit bayi untuk mencegah kulit iritasi, terutama pada bagian lipatan kulit yang tak jarang berkeringat. Konsultasikan pada dokter jika pelembabnya malah membuat reaksi alergi pada kulit bayi.
3. Kulit bayi rentan terkena berbagai macam penyakit
Ciri kulit bayi sensitif pula mampu ditandai oleh kulit yang rentan terkena berbagai macam penyakit, seperti biduran, eksim, biang keringat, kurap (infeksi kulit oleh jamur), ruam popok, sampai impetigo (infeksi kulit oleh bakteri). Penyakit-penyakit ini intinya akan membaik selama beberapa waktu bersamaan dengan berkembangnya sistem imun tubuh bayi. Namun, setelah beberapa hari jika tidak kunjung membaik, Anda perlu konsultasikan ke dokter.
Jangan hiperbola membersihkan kulit bayi yang sensitif
Menurut Freeman, ada beberapa kesalahan umum yang dilakukan orang tua kepada bayinya ketika datang ke rumah sakit. Salah satunya merupakan over cleansing atau hiperbola dalam membersihkan bayi. Biasanya, orang tua menggunakan sabun dan sampo yang memiliki bahan keras saat mandi, memandikan bayi terlalu lama, atau bahkan mengatur air mandi yang terlalu panas. Ini tidak baik bagi kulit bayi.
Pada dasarnya, ada banyak koloni bakteri yang berada di sekujur tubuh bayi. Bakteri ini membantu memengaruhi perkembangan sistem pertahanan atau sistem imun pada kulit bayi. Seperti yang telah Anda ketahui, tubuh manusia memberikan respon terhadap zat asing dan memperkaya informasi untuk meningkatkan pertahanannya. Berlebihan dalam membersihkan kulit bayi akan membuat holistik bakteri mati sehingga sistem imun pada kulit tidak berkembang dengan baik. Suhu yang terlalu panas pula mampu mematikan bakteri. Ini yang membuat kulit bayi rawan terkena berbagai macam infeksi kedepannya.
Klik tautan berikut untuk cari tahu cara yang tepat merawat kulit bayi yang sensitif.
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk 3 Ciri Kulit Bayi Anda Sensitif dan Perlu Perawatan Khusus